Cara Mempertahankan Pikiran Kritis dalam Lingkungan Sosial Pedesaan

Cara Mempertahankan Pikiran Kritis dalam Lingkungan Sosial Pedesaan - Struktur sosial maupun dinamika sosial antara pedesaan dan perkotaan memiliki perbedaan yang cukup mencolok, baik dari sosial kulturalnya ataupun dari fasilitas sosialnya. Hal ini terlihat dalam kehidupan sosial pedesaan dan perkotaan, di mana di kehidupan sosial pedesaan masih begitu kental memegang adat dan tradisi yang terkadang bersifat mistis atau hal-hal di luar daripada logika. dan fasilitas sosial semisalnya listrik, jalan dan jaringan telepon, internet sangatlah terbatas. 

Namun, dari semua itu, di pedesaan tinggi kepedulian akan sesama yang tercerminkan dalam gotong royong masyarakat. Sedangkan di kehidupan sosial perkotaan cenderung telah terbuka, akan tetapi masyarakatnya lebih individualistik.

Semua punya gaya menyesuaikan diri dalam arus atau lingkungan mana pun, demikian juga saya yang harus punya hal serupa untuk menyeimbangkan kehidupan sosial pedesaan dengan keterbatasan fasilitas sosial untuk tetap bisa mengolah pikiran kritis di dalam keterbatasan tersebut. Selebihnya untuk melawan arus dan pengaruh lingkungan hingga tak terkikis tingkah laku sosial sungguhlah tak begitu mudah dengan situasi fasilitas sosial yang terbatas. 

Saya harus memilih, memilih antara konsekuensi melawan berarti saya harus siap untuk terbunuh namun secara terhormat, sebaliknya jika tak mau melawan maka kalah tanpa melawan adalah sebuah kegagalan yang nyata.

Dengan kata lain, semua dimensi penghambat harus bisa di siasati dalam kehidupan sosial yang begitu tradisional dan terbatas akan keterbukaan informasi ini dengan cara terus membaca buku bacaan maupun membaca kondisi sosial kemudian di diskusikan ketika bertemu kawan, sahabat yang memiliki kebiasan bertukar pikiran yang sama.

Saya biasanya, melakukan perlawanan terhadap lingkungan sosial pedesaan yang cenderung kaku akan informasi nasional maupun internasional itu dengan pergi ke perkotaan seminggu 3 kali untuk mendownload bahan-bahan bacaan, menonton hal-hal terbaru di channel-channel youtube dan di tambah dengan buku-buku pribadi milik saya. Semua itu saya bakukan dalam tulisan-tulisan berbentuk artikel seperti ini.

Akan tetapi dalam pembahasan ini, kita sesungguhnya tak bisa menyalahkan kehidupan sosial pedesaan atau lingkungannya, karena demikianlah tampilan kehidupan desa yang sederhana serta belum tersentuh dengan teknologi yang membuat sebagian orang-orang perkotaan semakin individualistik itu.  Sebaliknya kita harus bisa menjadikan desa sebagai tempat praktik yang nyata untuk melihat ketimpangan-ketimpangan sosial dan sekaligus dapat melakukan meditasi akan kepenatan kehidupan perkotaan.

Nah, dengan kecerdasan menyesuaikan diri dalam kondisi-kondisi tersebut, kita diharapkan bisa menjaga aktivitas membaca dan dapat mengelolah pemikiran kritis sehingga dapat mengemukakan gagasan dan ide yang bermanfaat bagi kehidupan pribadi dan sosial. Pemikiran kritis dalam ruang lingkup pedesaan harus bisa di jaga, sebab negara butuh gagasan, konsep segar bukan memelihara gagasan lama dan membenarkan konsep lama meskipun beresiko gagal.

Dari kaca mata filosofis, kondisi-kondisi pedesaan selalu menjadi tempat lahirnya sebuah pemikiran, konsep yang original lewat metode pembacaan kondisi-kondisi ketertindasan di pedesaan seperti yang dikemukakan seperti konsep pemikiran Karl Marx yang lahir yakni konsep Proletar (masyarakat pedesaan) atau Konsep Marhainisme dari Ir. Soekarno yang datang ketika dirinya bertemu seorang petani pedesaan yang bernama Marhain di daerah jawa barat.

Nah atas dasar itulah, kita harus menjaga sikap ingin tahu dan tetap meningkatkan kualitas diri. Selebihnya kita semestinya bisa terbuka dalam menerima semua instrumen-instrumen yang ada dalam kehidupan.  entah itu yang bersifat pemahaman kiri ataupun kanan karena dapat dijadikan bahan perbandingan untuk melahirkan kesimpulan baru. 

Pikiran Kritis dalam Lingkungan Sosial

Dengan kata lain, logika hanya bisa berkembang bila adanya metode perbandingan (komparasi) terhadap dua persoalan yang berbeda, metode ini jika ditinggalkan akan lahir kesimpulan yang rentan dipatahkan atau juga sering disebut sebagai kesalahan berpikir (Logica Fallacy) dalam aktifitas penalaran seseorang, demikian juga bagi seseorang yang ingin mempertahankan daya berpikir kritisnya. Ia dituntut untuk terus aktif membaca apapun terlebih keadaan sosial dan kemaslahatan manusia yang merupakan objek kritisnya. 

Itulah Cara Mempertahankan Pikiran Kritis dalam Lingkungan Sosial Pedesaan Terima kasih

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel