Pengertian Fundamentalisme Keagamaan Dalam Negara

Kata fundamentalisme di artikan sebagai gerakan dalam sebuah aliran atau paham yang berusaha untuk kembali kepada apa yang menjadi asas-asas keyakinannya.

Secara realita kelompok paham Fundamentalisme kerap kali berbenturan dengan kelompok paham lain yang kemudian memunculkan perselisihan, bahkan perselisihan seperti demikian terjadi sesama penganut paham fundamentalisme sendiri.

Dasar awal pemikiran fundamentalisme yang cenderung menganggap dirinya sendiri yang lebih murni atau lebih benar daripada katakanlah lawan mereka, maka perselisihan kerap diwarnai dengan klaim kebenaran, perkelahian masa, hingga membentuk pemikiran untuk saling memusnahkan.

Kata fundamentalisme seringkali dikaitkan dengan sikap yang terlihat dari aspek keagamaan, bukan hanya agama tertentu saja, tetapi melainkan semua agama yang ada di dunia saat ini. Semua itu dilihat dari kecenderungan kelompok agama yang sering mengajak seluruh masyarakat luas agar percaya dan taat kepada teks-teks kitab suci yang otentik dan tanpa kesalahan.

Fundamentalisme. Dalam dunia dewasa kini, seringkali ditujukan keseluruh aliran paham yang berorientasi dalam gerakan, dengan begitu banyak lahir bentuk-bentuk terkait pengkajian fundamentalisme seperti di sisi ekonomi. Politik, hukum dan sosial termasuk dalam agama. Yang biasa kita dengar dengan sebutan fundamentalisme keagamaan.

Lalu apa yang dimaksudkan dengan fundamentalisme keagamaan ?

Fundamentalisme keagamaan merupakan gerakan yang tergolong paham politik yang berkembang menjadikan agama sebagai ideologi berbangsa dan bernegara. Dengan kata lain paham politik mengemukakan pemikiran bahwa agama adalah basis utama ideologinya dan ideologi agama juga dipakai dalam proses pemerintahannya.

Selebihnya dalam fundamentalisme keagamaan terdapat kepercayaan bahwa pemimpin tertinggi negara umumnya juga seorang petinggi agama. Diantara mengurus persoalan kenegaraan, pemimpin itu juga mengurusi persoalan keagamaannya. Dengan demikian segala kegiatan menjalankan pemerintahan dan hukum-hukumnya yang mengatur rakyat atau umat di ambil dari kitab-kitab suci kepercayaannya.

Jika dilihat dari penerapannya di dunia, fundamentalisme keagamaan terlihat pada negara-negara tertentu di bawah ini, misalnya fundamentalisme Islam dan fundamentalisme agama Kristen. Dimana dari keduanya, kajian dan analisis terkait fundamentalisme berkembang kearah yang lain. Berikut fundamentalisme keagamaan yang terdapat di negara-negara tertentu dibawah ini:

1. Fundamentalisme Kristen

Dalam agama Kristen, fundamentalisme merupakan studi yang berfokus pada kekristenan itu sendiri. Negara yang memiliki paham politik dengan bersandarkan agama Kristen adalah Negara Vatikan, negara Kecil yang dipimpin oleh seorang paus Fransiskus, negara Vatikan didirikan pada tahun 1929 melalui perjanjian leteran antara tahta suci dan Italia, yang menghasilkan pembicaraan pembentukan negara ini sebagai suatu yang baru hingga tidak dapat dikatakan sisa- sisa negara atau gereja terdahulu.

2. Fundamentalisme Islam

Fundamentalisme Islam terlihat dalam beberapa negara di dunia. Pengaruh gerakan penerapan agama sebagai ideologi dan dasar pemikiran Pemerintahan Islam dapat dilihat pada negara pertama ialah.

Negara Saudi Arabia, Saudi Arabia adalah negara yang hukum syariat Islam dan dengan semboyan. La Ilaha Illa Allah, muhammadur rasulullah ( Tiada Tuhan selain Allah, Muhammad adalah utusan Allah). Dari semboyan dapat dilihat betapa pentingnya dan besarnya pengaruh agama Islam dalam negara.

Kedua negara Brunei Darussalam, Brunei dikenal sebagai negara di Asia tenggara yang menganut sistem Monarki yang di pimpin oleh seorang Sultan. Dan penerapan ideologi Pemerintahan yang bersandar ajaran agama Islam dan memperkuat gerakan-gerakan kebangsaan dengan menerapkan hukum syariat Islam dalam Negaranya.

Di Indonesia sendiri telah mengalami beberapa kejadian yang menunjukkan reaksi dari keinginan menerapkan ideologi agama tertentu. Upaya yang dilakukan adalah upaya menggantikan ideologi Pancasila yang dianut oleh negara Indonesia. Apakah itu salah ? Tentu bukan hanya sekedar salah benarnya, namun perlu untuk ditindaklanjuti dengan aspek fundamentalisme lain, misalnya aspek kebudayaan, aspek agama lain, aspek politik dan aspek kesejarahan. 

Pengertian Fundamentalisme Keagamaan Dalam Negara

Demikianlah ulasan singkat terkait fundamentalisme keagamaan yang terdapat di dalam beberapa negara-negara di dunia. Haruslah diakui disebagian kalangan yang beragama tertentu, tidaklah sepakat dalam pemakaian kata "fundamentalisme" dalam menunjukan agamanya dengan alasan yang beragam. Yang perlu digarisbawahi ialah tulisan ini bukan merujuk pada stereotip fundamentalisme keagamaan dalam suatu negara itu buruk dan negatif. namun lebih kepada menunjukkan data atau referensi untuk dapat di analisis bersama bagi yang menginginkan agamanya menjadi ideologi berbangsa dan bernegara. Terimakasih

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel