Pemikiran Linguistik Noam Chomsky dalam bukunya Syntactic Structure 1957

Noam Chomsky lahir di Pennsylvania Amerika Serikat, pada 7 Desember 1928, sekarang berusia 92 tahun. adalah seorang Profesor Linguistik dari Institut Teknologi Massachusetts. Chomsky sendiri merupakan pemikir paling berpengaruh sejak tahun 1950 hingga sekarang. Karya-karyanya dianggap sangat penting untuk perkembangan linguistik (ilmu yang mengkaji bahasa sebagai alat komunikasi) sehingga Chomsky dijuluki sebagai Bapak Linguistik Modern setelah Ferdinand de Saussure yang dikenal sebagai Bapak Linguistik Struktural dan Chomsky pula dikenal karena analisisnya terkait sosial serta politik. Dimana Chomsky telah menulis tentang politik sebanyak 30 buku.

Karya pertama Chomsky berjudul Syntactic Structure, terbit tahun 1957 adalah buku yang dianggap membuat revolus besar di bidang linguistik, menggantikan behaviorisme yang terkenal pada saat itu menjadi rasionalisme, dengan memandang bahasa merupakan innate Sistem (bawaan lahir) buku tersebut juga banyak dipandang sebagai Landmark dalam bidang linguistik. 

Didalam bukunya, Chomsky mengemukakan ide tata bahasa transformasional dengan setiap tata bahasa memiliki 'struktur dalam' dan 'struktur permukaan'. Struktur dalam memuat sifat-sifat yang umum bagi setiap bahasa yang terpetakan kedalam struktur permukaan melalui 'transformasi'.

Karya linguistik Chomsky ini didasarkan pada teori rasionalis tentang pikiran yang mendalilkan bahwa pikiran sama sekali bukanlah lembaran kertas kosong atau Tabula Rasa pada saat kelahiran manusia, melainkan terbatasi dalam operasinya oleh struktur bawaan tertentu. 

Dalam pandangannya, semua bahasa dalam tingkat dasar tentunya memiliki struktur universal atau dimaksudkan tata bahasa universal telah "terpasang" di otak manusia dan bukanlah sesuatu yang dipelajari melalui pengajaran dan pengalaman. Sebab keberadaan tata bahasa universal dalam otak manusia seperti kemampuan kognitif lain dengan kata lain merupakan sebuah aspek bawaan "fitrah" yang dimiliki manusia.

Dalam perkembangan linguistiknya, Chomsky menilai sifat dan pikiran manusia terungkap oleh sifat bahasa. Dengan kata lain bahasa menjadi bagian komponen dari manusia dan sebuah produk khas pikiran manusia karena unsur yang membedakan manusia dengan hewan adalah kecerdasan dan kemampuan manusia untuk berfikir.

hal ini bukan hanya karena bahasa merupakan aktivitas manusia yang unik, akan tetapi karena bahasa adalah wahana pemikiran yang menerangi esensi pikiran manusia.


Sejauh yang diketahui sejak tahun 1965, Chomsky merupakan salah satu tokoh terdepan yang selalu mengkritisi setiap kebijakan luar negeri yang dianggapnya keliru atau buruk dari aspek politik maupun aspek sosial. Chomsky sendiri pernah menuliskan persoalan politik terkait Palestina yang termuat dalam bukunya yang berjudul On Palestine terbit tahun 2015.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel