Membaca Tantangan dan Peluang Pemuda Indonesia
Pemuda adalah kelompok generasi yang terpilih mengemban amanat untuk mencapai keberhasilan di masa depan baik secara personal ataupun kebangsaan. Pemudalah tonggak berdirinya suatu bangsa, dan pelakon pengganti untuk menjalankan suatu negara. maka sepatutnya pemuda harus mampu menjawab tantangan-tantangan zaman dengan harapan memenangkan pertarungan global.
Dengan langkah awal yakni, pemuda harus bisa mengambil peran strategis dan mendedikasikan diri untuk senantiasa memiliki kecintaan terhadap bangsa, sebab pemuda adalah jawaban dari semua persoalan yang dihadapi bangsa. Pemuda yang diharapkan itu, tidak boleh hanya mampu memiliki ijazah, tetapi juga menguasai keilmuan dibalik ijazahnya itu. disisi lain pemuda dituntut dapat menguasai berbagai bidang keilmuan dan menampilkan ketajaman analisis dalam pembacaan perkembangan zaman secara kritis, starategis, produktif dan progresif.
Kenapa pemuda harus demikian? Sebab arus globalisasi semakin hari tampak berkembang serta tanpa disadari telah meningkatkan levelnya secara berkala. adanya hal tersebut pastinya mempengaruhi perubahan dunia secara signifikan, baik dari sisi peluang maupun tantangan. Dan juga dapat memberikan dampak negatif bagi bangsa jika pemuda tidak memiliki kualitas yang menunjang penampilannya dalam persaingan dunia yang semakin hari semakin kompetitif.
Adapun tantangan pemuda yang dapat diangkat adalah globalisasi itu sendiri, globalisasi telah memperluas kehadirannya di berbagai negara termasuk Indonesia, dengan begitu segala upaya peningkatan kesejahteraan bagi suatu bangsa harus berkiblat pada cara kerja globalisasi, misalnya dalam ekonomi yang juga menjadi salah satu hal yang dikembangkan berdasarkan peran globalisasi.
Salah satu Media terbesar Amerika Serikat US News, telah mengeluarkan penelitian berjudul The 2020 Best Countries, yang mengkaji 65 Negara dari 73 negara yang di dunia. meliputi Aspek Kehidupan yang terjangkau, Aspek lingkungan keluarga yang ramah, Aspek Ketenagakerjaan, Aspek kesetaraan pendapatan, Aspek kestabilan ekonomi, Aspek kestabilan politik, Aspek perkembangan sistem pendidikan, Aspek perkembangan sistem kesehatan masyarakat dan Aspek tingkat keamanan.
Dimana dari penelitian tersebut menunjukkan dan menyatakan bahwa Indonesia masih harus menangani dengan serius permasalahan seperti, Persolan Korupsi, Penggundulan Hutan, Kemiskinan, Infrastruktur yang tidak merata dan memadai. Dan secara subranking, Indonesia masih berada di posisi 41 dari 73 negara, dengan Skor 22.0 dari nilai sempurna 100. Dan masih berada jauh dibawah Negara Asia tenggara seperti Negara Singapura, Thailand dan Malaysia.
Permasalahan-permasalahan diatas inilah tantangan yang harus dijawab oleh pemuda dan bangsa Indonesia. Jika tidak ingin permasalahan ini terus berlanjut.
Adapun tantangan lain yang harus dihadapi pemuda dan bangsa adalah Investasi yang berfokus pada ekonomi, namun hal ini dapat diterjemahkan juga sebagai peluang 'opportunity'. yaitu penelitian terbaru yang dikeluarkan ditahun yang sama oleh London Post, dengan judul, 'Negara Terbaik untuk Berinvestasi 2020'. dimana penelitian ini menempatkan Indonesia di peringkat ke 4 sebagai Negara terbaik untuk berinvestasi di dunia. Dan menempati peringkat ke 9 dalam penelitian lain dengan Kategori 'Negara Terbaik untuk Memulai Bisnis', melalui hasil survei berbasis persepsi global dari 6.000 orang pembuat keputusan bisnis dunia.
Sadarkah kita bahwa data yang muncul di atas adalah peran globalisasi, globalisasi yang membaca kelemahan dari bangsa Indonesia yang saya terjemahkan sebagai tantangan, globalisasi pula yang menawarkan solusi investasi untuk bangsa Indonesia dalam menjawab tantangan itu. Tentu bukanlah sebuah kesalahan namun saya hanya menguntungkan sebuah pola yang terbentuk atas peran globalisasi.
Bangsa Indonesia tentunya telah menyadari jika polarisasi globalisasi ini telah disetujui secara langsung oleh pemerintah Indonesia dengan mengesahkan Undang-undang Omnibuslaw kemarin, karena tidak ada pilihan lain, selain mengikuti jika ingin bersaing dengan negara-negara lain.
Selanjutnya jika dilihat dari sisi tantangan 'weaknesses' dan peluang 'opportunity', yang dimiliki oleh bangsa Indonesia diatas, maka dapat dikatakan Indonesia berada pada posisi yang dapat dikatakan mengkhawatirkan, kenapa mengkhawatirkan? Karena kita memiliki peluang namun berada pada wilayah investasi sedangkan kita sadari jika berbicara investasi bisnis tentu lebih merujuk pada sumber daya alam. Hal ini jika tidak di perhatikan dengan seksama dan atas kepentingan bangsa, maka dampak yang terjadi adalah masyarakat tidak bisa lagi bertani karena hutannya telah dikuasai asing dan matinya satwa karena kerusakan hutan. Ataupun nelayan tradisional yang berkurang pendapatannya karena ikan-ikan telah ditangkap dengan alat perusahaan yang lebih canggih dan persoalan lainnya.
Maka pengkajian-pengkajian inilah yang akan hadir sebagai pekerjaan besar yang harus secepatnya disadari oleh para pemuda yang memiliki tanggung jawab sosial dan juga sebagai kelompok yang nantinya akan menjadi pemangku kebijakan di masa depan.
Sebelum mengakhiri tulisan ini. Saya terlebih dahulu ingin menjelaskan kenapa lebih memilih kata Pemuda dan Bangsa ketimbang kata Negara. Karena menurut saya, kata bangsa lebih mengandung makna yang inklusif dengan kata lain lebih mencakup keseluruhan dan luas dalam aspek kehidupan, ketimbang kata Negara yang hanya menggambarkan sebuah struktur organisasi yang memiliki cara kerja formal dan cenderung eksklusif, dan kenapa memakai kata Pemuda ketimbang kata lain, bagi saya pemuda adalah sebuah kelompok sosial yang dibekali dengan segala atribut lengkap untuk menuju masa depan yang lebih baik. Terimakasih
Dengan langkah awal yakni, pemuda harus bisa mengambil peran strategis dan mendedikasikan diri untuk senantiasa memiliki kecintaan terhadap bangsa, sebab pemuda adalah jawaban dari semua persoalan yang dihadapi bangsa. Pemuda yang diharapkan itu, tidak boleh hanya mampu memiliki ijazah, tetapi juga menguasai keilmuan dibalik ijazahnya itu. disisi lain pemuda dituntut dapat menguasai berbagai bidang keilmuan dan menampilkan ketajaman analisis dalam pembacaan perkembangan zaman secara kritis, starategis, produktif dan progresif.
Kenapa pemuda harus demikian? Sebab arus globalisasi semakin hari tampak berkembang serta tanpa disadari telah meningkatkan levelnya secara berkala. adanya hal tersebut pastinya mempengaruhi perubahan dunia secara signifikan, baik dari sisi peluang maupun tantangan. Dan juga dapat memberikan dampak negatif bagi bangsa jika pemuda tidak memiliki kualitas yang menunjang penampilannya dalam persaingan dunia yang semakin hari semakin kompetitif.
Adapun tantangan pemuda yang dapat diangkat adalah globalisasi itu sendiri, globalisasi telah memperluas kehadirannya di berbagai negara termasuk Indonesia, dengan begitu segala upaya peningkatan kesejahteraan bagi suatu bangsa harus berkiblat pada cara kerja globalisasi, misalnya dalam ekonomi yang juga menjadi salah satu hal yang dikembangkan berdasarkan peran globalisasi.
Salah satu Media terbesar Amerika Serikat US News, telah mengeluarkan penelitian berjudul The 2020 Best Countries, yang mengkaji 65 Negara dari 73 negara yang di dunia. meliputi Aspek Kehidupan yang terjangkau, Aspek lingkungan keluarga yang ramah, Aspek Ketenagakerjaan, Aspek kesetaraan pendapatan, Aspek kestabilan ekonomi, Aspek kestabilan politik, Aspek perkembangan sistem pendidikan, Aspek perkembangan sistem kesehatan masyarakat dan Aspek tingkat keamanan.
Dimana dari penelitian tersebut menunjukkan dan menyatakan bahwa Indonesia masih harus menangani dengan serius permasalahan seperti, Persolan Korupsi, Penggundulan Hutan, Kemiskinan, Infrastruktur yang tidak merata dan memadai. Dan secara subranking, Indonesia masih berada di posisi 41 dari 73 negara, dengan Skor 22.0 dari nilai sempurna 100. Dan masih berada jauh dibawah Negara Asia tenggara seperti Negara Singapura, Thailand dan Malaysia.
Permasalahan-permasalahan diatas inilah tantangan yang harus dijawab oleh pemuda dan bangsa Indonesia. Jika tidak ingin permasalahan ini terus berlanjut.
Adapun tantangan lain yang harus dihadapi pemuda dan bangsa adalah Investasi yang berfokus pada ekonomi, namun hal ini dapat diterjemahkan juga sebagai peluang 'opportunity'. yaitu penelitian terbaru yang dikeluarkan ditahun yang sama oleh London Post, dengan judul, 'Negara Terbaik untuk Berinvestasi 2020'. dimana penelitian ini menempatkan Indonesia di peringkat ke 4 sebagai Negara terbaik untuk berinvestasi di dunia. Dan menempati peringkat ke 9 dalam penelitian lain dengan Kategori 'Negara Terbaik untuk Memulai Bisnis', melalui hasil survei berbasis persepsi global dari 6.000 orang pembuat keputusan bisnis dunia.
Sadarkah kita bahwa data yang muncul di atas adalah peran globalisasi, globalisasi yang membaca kelemahan dari bangsa Indonesia yang saya terjemahkan sebagai tantangan, globalisasi pula yang menawarkan solusi investasi untuk bangsa Indonesia dalam menjawab tantangan itu. Tentu bukanlah sebuah kesalahan namun saya hanya menguntungkan sebuah pola yang terbentuk atas peran globalisasi.
Bangsa Indonesia tentunya telah menyadari jika polarisasi globalisasi ini telah disetujui secara langsung oleh pemerintah Indonesia dengan mengesahkan Undang-undang Omnibuslaw kemarin, karena tidak ada pilihan lain, selain mengikuti jika ingin bersaing dengan negara-negara lain.
Selanjutnya jika dilihat dari sisi tantangan 'weaknesses' dan peluang 'opportunity', yang dimiliki oleh bangsa Indonesia diatas, maka dapat dikatakan Indonesia berada pada posisi yang dapat dikatakan mengkhawatirkan, kenapa mengkhawatirkan? Karena kita memiliki peluang namun berada pada wilayah investasi sedangkan kita sadari jika berbicara investasi bisnis tentu lebih merujuk pada sumber daya alam. Hal ini jika tidak di perhatikan dengan seksama dan atas kepentingan bangsa, maka dampak yang terjadi adalah masyarakat tidak bisa lagi bertani karena hutannya telah dikuasai asing dan matinya satwa karena kerusakan hutan. Ataupun nelayan tradisional yang berkurang pendapatannya karena ikan-ikan telah ditangkap dengan alat perusahaan yang lebih canggih dan persoalan lainnya.
Maka pengkajian-pengkajian inilah yang akan hadir sebagai pekerjaan besar yang harus secepatnya disadari oleh para pemuda yang memiliki tanggung jawab sosial dan juga sebagai kelompok yang nantinya akan menjadi pemangku kebijakan di masa depan.
Sebelum mengakhiri tulisan ini. Saya terlebih dahulu ingin menjelaskan kenapa lebih memilih kata Pemuda dan Bangsa ketimbang kata Negara. Karena menurut saya, kata bangsa lebih mengandung makna yang inklusif dengan kata lain lebih mencakup keseluruhan dan luas dalam aspek kehidupan, ketimbang kata Negara yang hanya menggambarkan sebuah struktur organisasi yang memiliki cara kerja formal dan cenderung eksklusif, dan kenapa memakai kata Pemuda ketimbang kata lain, bagi saya pemuda adalah sebuah kelompok sosial yang dibekali dengan segala atribut lengkap untuk menuju masa depan yang lebih baik. Terimakasih