Filsafat Epistemologi dan Aliran-Aliranya

Filsafat Epistemologi merupakan cabang filsafat yang membahas tentang hakikat pengetahuan dan justifikasi rasional keyakinan dan kebenaran pengetahuan.

Kata Epistemologi sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu, episteme yang berarti Pengetahuan dan Logos yang berarti Diskursus. Istilah Epistemologi pertama kali digunakan oleh seorang James Ferederick Ferrier filsuf asal Skotlandia pada tahun 1854.

Maka dengan demikian Epistemologi akan memunculkan pertanyaan mendasar seperti, bagaimana kita tahu bahwa kita tahu? Apa yang membuat kebenaran yang terjustifikasi di justifikasi?. Pertanyaan seperti ini mencakup sifat konsep, validasi konsep, validitas indra dan penalaran logis serta pemikiran, gagasan, emosi dan segala perihal yang berkaitan dengan pikiran dalam kenyataan.

Epistemologi dianggap penting disebabkan epistemologi merupakan penjelasan tentang bagaimana manusia berpikir dan dari berpikir itu dapat menentukan yang benar dan yang salah dengan metode evaluasi yang tepat.

Aliran Filsafat Epistemologi


Adapun aliran-aliran filsafat Epistemologi yang menjadi sumber ilmu pengetahuan serta bagaimana mencapai kebenaran dari pengetahuan itu sendiri sebagai berikut :

1. Aliran Rasionalisme

Aliran Rasionalisme adalah doktrin filsafat yang menyatakan bahwa kebenaran haruslah ditentukan atau didapatkan melalui pembuktian akal atau logika dan kajian berdasarkan fakta dan bukan berdasarkan pengalaman inderawi. Secara sederhana aliran Rasionalisme memegang prinsip bahwa semua sumber pengetahuan berasal pada rasio atau akal pikiran manusia.

Rene Descartes seorang filsuf rasionalisme mengemukakan pendapat terkait pengetahuan lewat rasional dengan membedakan tiga idea yaitu.

1. Ide Bawaan (Innate Ideas), ide bawaan ialah ide yang telah ada sejak manusia dilahirkan.

2. Ide Petualangan (Adventitous Ideas), adalah ide-ide yang berasal dari luar manusia.

3. Ide Tiruan (Faktitious idea ), faktitious idea yaitu ide yang dihasilkan karena atas fikiran itu sendiri "tokoh yang mempopulerkan Faktitious idea ialah Leibniz (1646-1716).

2. Aliran Empirisme

Empirisme adalah aliran pemikiran dalam filsafat yang menyatakan bahwa semua pengetahuan berasal dari pengalaman inderawi lewat pengalaman manusia. Empirisme menolak anggapan manusia dengan sendirinya telah membawah fitrah berbentuk pengetahuan semenjak ia dilahirkan.

Terlebih menurut aliran Empirisme indera yang memperoleh pengetahuan "kesan-kesan" dari dalam alam empiris, selanjutnya akan terkumpul dalam diri manusia yang nantinya akan menjadi pengalaman sehingga membentuk sebuah kebenaran dari apa yang ditemuinya dengan nyata.

Jhon Locke (1632-1704 M) mengemukakan pendapatnya dengan mengatakan pengalaman dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu.

1. Pengalaman Luar (Sensasional)

Pengalaman Luar merupakan pengalaman yang datang dari luar yang menjadi stimulus dari pengetahuan. Misalnya, warna yang diterima oleh mata dan bunyi yang diterima oleh telinga manusia atau pandangan yang diterima oleh beberapa indera, misalnya ruang dan gerak

2. Pengalaman Batiniah (Reflexion)

Contoh dari pengalaman Batiniah ialah pandangan yang dihasilkan dari refleksi kesadaran manusia misalnya, ingatan manusia atau contoh lain seperti proses penerimaan dan refleksi yang menghasilkan waktu, rasa tertarik dan rasa heran.

Kedua hal di atas ini adalah simple idea atau pandangan sederhana menurut Locke yang berfungsi sebagai data-data empiris. Setelah pandangan-pandangan sederhana ini terkumpul kemudian rasio atau pikiran bekerja membentuk pandangan kompleks (complex ideas).

3. Aliran Realisme

Realisme merupakan aliran filsafat yang berpendapat bahwa objek-objek yang kita temui lewat indera ialah nyata dalam diri objek tersebut. Terlebih objek itu tidak tergantung pada subjek "manusia" yang mengetahui apalagi pada pikiran subjek. Dengan kata lain dunia luar dan fikiran saling berinteraksi tetapi harus diingat bahwa interaksi itu memiliki sifat dasar yaitu dunia.

Menurut Aristoteles "Realitas berada dalam benda konkrit atau dalam proses-proses perkembangannya. Dunia yang nyata adalah dunia yang kita serap, maka bentuk ide atau prinsip keteraturan dan material tidak dapat dipisahkan"

4. Aliran Kritisisme

Kritisisme berasal dari kata kritika yang merupakan kata kerja dari krinein yang berarti 'memeriksa dengan teliti'. Kritisisme sendiri merupakan bagian dari filsafat modern, secara langsung Kritisisme ialah pemikiran atau teori yang dihasilkan dari sintesis antara Rasionalisme dan Empirisme, dimana kritika menyatakan bahwa akal menerima bahan-bahan pengetahuan dari empiris yang didalamnya terdapat indera dan pengalaman, kemudian fungsi akal adalah mengatur dan menertibkan dari bentuk pengamatan yakni dalam ruang dan waktu. 

Lihat juga : 


6 Cabang Filsafat Secara Umum yang Perlu Diketahui

Dengan kata lain pengamatan inderawi merupakan permulaan pengetahuan dan pengolahan akal adalah pembentukan pengetahuan. Tokoh aliran Kritisisme ialah Imanuel Kant

5. Positivisme

Positivisme merupakan suatu aliran filsafat yang berpendapat ilmu alam merupakan satu-satunya sumber pengetahuan yang benar dan positivisme juga cenderung menolak aktifitas yang berkaitan dengan metafisik dan tidak mengenal data spekulatif karena semua harus didasarkan oleh data empiris.

Agust Comte adalah seorang filsuf positivisme yang membagi sejarah perkembangan pemikiran manusia menjadi tiga fase sebagai berikut:

1. Fase teologis, ialah fase dimana manusia masih mempercayaipengetahuan atau pengenalan yang bersifat mutlak. Di fase ini manusia masih dikuasai oleh pengetahuan bersifat tahayul-tahayul sehingga subjek dan objek tidak dapat dibedakan.

2. Fase Metafisis, dalam fase ini pemikiran manusia mulai menunjukkan Usaha-usaha untuk memahami pemikiran kenyataan akan tetapi belum bisa membuktikan dengan fakta.

3. Fase Positiv, fase ini ditandai dengan pemikiran manusia untuk menemukan hukum-hukum pikiran dan menghubungkan lewat fakta. Dimana di fase inilah manusia pengetahuan manusia berkembang dan dibuktikan lewat fakta. 

6. Skeptisisme

Skeptisisme merupakan aliran yang menyatakan bahwa pengetahuan yang diserap indera bersifat menipu atau menyesatkan dan terlebih dahulu melalui pengujian lewat keragu-raguan atas apapun yang dimunculkan oleh indera.

7. Aliran Pragmatisme

Aliran filsafat ini lebih memfokuskan diri pada pertanyaan-pertanyaan atas manfaat dan kegunaan dari suatu pengetahuan. Dengan kata lain aliran ini lebih mengedepankan sebuah perkataan kebenaran dari suatu pengetahuan harus wajib dikaitkan dengan manfaat, kegunaan dan dapat dipakai dalam menunjang suatu kebutuhan. 

Filsafat Epistemologi dan Aliran-Aliranya

Demikianlah penjelasan tentang aliran-aliran filsafat Epistemologi yang menjadi sumber ilmu pengetahuan hingga dewasa kini. Terimakasih

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel