Topik Sejarah, pentingkah Sejarah Lisan ?

Sebelum membahas lebih jauh tentang pentingkah sejarah lisan, maka yang harus diterangkan terlebih dahulu ialah perbedaan antara Tradisi Lisan dan Sejarah Lisan. Menurut Kuntowijoyo, (1994: 21) Oral tradition adalah kesaksian lisan yang disampaikan secara lisan dari satu generasi ke generasi berikutnya. 

Tradisi lisan hanya terbatas pada masyarakat yang belum mengenai tulisan. Dalam tradisi lisan itu biasanya terdapat nilai-nilai moral keagamaan, adat istiadat, cerita-cerita khayal, mantra, pribahasa dan nyanyian tradisional. Sedang sejarah lisan adalah salah satu metode sejarawan untuk mengungkapkan peristiwa sejarah secar lebih dalam lagi.

Meskipun selama ini ada semacam pandangan dan sikap sinis dari kalangan akademisi yang hanya mau menerima dan mengakui sumber sejarah tertulis dan kurang menghargai sumber lisan. Pandangan ini disimpulkan dengan pernyataan no documents, no history (tidak ada dokumen, tidak ada sejarah). Artinya, sejarah yang ditutur secara lisan tidak dianggap sebagai landasan kuat sebuah sejarah. Hal ini di munculkan oleh sejarawan eropa pada dua abad lalu yang sangat menjunjung tinggi penggunaan dokumen, karena bagi mereka dokumen dapat mengungkap keabadian serta kenyataan yang dapat dirangkul, di interpretasi oleh sejarawan.

Sikap yang ditunjukan itu tentu saja menutup peluang penulisan sejarah bagi mayoritas negara di dunia maupun penduduk dunia yang sejarahnya tidak terdokumentasi. Padahal, sejarah penduduk yang terjajah, yang tidak berdaya seperti minoritas, buruh dan wanita jarang sekali terdapat sumbernya yang tertulis atau di dokumenkan.

Kemudian dengan seiring berkembangnya zaman, sehingga ditemukannya teknologi rekaman. Maka pengembangan penelitian sejarah lisan mulai dimanfaatkan dan kembangkan oleh para sejarawan. dengan begitu sejarah masa lampau yang diam, terbiarkan dapat menemukan suara dan perhatian untuk ikut bersuara mengenai masa lampaunya.

Sejarah lisan sendiri memiliki banyak kegunaan disetiap tujuan mendokumentasikan masa lalu. Semisalnya dalam sejarah negara indonesia. Ada banyak permasalahan dan peristiwa masa lalu yang menyangkut urusan kenegaraan sejak zaman kolonial hingga sekarang yang belum bisa terjawab, apalagi terdokumentasi. Oleh sebab itulah betapa pentingnya mencari keterangan dan indformasi dari para tokoh swjarah yang masih hidup.

Selain sebagai sebuah metode, sejarah lisan juga dipergunakan sebagai upaya untuk menjembatani maksud antara pembuat dokumen sejarah "pelaku sejarah" dengan pengguna dokumen "sejarawan" sehingga pada akhirnya dapat membuat penulisan sejarah semakin terpercaya dan sempurna. Kemudian sumber sejarah akan dipublikasikan agar dapat mendorong pengembangan subtansi dibalik sebuah sejarah.

Sejarah lisan dilakukan dengan cara merekam masa lalu melalui wawancara, dengan tujuan mengorek ingatan dari mereka yang pernah mengalami langsung sebagai usaha menangkap corak dan jalinan pengalaman manusia yang memperdalam pemahaman pembaca sejarah mengenai masa lampau. Dengan kata laim sejarah lisan membangun hubungan antara masa lampau dengan masa kini.

Metode Wawancara lisan juga memiliki kegunaan untuk melengkapi catatan tekstual "tulisan or dokumen" yang terfragmentasikan dengan baku dan atau sejarah tekstula yang tidak lengkap. dengan begitu dapat diasumsikan bahwa twrnyata sejarah lisan memiliki sumbangsih yang berguna untuk keabsaan sejarah itu sendiri.

Menurut sejarawan asal Thailand yang bernama Yos Santasombat. "Wawancara merupakan kesempatan untuk menjelajahi perbedaan antara kehidupan sebagai adanya "sebagai realitas", kehidupan sebagaiman pengalaman dan kehidupan sebagaimana yang diungkapkan. Kesenjangan antara realitas, pengalaman, ungkapan, dan kontradiksi antara ketiganya yang senantiasa muncul merupakan masalah-masalah pokok dalam pendekatan sejarah lisan".

Demikian pentingnya kehadiran sejarah lisan yang menampilkan diri sebagai alternatif dan sekaligus pendamping yang setia atas sejarah tulisan. Seperti yang katakan oleh Hong Lysa, seorang pengajar sejarah di Universitas Nasional, Singapura. Bahwa "Sejarah lisan berhasil membangun pemahaman yang lebih baik mengenai masa lampau dengan cara menyediakan pandangan dan kisah yang semakin luas bagi generasi mendatanh. 

Sejarah

Kemungkinan yang demokratis yang dibuka oleh sejarah lisan terletak pada keanekaragaman pandangan yang dapat disediakan. Sejarah lisan dapat membebaskan peneliti dari kendala-kendala definisi tradisional dan politis mengenai siapa yang membuat sejarah dan apa yang disebut sumber sejarah". Terimakasih.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel