Joseph Stalin dan Polarisasi Politiknya

Stalin lahir pada tahun 1879 di kota Gori di Georgia, dan sekarang berbatasan dengan Rusia di sebelah Utara dan turki dan Armenia di arah selatan setelah runtuhnya uni Soviet.

Joseph Stalin adalah pemimpin Uni Soviet selama bertahun-tahun setelah sepeninggal vladymir Lenin. Stalin masuk partai komunis pada tahun 1903. Dimana ditahun-tahun ini Stalin belum cukup berpengaruh secara signifikan seperti ketika terjadi Revolusi Bolshevik tahun 1922. 

Kemudian setelah Stalin diangkat menjadi sekretaris jenderal partai komunisme di tahun 1920-an, yang dari posisi dan kedudukannya itu di manfaatkan sebaik-baiknya menuju puncak kekuasaan pada tahun 1941 sampai 1953.

Di masa-masa kekuasaannya Stalin dianggap tidak jauh berbeda dengan pendahulunya ‘Lenin’ karena demi menjaga kekuasaannya, Stalin tidak segan-segan untuk menggunakan kekerasan dan pembunuhan, bukan hanya lawan politik yang berseberangan dengan ideologi komunis tetapi juga terhadap anggota partai komunis yang berbeda kepentingan politik.

Namun dibalik itu Stalin memiliki visi yang baik untuk kepentingan negara uni Soviet yang dipimpinnya. Dimana pada masa ketika dirinya berjaya terkenal sebuah istilah Stalinisme di pertengahan tahun 1930an, lewat rekan politisinya yang bernama Lazar Kaganovich untuk menggambarkan periode kekuasaan Stalin saat bertindak sebagai penguasa Uni Soviet waktu itu dengan berkata, ‘Mari kita ganti Hidup Leninisme dengan Hidup Stalinisme’. 

Pada awalnya Stalin ragu dan menolak penggunaan istilah itu karena dianggap sebagai pujian yang berlebihan dan menjadi sebuah upaya kultus kepribadian. Namun kemudian hari istilah tetap berlanjut.

Istilah Leninisme itu kemudian dipahami sebagai kebijakan terkait bagaimana membangun sosialisme dan membangun masyarakat itu sendiri yang dilakukan oleh Stalin sekitar tahun 1929 sampai 1953. 

Dimana politik Stalin di uni Soviet kala itu meliputi Otoritarianisme, Industrialisasi, teori sosialisme didalam negara, upaya sentralistik dalam negara, kolektivitas pertanian, subordinasi kepentingan komunis asing melalui partai komunis Soviet dan terakhir pembersihan besar-besaran.

Terkait fokus industrialisasi Stalin pada saat itu secara resmi dirancang sebagai upaya mempercepat pembangunan menuju Komunisme yang bersatu dan maju, dimana menurut Stalin, penekanan industrialisasi yang tinggi seperti ini diperlukan sebab negara ini sebelumnya terbelakang secara ekonomi dibandingkan negara-negara lainnya. Dan langkah itu juga digunakan untuk menghadapi tantangan yang dapat didatangkan oleh musuh. Baik secara di dalam internal maupun eksternal.

Selebihnya, industrialisasi yang dipadukan dengan kolektivitas massa pertanian dan proses urbanisasi yang pesat dan urbanisasi yang pesat kemudian dikonversikan dari desa-desa kecil kota-kota industri diyakini dapat meningkatkan negara di berbagai aspek, terutama di bidang ekonomi. 

Politik Polarisasi

Maka untuk mempercepat pengembangan industrialisasi ini juga dibutuhkan kontrak kerja sama yang secara pragmatis dengan perusahaan-perusahaan swasta ternama di Amerika Serikat seperti Ford Motor Company, yang diawasi langsung oleh negara sekaligus membantu pengembangan dasar industri ekonomi Soviet. Setelah tugas-tugas perusahaan Amerika Serikat selesai, baru Badan Usaha Milik Negara, Soviet mengambil ahli secara penuh industri tersebut.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel