Pengertian Filsafat Secara Etimologi dan Terminologi

Pengertian Filsafat Secara Etimologi dan Terminolgi - Filsafat sebagai ilmu dan pengetahuan bukan saja diminati oleh orang-orang yang kuliah di bidang filsafat, akan tetapi filsafat kini menjadi konsumsi pengetahuan yang bersifat umum dan banyak sekali orang-orang yang mempelajarinya. Bahkan seiring perkembangan filsafat itu sendiri, kini semakin banyak cabang-cabang filsafat yang berkembang.

Bagi anda yang mulai tertarik untuk mempelajari tentang filsafat, maka mulailah dari pengentar filsafat sebagai pemahaman awal terkait filsafat itu sendiri karena metode untuk belajar filsafat memang seharusnya dimulai dari pengertian apa itu filsafat.

Pengertian filsafat secara umum dibagi menjadi 2 bagian yaitu pengertian filsafat secara etimologi dan pengenrtian filsafat secara terminologi. Selain kedua pengertian filsafat secara umum tersebut, ada juga pengertian filsafat berdasarkan pemikiran para ahli filsafat kuno dan moderen di bawah ini yang dapat anda pelajari.

Pengetian Filsafat secara Etimologi


Kata filsafat yang dalam bahasa inggris dikenal dengan istilah Philosophy, dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah Falsafah dan dalam bahasa Yunani dikenal dengan istilah Phylosophia. Kata Phylosophia sendiri terdiri dari dua kata yaitu philein yang berarti cinta dan sophia yang berarti kebijaksanaan sehingga belajar filsafat adalah belajar untuk cinta akan kebijaksanaan. Kata filsafat pertama kali digunakan oleh Pythagoras (582-496 SM). Arti Filsafat pada saat itu belum begitu jelas, kemudian pengertian filsafat itu diperjelas seperti yang banyak di pakai sekarang ini dan juga digunakan oleh Socrates (470-399 SM) dan para filsuf lainnya. ( Lasiyo dan Yuwono, 1985, hlm.1)

Pengertian Filsafat secara terminologi


Secara terminologi adalah arti atau pengertian dari filsafat itu sendiri. Seperti yang dijelaskan di awal paragraf bahwa begitu banyak pengertian filsafat seiring dengan begitu banyaknya tokoh-tokoh filsafat maka ini adalah sebagian pengertian dari beberapa filsuf terkemuka, antara lain :

Plato

Plato berpendapat bahwa filsafat adalah pengetahuan yang mencoba untuk mencapai pengetahuan tentang kebenaran yang asli.

Aristoteles

Menurut Aristoteles, filsafat adalah ilmu (pengetahuan) yang meliputi kebenaran yang di dalamnya terkandung ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik dan estetika (filsafat keindahan)

Al Farabi

Filsuf Arab ini mengatakan bahwa filsafat adalah ilmu (pengetahuan) tentang hakekat bagaimana alam maujud yang sebenarnya.

Rene Descartes

Menurut Descartes, filsafat adalah kumpulan semua pengetahuan dimana Tuhan, alam dan manusia menjadi pokok penyelidikan.

Immanuel Kant

Menurut Kant, filsafat adalah ilmu pengetahuan yang menjadi pangkal dari semua pengetahuan yang di dalamnya tercakup masalah epistemologi (filsafat pengetahuan) yang menjawab persoalan apa yang dapat kita ketahui.

Langeveld

Mahaguru Rijks-Universite Utrecht ini berpendapat bahwa filsafat adalah berpikir tentang masalah-masalah yang akhir dan yang menentukan, yaitu masalah-masalah mengenai makna keadaan, Tuhan, Keabadian dan kebebasan.

Hasbullah Bakry

Menurut Bakry, ilmu filsafat adalah ilmu yang menyelidiki segala sesuatu dengan mendalam mengenai ketuhanan, alam semesta dan juga manusia sehingga dapat menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana hakekatnya sejauh yang dapat dicapai akal manusia dan bagaimana sikap manusia seharusnya setelah mencapai pengetahuan itu. (Abbas Hamami M.,1976)

Driyarkara

Filsuf Indonesia ini berpendapat bahwa filsafat adalah perenungan yang sedalam-dalamnya tentang sebab-sebab ‘ada dan berbuat’, perenungan tentang kenyataan (reality) yang sedalam-dalamnya ‘mengapa’ yang penghabisan 

Pengertian Filsafat Secara Etimologi dan Terminolgi

Notonogoro

Notonogoro berpendapat bahwa filsafat itu menelaah hal-hal yang menjadi objeknya dari sudut intinya yang mutlak dan yang terdalam, yang tetap dan yang tidak berubah, yang di sebut hakekat.

Ir. Poedjawijatna

Menurut Poedjawijatna filsafat ialah ilmu yang berusaha untuk mencari sebab yang sedalam-dalamnya bagi segala sesuatu berdasarkan pikiran belaka. (Lasiyo dan Yuwono, 1985).

Itulah pengertian filsafat secara umum dan menurut para ahli filsafat yang diambil dari beberapa buku referensi filsafat yang juga saya pelajari.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel