Pengertian Aliran Filsafat Fenomenologi Beserta Para Tokoh Filsufnya (Bagian I)
Fenomenologi adalah sebuah disiplin ilmu dan studi inkuiri deskriptif yang meletakkan perhatiannya pada studi atas penampakan (Fenomena), akuisisi pengalaman, kesadaran. Fenomenologi secara singkat dipahami sebagai mengenai pengalaman dan bagaimana pengalaman tersebut terbentuk, pengalaman yang dimaksud ialah pengalaman subjektif dan intensionalitas. Kata Fenomenologi sendiri telah ada dalam pembahasan filsuf sebelumnya akan tetapi baru diformalkan pada abad ke-20 Filsuf Edmund Husserl.
Selebihnya fenomenologi dipahami secara praktis sebagai aliran yang menganggap untuk dapat mengerti sesuatu dapat dicapai melalui pengamatan terhadap fenomena atau pertemuan langsung dengan realita.
Adapun beberapa jenis-jenis dari aliran filsafat Fenomenologi yaitu sebagai berikut :
Pertama Fenomena Klasik, dimana Fenomenologi jenis ini percaya bahwa kebenaran hanya bisa didapatkan melalui pengarahan pengalaman, artinya hanya mempercayai suatu kebenaran dari sudut pandangnya sendiri atau subjektif.
Kedua Fenomenologi Persepsi, yang percaya bahwa suatu kebenaran bisa diperoleh dari sudut pandang yang berbeda-beda dan tidak membatasi kebenaran pada Fenomenologi obyektifitas.
Ketiga Fenomenologi Hermeneutik, yaitu jenis Fenomenologi yang percaya bahwa suatu kebenaran harus ditinjau dari aspek objektifitas maupun subjektifitasnya dan disertai juga dengan analisis guna menarik sebuah kesimpulan yang benar.
Dan jika dikaji dari prinsip dasar aliran filsafat Fenomenologi, maka dapat dilihat Fenomenologi berpendapat bahwa, Pengetahuan itu ditemukan secara langsung dalam pengalaman sadar, dengan begitu, seseorang akan mengetahui dunia ketika kita berhubungan dengan pengalaman itu sendiri.
Sebab menurut Martin Heidegger, realitas yang sebenarnya adalah dimana pengetahuan bersifat praktis bukan teoritis dan Martin Heidegger menunjukkan suatu sikap bahwa, berada dalam dunia bagi manusia tidak sama dengan benda-benda.
Selebihnya fenomenologi dipahami secara praktis sebagai aliran yang menganggap untuk dapat mengerti sesuatu dapat dicapai melalui pengamatan terhadap fenomena atau pertemuan langsung dengan realita.
Adapun beberapa jenis-jenis dari aliran filsafat Fenomenologi yaitu sebagai berikut :
Pertama Fenomena Klasik, dimana Fenomenologi jenis ini percaya bahwa kebenaran hanya bisa didapatkan melalui pengarahan pengalaman, artinya hanya mempercayai suatu kebenaran dari sudut pandangnya sendiri atau subjektif.
Kedua Fenomenologi Persepsi, yang percaya bahwa suatu kebenaran bisa diperoleh dari sudut pandang yang berbeda-beda dan tidak membatasi kebenaran pada Fenomenologi obyektifitas.
Ketiga Fenomenologi Hermeneutik, yaitu jenis Fenomenologi yang percaya bahwa suatu kebenaran harus ditinjau dari aspek objektifitas maupun subjektifitasnya dan disertai juga dengan analisis guna menarik sebuah kesimpulan yang benar.
Dan jika dikaji dari prinsip dasar aliran filsafat Fenomenologi, maka dapat dilihat Fenomenologi berpendapat bahwa, Pengetahuan itu ditemukan secara langsung dalam pengalaman sadar, dengan begitu, seseorang akan mengetahui dunia ketika kita berhubungan dengan pengalaman itu sendiri.
Dengan kata lain, sebuah benda memiliki makna dan dari bagaimana seseorang berhubungan dengan suatu benda itulah yang menentukan pula makna benda itu dalam kehidupan seseorang. Semua itu dapat dicapai dengan bahasa, karena bahasa merupakan kendaraan mengetahui makna sesuatu benda, karena bahasalah yang mendefinisikan dan mengekspresikan dunia seseorang.
1. Edmund Husserl
Edmund Husserl adalah seorang filsuf Jerman yang dikenal sebagai Bapak Fenomenologi, yang lahir pada 8 April 1859 di Prostejov, Morevia Republik Czeko dan meninggal di Freiburg, Jerman pada 26 April 1938.
Terkait Fenomenologi dalam konsepsi Edmund Husserl berpendapat bahwa, Fenomenologi berpusat pada refleksi sistematis dan studi struktur kesadaran dan fenomena yang tampak pada pikiran. Sebab Edmund Husserl memahami Fenomenologi sebagai suatu metode dan ajaran filsafat.
Terlebih dalam pandangan Edmund Husserl terdapat beberapa pendekatan yang dikemukakannya yakni Epoche, Reduksi, Intenasionalitas dan Lebenswelt.
1. Epoche
Maksud dari istilah Epoche adalah ketika seorang peneliti mampu membebaskan dirinya dari praduga-praduga atau penilaian yang masih bersifat penilaian. dengan kata lain melupakan pengertian-pengertian tentang objek untuk sementara dan berusaha melihat objek secara langsung dengan intuisi.
2. Reduksi
Reduksi adalah melakukan penundaan terhadap segala pengetahuan tentang objek sebelum pengamatan intuitif dilakukan.
3. Intensionalitas
Intenasionalitas yaitu kesadaran yang akan selalu terarah pada objek
4. Lebenswelt
Lebenswelt merupakan sebuah dunia yang dihayati bukanlah suatu yang mengacu pada dunia nyata yang sudah dikategorikan oleh filosofis atau ilmiah seperti yang terdapat pada pandangan idealisme maupun realisme.
2. Martin Heidegger
Martin Heidegger merupakan seorang filsuf Jerman yang lahir di Jerman 26 September 1889 dan menghembuskan nafas terakhirnya pada 26 April 1976. Martin Heidegger terkenal sebagai orang yang berusaha mengalihkan filsafat barat dari pertanyaan-pertanyaan metafisis dan epistemologis ke arah ontologis, artinya pertanyaan yang menyangkut makna keberadaan atau apa arti dari keberadaan manusia.
Martin Heidegger memahami Fenomenologi dengan menyebut Fenomenologinya sebagai Fenomenologi hermeneutik atau analisis eksistensial yang memiliki tujuan untuk mengembangkan suatu metode untuk mengajukan dan menjawab pertanyaan tentang 'Makna Ada'.
1. Edmund Husserl
Edmund Husserl adalah seorang filsuf Jerman yang dikenal sebagai Bapak Fenomenologi, yang lahir pada 8 April 1859 di Prostejov, Morevia Republik Czeko dan meninggal di Freiburg, Jerman pada 26 April 1938.
Terkait Fenomenologi dalam konsepsi Edmund Husserl berpendapat bahwa, Fenomenologi berpusat pada refleksi sistematis dan studi struktur kesadaran dan fenomena yang tampak pada pikiran. Sebab Edmund Husserl memahami Fenomenologi sebagai suatu metode dan ajaran filsafat.
Terlebih dalam pandangan Edmund Husserl terdapat beberapa pendekatan yang dikemukakannya yakni Epoche, Reduksi, Intenasionalitas dan Lebenswelt.
1. Epoche
Maksud dari istilah Epoche adalah ketika seorang peneliti mampu membebaskan dirinya dari praduga-praduga atau penilaian yang masih bersifat penilaian. dengan kata lain melupakan pengertian-pengertian tentang objek untuk sementara dan berusaha melihat objek secara langsung dengan intuisi.
2. Reduksi
Reduksi adalah melakukan penundaan terhadap segala pengetahuan tentang objek sebelum pengamatan intuitif dilakukan.
3. Intensionalitas
Intenasionalitas yaitu kesadaran yang akan selalu terarah pada objek
4. Lebenswelt
Lebenswelt merupakan sebuah dunia yang dihayati bukanlah suatu yang mengacu pada dunia nyata yang sudah dikategorikan oleh filosofis atau ilmiah seperti yang terdapat pada pandangan idealisme maupun realisme.
2. Martin Heidegger
Martin Heidegger merupakan seorang filsuf Jerman yang lahir di Jerman 26 September 1889 dan menghembuskan nafas terakhirnya pada 26 April 1976. Martin Heidegger terkenal sebagai orang yang berusaha mengalihkan filsafat barat dari pertanyaan-pertanyaan metafisis dan epistemologis ke arah ontologis, artinya pertanyaan yang menyangkut makna keberadaan atau apa arti dari keberadaan manusia.
Martin Heidegger memahami Fenomenologi dengan menyebut Fenomenologinya sebagai Fenomenologi hermeneutik atau analisis eksistensial yang memiliki tujuan untuk mengembangkan suatu metode untuk mengajukan dan menjawab pertanyaan tentang 'Makna Ada'.
Baginya sangat untuk mengetahui problem apa saja. seperti, lupa akan makna secara teoritis dan yang secara praktis.
Sebab menurut Martin Heidegger, realitas yang sebenarnya adalah dimana pengetahuan bersifat praktis bukan teoritis dan Martin Heidegger menunjukkan suatu sikap bahwa, berada dalam dunia bagi manusia tidak sama dengan benda-benda.