Tokoh-Tokoh Pergerakan yang Cerita Kematiannya Misterius

1. Marsinah

Marsinah adalah seorang aktivis yang lahir pada tanggal 10 April 1969 Nglundo, Jawa Timur dan meninggal dibunuh pada 8 Mei 1993 Nganjuk, Jawa Timur, diusianya yang ke 24 tahun. Wanita hebat ini dikenal sebagai salah satu dari ribuan buruh kerja yang aktif dalam aksi protes buruh kepada PT. Catur Putra Surya, Porong, Sidoarjo Jawa Timur. Pada tanggal 4 Mei 1993.

Marsinah ditemukan telah terbujur kaku dengan kondisi yang mengenaskan pada tanggal 8 Mei 1993 setelah menghilang selama 3 hari. Mayatnya ditemukan dihutan di dusun Jegong, Desa Wilangan dengan tanda-tanda penyiksaan berat. Dari hasil otopsi yang dikeluarkan dari dua Rumah Sakit yakni RSUD Nganjuk dan RSUD. Dr. Soetomo Surabaya, memperoleh hasil yang menyatakan bahwa, Marsinah tewas akibat adanya penganiayaan berat yang dialami di sekujur tubuhnya.

Sayangnya kasus penganiyaan terhadap marsinah telah melewati beberapa tahapan persidangan, akan tetapi semuanya belum terungkap jelas, itu artinya masih menyisakan misteri siapa aktor utama dibalik cerita pedih kematian marsinah.

2. Tan Malaka

Tan Malaka adalah seorang pejuang kemerdekaan Indonesia dan Pahlawan Nasional Indonesia. Tan Malaka lahir Ibrahim Gelar Datuk Sutan Malaka atau lebih dikenal dengan sebutan Tan Malaka, lahir pada tanggal 2 Juni 1897 dan meninggal di desa Selopanggung, Kediri, Jawa Timur 21 Februari 1949.

Terkait kematiannya, pada awal kematiannya saat itu cukup menjadi misteri karena tidak seorangpun yang mengetahuinya. Kemudian seiring berjalannya waktu hingga muncul penelitian yang dilakukan oleh Harry Albert Poeze selama 40 tahun berhasil mengungkap tabir misteri dari kematian Tan Malaka. Dimana menurutnya, Tan Malaka dieksekusi oleh Pasukan dibawah pimpinan Letda Soekotjo dari Batalyon Sikatan, Devisi Brawijaya di Selopagung, Kediri Jawa Timur.

Dan yang menjadi misteri selanjutnya adalah pertama, Tan Malaka meninggal tanpa melewati proses persidangan. kedua, pelaku pembunuhan tidak pernah diproses secara hukum umum maupun hukum militer, dan yang lebih parahnya adalah sampai sekarang jasad dan makamnya belum dapat ditemukan.

3. Wiji Thukul

Widji Widodo atau dikenal Widji Thukul adalah seorang Aktivis Hak Asasi Manusia dan seorang Sastrawan, Penyair berkebangsaan Indonesia. Lahir pada 23/26 Agustus 1963 di Jagalan, Surakarta. Wiji Thukul yang terkenal dengan kritik lewat kata-kata dalam puisi-puisi kritisnya, dinyatakan hilang pada 23 Juli 1998. Widji Thukul merupakan salah satu tokoh yang ikut melawan penindasan rezim Orde Baru dan sejak tahun 1998 sampai sekarang dia tidak diketahui keberadaannya, disinyalir dihilangkan bersama aktivis yang hilang pada tahun 1998.

4. Munir

Munir Said Thalib atau lebih dikenal dengan nama Munir, lahir pada tanggal 8 September 1964 di Malang, Jawa Timur. Munir merupakan salah seorang yang dianggap berani untuk membongkar praktek-praktek penyalahgunaan kekuasaan yang terjadi pada zaman Orde Baru (Orba). Terutama pada kasus-kasus kekerasan dan pelanggaran Hak Asasi Manusia HAM yang dilakukan oleh aparat militer.

Lihat Juga :

Misteri Meninggalnya Sosok Munir, Sebuah Telaah

Mendalami Eksistensi Para Filsuf Indonesia
  

Mantan Kordinator Kontras ini, meninggal diduga diracun dalam pesawat perjalanan dari Jakarta menuju Amsterdam, Belanda. Ketika pergi untuk melanjutkan studi Pascasarjana mengenai Ilmu Hukum Humaniter di Belanda. Tepatnya, pada tanggal 7 September 2004, di usianya yang ke 39 tahun.

Setelah dilakukan penelusuran terkait kematian oleh Tim Pencari Fakta (TPF), yang dibentuk pada masa Pemerintahan Presiden SBY. Kemudian memunculkan satu orang pelaku yang bernama Pollycarpus Budihari Priyanto yang berprofesi sebagai Pilot dari maskapai yang dinaiki oleh Munir.


Namun masih ada analisis lain yang beredar dalam persoalan kematian Munir. bahwa seorang Pollycarpus hanyalah kambing hitam dari dalang utama dibalik cerita wafatnya Munir yang kontroversial itu. Sampai sekarang, masih diyakini hal tersebut dan belum ada langkah yang kongkret dilakukan terkait misteri kematian Munir.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel