Misteri Meninggalnya Sosok Munir, Sebuah Telaah

Berkenalan dengan sosok Munir - Munir Said Thalib atau lebih dikenal dengan nama Munir, lahir pada tanggal 8 September 1964 di Malang, Jawa Timur. Munir merupakan salah seorang yang memiliki keberanian dalam membongkar praktek-praktek penyalahgunaan kekuasaan yang terjadi pada zaman Orde Baru (Orba). Terutama pada kasus-kasus kekerasan dan pelanggaran Hak Asasi Manusia HAM yang dilakukan oleh aparat militer.

Berbekal pengalaman dari berbagai organisasi yang diikuti semasa kuliah di Universitas Brawijaya Malang. Antara lain sebagai berikut :

1. Ketua Senat Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Brawijaya Malang.

2. Kordinator IV Asosiasi Mahasiswa Hukum Indonesia 1989.

3. Anggota Forum Studi Mahasiswa untuk pengembangan berfikir. Unbraw 1988.

4. Sekretaris Dewan Perwakilan Mahasiswa Hukum Universitas Brawijaya 1988.

5. Sekretaris Al Irsyad Cabang Malang 1988 dan Anggota Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).

Dan serta pengalamannya ketika aktif dalam Lembaga Bantuan Hukum Indonesia. seperti, LBH Surabaya, LBH Semarang dan LBH Jakarta. Munir kemudian hari memposisikan dirinya sebagai Pengacara yang berpihak pada humanisme.

Dimana Munir membela orang-orang yang tertindas, yang menjadi korban kesewenang-wenangan oknum Militer dan Penguasa Politik dari aspek kemanusiaan tanpa melihat perbedaan Agama, Suku, Etnis dan Kelas sosial para korban. Berikut sejumlah kasus yang pernah ditangani Munir.

1. Kasus hilangnya 24 aktivis dan Mahasiswa di Jakarta tahun 1997-1998.

2. Kasus pembunuhan besar-besaran terhadap masyarakat sipil di Tanjung Priok di tahun 1984 hingga 1998.

3. Kasus penembakan mahasiswa di Semanggi, tragedi I dan II (1997l8-1999).

4. Kasus pelanggaran-pelanggaran HAM berat di Aceh, Lampung dan Papua (ribuan kasus yang terjadi akibat operasi militer).

5. Kasus pelanggaran HAM di Timor-Timur tahun 1999.

6. Kasus penculikan oleh tim Mawar yang dilakukan oleh Danjen Kopassus, Prabowo Subianto dan berakhir dengan pemecatan Prabowo dan diadilinya anggota tim Mawar.

Dari keberaniannya dalam memperjuangkan Hak Asasi Manusia (HAM), Munir bukan hanya dikenal oleh publik Indonesia melainkan sampai pada masyarakat internasional. Berikut adalah beberapa penghargaan yang diterima dari dalam dan dari luar negeri:

1. Dinobatkan Man Of the Year atau sebagai tokoh 1998 pilihan Majalah Umat.

2. Penghargaan Peniti emas sebagai Alumni berprestasi dari Universitas Brawijaya Malang tahun 1999.

3. An Honourable Mention of the 2000 UNESCO madanjeet singh prize, atas usahanya mempromosikan toleransi dan anti kekerasan. Paris November tahun 2000.

4. Dinobatkan sebagai Leaders For the Millenium pilihan Asia Week tahun 2000.

5. Penghargaan Yap Thiam Hien sebab keberaniannya membela hak kaum buruh.

6. Seratus tokoh Indonesia abad XX dari majalah Forum Keadilan.


7. Right Livelihood Award (alternative nobel prizes) dari Swedia untuk pengembangan kontrol sipil atas militer dan promosi HAM.

Tragedi Meninggalnya Munir


Munir meninggal dalam pesawat Garuda Indonesia, perjalanan dari Jakarta menuju Amsterdam, Belanda. Ketika saat akan pergi melanjutkan pendidikan Pascasarjananya mengenai Ilmu Hukum Humaniter di Belanda, kejadian tepatnya pada tanggal 7 September 2004, di usianya yang ke 39 tahun.

Mantan Kordinator KontraS ini, di yakini meninggal karena di racun dengan racun arsenik di dalam pesawat. Setelah dilakukan penelusuran terkait kematian oleh Tim Pencari Fakta (TPF), yang dibentuk pada masa Pemerintahan Presiden SBY pada masa itu. Kemudian memunculkan satu orang pelaku yang bernama Pollycarpus Budihari Priyanto yang berprofesi sebagai Pilot.

Pengadilan kemudian mengadili Pollycarpus dengan memutuskan hukuman penjara selama 14 tahun dan kemudian Mahkamah Agung memutuskan bahwa tidak ada keterlibatan Pollycarpus dalam kematian Munir. Namun setelah dilakukan proses banding oleh Pengacara Munir, baru kemudian proses sidang dilanjutkan dengan keputusan Pollycarpus sebagai pelaku. 

Namun ada spekulasi lain yang beredar bahwa, Pollycarpus hanyalah kambing hitam dari orang besar dibalik cerita wafatnya Munir. Sampai saat sekarang, diyakini belum ada langkah yang kongkret dilakukan terkait misteri kematian Munir. 

Misteri Meninggalnya Sosok Munir

Semoga bermanfaat. Tulisan terkait kematian Munir ini, dituliskan saat saya lagi berada di kedai kopi yang bernamakan Kedai Kopi Revolusi di Kota Manado. Dimana didalam kedai terdapat foto maupun sketsa tokoh pergerakan revolusi, korban HAM dan foto Pejuang HAM yaitu Munir. 

Maka terbesitlah keinginan untuk menuliskan riwayat hidup dan hiruk pikuk meninggalnya Munir. Terimakasih.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel