Passing Grade Menjadi Tekanan Akademik

Jika anda ingin menjadi abdi negara atau Aparatur Sipil Negara (ASN) yang diadakan oleh pemerintah melalui seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) maka anda akan melewati beberapa proses yaitu mulai dari seleksi administrasi, Tes Kompetensi Dasar (TKD) dan Tes Kompetensi Bidang (TKB) hingga akhirnya anda akan dinyatakan lulus menjadi CPNS.

Pada tahapan tes kompetensi dasar, anda akan diuji dengan materi-materi soal yang bersifat dasar seperti tes kebangsaan, tes intelegensi umum dan tes karakteristik pribadi. Nah, yang menjadi tantangan pada tes kompetensi dasar yaitu terdapat nilai ambang batas atau passing grade yang harus dicapai. Nilai passing grade setiap tahun anggaran penerimaan CPNS bisa saja berbeda tergantung peraturan yang dikeluarkan oleh Panitia Seleksi Nasional (PANSELNAS) CPNS.

Pada tahun 2019 ini batas nilai ambang batasnya antara lain Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) 65, Tes Intelegensi Umum (TIU) 80 dan Tes Karakteristik Pribadi (TKP) 126.

Dari setiap seleksi CPNS yang paling menantang yaitu tes SKD karena setiap peserta tes harus mencapai nilai ambang batas agar dapat melanjutkan pada tahapan tes berikutnya hingga mampu lulus menjadi CPNS.

Pada kenyataannya, tidak banyak yang mampu mencapai nilai passing grade, bahkan dengan aturan 3 kali kuota formasi saat ini tahun 2019 ini, ada juga peserta yang meski lulus passing grade tapi tidak lulus untuk melanjutkan ke tahapan tes berikut yaitu SKB.

Baca : Mencapai Nilai Passing Grade Belum Tentu Lulus SKD dan Jadi CPNS

Mengapa passing grade menjadi tekanan akademik ?


Pada kuota yang dipersiapkan oleh pemerintah kebanyakan serjana (S1) sehingga kadang ada juga peserta dengan gelar magister (S2) juga ikut mendaftarkan menggunakan ijazah sarjana mereka dengan menyesuaikan peluang kuota jabatan yang ada.

Jadi, akan ada kompetisi atau persaingan seorang latar belakang magister dengan sarjana. Tekanan akademik akan dirasakan oleh mereka yang magister sebab akan menjadi ragam opini publik ketika nilai passing grade mereka lebih rendah dari peserta S1, apa lagi ketika mereka yang S2 tidak mencapai nilai ambang batas sehingga tidak dapat melanjutkan ke tahapan tes selanjutnya.

Berikutnya sebuah tekanan akademik juga menurut saya bagi para sarjana yang ketika lulus mendapat gelar cumlaude, salah satu gelar yang menyatakan bahwa mahasiswa tersebut lulusan terbaik dan hampir semua orang dekatnya mengetahui hal ini, mengingat perkembangan media sosial saat ini, banyak foto-foto wisuda cumlaude yang mereka publikasikan.


Nah, ini juga menjadi tekanan akademik ketika bersaing di tes SKD dengan para sarjana yang bukan lulusan terbaik atau cumlaude. Mereka yang diketahui lulusan terbaik menjadi tekanan untuk mampu meraih nilai passing grade. Ketika mereka gagal bersaing dengan para sarjana yang bukan lulusan terbaik, di situlah opini publik akan menilai mereka. Bahkan mungkin ada penilaian bahwa lulusan terbaik sarjana kalah bersaing nilai dengan lulusan yang biasa saja.

Jadi, bersaing mendapatkan nilai passing grade saat ujian mampu menjadi tekanan akademik tersendiri bagi orang-orang tertentu yang saya tulis di atas.

Selamat berjuang menjadi CPNS sebagai bukti bahwa anda layak meraihnya dengan nilai-nilai yang memuaskan. Good luck !

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel