Pemuda Wajib Berbekal Kecakapan Literasi Digital
Tema yang umum namun masih begitu dibutuhkan untuk dibungkus menjadi suatu wacana literasi. Hal ini menjadi informasi penting karena berhubungan dengan pendidikan atau proses transfusi ilmu pengetahuan di era kontemporer. Sebab salah satu komponen dalam lingkungan belajar dan akademis adalah literasi digital, literasi digital pada dasarnya diperlihatkan dalam penggunaan teknologi. Dalam bidang teknologi, khususnya informasi dan komunikasi yang berkaitan langsung dengan kemampuan penggunanya. Yakni kemampuan untuk menggunakan teknologi sebijak mungkin demi menciptakan interaksi dan komunikasi yang positif.
Nah sebelumnya, literasi digital sendiri adalah pengetahuan dan kecakapan untuk menggunakan media digital, alat-alat komunikasi, jaringan komunikasi, mengevaluasi, membuat informasi, memanfaatkan teknologi secara baik demi meningkatkan kualitas individu maupun kelompok dan berangkat dari kebijaksanaan yang sesuai aturan dalam rangka membina komunikasi dan interaksi sosial.
Nah, ketika bercerita tentang literasi digital, maka anak muda selebihnya lebih dituntut untuk cakap dalam digital. Anak muda harus punya kemampuan lebih dalam mengoperasikan teknologi terlebihnya memanfaatkannya untuk menjangkau kekurangan dan kelebihan di masa depan, jangan sampai pemuda tergilas dan tertinggal dengan zaman. Sebab saat ini tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan dunia digital telah menyasar ke segala sisi kehidupan. Sebab saat ini, rasanya hampir tidak ada sisi kehidupan manusia yang tidak terpengaruhi oleh proses digitalisasi.
Dibalik semua kegentingan ini, sayangnya masih banyak pengguna internet yang hanya mampu menerima informasi tanpa kemampuan memahami dan mengolah informasi tersebut secara baik, sehingga masih banyak masyarakat yang terpapar informasi tidak benar (hoaks) yang menjerumuskan pada pemikiran dan langkah-langkah yang keliru serta merugikan dirinya sendiri dan orang lain pada umumnya.
Maka dengan demikian perhatian terhadap hal ini cukup serius karena hoaks mampu mempengaruhi pikiran manusia yang kemudian dapat membuat opini negatif secara massal dengan singkat, terlebih karena biaya yang murah dengan usaha yang dilakukan tidak begitu merepotkan dan terlebih susah dilacak. Apalagi bentuk komunikasi digital saat ini yang memiliki karakteristik komunikasi global yang melewati batas-batas geografis dan batas-batas budaya.
Apalagi sekarang dunia sementara dalam posisi yang memaksa masyarakat untuk menjalani kehidupan sehari-hari dengan protokol kesehatan (prokes) yang ketat dan menghindari, membatasi kontak fisik dengan orang lain ketika di luar rumah karena munculnya Pandemi Covid-19. Tentu itu menjadi sebuah peluang berekspresi dari arah digital namun kehidupan sosial yang terkena dampak langsung hubungan digitalisasi akhir-akhir ini menjadi sangat rentan untuk terpecahkan.
Dimana sekarang, banyak kejadian buruk yang muncul di antara para pengguna media sosial di masa pandemi Covid-19, contohnya terjadi kasus terkait pencemaran nama baik, penghinaan, bullying, dan penyebaran berita hoaks. Fenomena-fenomena tersebut menunjukkan bahwa pengguna internet belum paham benar bagaimana cara menggunakan internet yang baik dan benar.
Maka Di masa sekarang ini, penting bagi masyarakat untuk memiliki kecakapan literasi digital. Terlebih pemuda, dimana masa pandemi ini, hampir semua kegiatan dialihkan secara daring. Otomatis, hampir semua kalangan masyarakat menggunakan media digital untuk melanjutkan kehidupan. Tak terkecuali di bidang pendidikan, ekonomi, dan lainnya.
Pada dasarnya Konsep gerakan literasi digital ini dengan niatan tulisan ini dapat memberikan langkah-langkah literasi digital dan langkah-langkah dalam mengatasi hoaks dalam masa pandemi. Literasi digital tidak hanya melibatkan kemampuan menggunakan perangkat teknologi, informasi, dan komunikasi, tetapi juga kemampuan dalam bersosialisasi, kemampuan dalam pembelajaran dan memiliki sikap kritis, kreatif dan inspiratif.
Manfaat dibalik Literasi digital ialah berusaha meningkatkan kemampuan individu untuk lebih kritis dalam berpikir serta memahami informasi. Menambah penguasaan 'kosa kata' individu, dari berbagai informasi yang dibaca. Meningkatkan kemampuan verbal individu serta literasi digital dapat meningkatkan daya fokus serta konsentrasi individu terkait berbagai hal dalam urusan kehidupan pribadi maupun bangsa yang terkena dampaknya.