Suka Menulis Puisi Tapi Tak Mahir Membacanya

Suka Menulis Puisi Tapi Tak Mahir Membacanya - Pada tulisan ini saya akan menceritakan tentang bagaimana saya sering menulis puisi tapi sebenarnya saya tidak mahir untuk membacanya. Mungkin kebanyakan orang berpikir bahwa penulis puisi pasti pandai membaca puisi yang mereka tulis. Ettss tunggu dulu, ada juga orang yang suka menulis puisi tapi tidak pandai membacanya lho, siapakah itu ? saya sendiri 😂 Bahkan saya juga membuat channel youtube untuk mempublikasikan puisi yang saya baca, namun sampai sekarang channel tersebut tidak berkembang karena pembacaan puisi yang buruk menurut saya.

Mungkin ada yang berpikir hal ini sedikit aneh tapi itulah kenyataannya, saya termasuk orang yang tidak mahir membaca puisi tapi suka menulis banyak puisi dan berencana mambuat buku puisi. Bahkan terlihat buruk ketika saya mencoba membaca puisi yang saya tulis tapi terdengar indah ketika dibaca oleh seseorang yang mahir membaca puisi.

Cerita kenapa saya suka membaca puisi sudah pernah saya tulis pada artikel Tidak Semua Penulis Puisi Menulis Tentang Kisah Mereka. Sejak dulu saya memang tidak suka membaca puisi dan sampai saat ini belum pernah juga membaca puisi di atas panggung atau pentas. Suka menulis puisi berawal dari sering membaca buku-buku sastra seperti Khalil Kibran dan Frans Kafka. Dari bacaan tersebut membuat saya sering menulis bait-bait syair pada postingan media sosial. Saya memang senang mambaca buku apa saja, meskipun latar belakang ilmu bukan sastra tapi saya senang membaca buku-buku sastra tapi bukan buku puisi.

Berawal dari sering menulis syair-syair pendek tersebut akhirnya saya berinisiatif untuk menjadikannya puisi sehingga sampai sekarang syair-syair yang saya tulis kemudian menjadi puisi. Pasti akan terlihat aneh misalnya saya berhasil menerbitkan buku puisi yang sementara ditulis, ketika orang membaca buku saya nanti dan saat bertemu langsung dengan saya, kemudian mereka meminta saya untuk membacakan puisi saya sendiri 😅 pasti saya akan tolak mentah-mentah 🙏


Keindahan puisi bukan saja dari isi puisi tapi juga bergantung pada pembawaan orang yang membacanya. Hal itulah yang saya rasakan ketika seorang teman membaca salah satu puisi saya saat acara bedah buku saya yang pertama. Rasa terharu, bahagia dan merinding bulu roma ketika mendengar puisi saya dibacakan saat itu. Padahal saat saya membacanya di rumah, terdengar biasa-biasa saja.

Baca juga : Cara Menulis Puisi Cinta, Sahabat dan Alam yang Penuh Inspirasi

Suka senang menulis bermacam-macam tema puisi, seperti puisi cinta, alam, sahabat dan kehidupan. Anda dapat membaca semua puisi yang telah saya tulis pada blog ini
Dengan tulisan saya ini akan mulai mengetahui kalau tidak semua penulis puisi itu mahir membaca puisi, jadi jangan sembarangan meminta penulis puisi untuk membaca puisinya sebelum mendengar dan melihat langsung kalau dia pernah membaca puisi disebuah lomba atau panggung.

Anda belum pernah lihat saya tampil membaca puisi meski sering menulis puisi, jadi jangan pernah ya ! meminta saya untuk membaca puisi, apa lagi di depan banyak orang sebab akan terlihat buruk dan lucu bahkan mungkin aneh bagi sebagian orang karena melihat langsung orang yang membaca puisinya sendiri terlihat kurang baik 😭

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel