Pengertian Aliran Filsafat Fenomenologi Beserta Para Tokoh Filsufnya (Bagian II)

Sebelum lanjut membaca Pengertian Aliran Filsafat Fenomenologi Beserta Para Tokoh Filsufnya bagian ke II ini, baca terlebih dahulu Pengertian Aliran Filsafat Fenomenologi Beserta Para Tokoh Filsufnya bagian I

3. Max Schaler


Max Schaler adalah seorang filsuf Jerman yang memiliki pengaruh dalam bidang Fenomenologi, Filsafat Sosial beserta sosiologi pengetahuan. Filsu yang lahir pada 1874 di Munchen dan meninggal di Frankfurt tahun 1928 ini dikenal berjasa dalam memperluaskan Fenomenologi dari Edmund Huusserl.

Fenomenologi menurut pendapat seorang Max Schaler adalah sikap pengamatan spritual yang membuat orang dapat melihat dan mengalami sesuatu realitas dari fakta-fakta jenis khusus yang akan tetap tersembunyi tanpa sikap tersebut. 

Dikarenakan Fenomenologi merupakan sikap serta prosedur pengamatan terhadap fakta-fakta baru yang tengah dihadapi sebelum adanya proses pemikiran secara logis untuk menghasilkan kesimpulan.

Terlebihnya Fenomenologi dalam pandangan Max Schaler berbeda dengan dan bertentangan dengan empirisme yang dimana hanya membatasi pengalaman hanyalah pada pengalaman inderawi, sebab bagi Max Schaler, pengalaman yang dipahami Fenomenologi tidak peduli dengan benda-benda jenis apapun dan lebih kepada berdasarkan suatu fakta khusus, karena fakta menurut Max Schaler punya peran penting dalam pengalaman Fenomenologi. Terkait pendapat ini, Max Schaler membagi fakta menjadi 3 jenis yakni. Fakta Natural, Fakta Ilmiah dan Fakta Fenomenologis.

1. Fakta Natural

Fakta Natural adalah fakta yang berdasarkan pengenalan inderawi yang lebih menyangkut benda-benda kongkrit. Dimana fakta jenis ini sering muncul dalam pengalaman biasa

2. Fakta Ilmiah

Fakta Ilmiah adalah fakta yang mulai melepaskan diri dari pengenalan inderawi yang langsung dan semakin abstrak. dengan kata lain fakta ilmiah dapat digunakan sebagai suatu formula simbolis yang dapat diperhitungkan dan dimanipulasi sehingga kaitannya dengan realitas inderawi sangat menipis.

3. Fakta Fenomenologis

Fakta Fenomenologis adalah fakta yang berupa isi intuitif atau hakekat yang diberikan dalam pengalaman langsung serta tidak tergantung dari ada atau tidaknya dalam realitas dari luar. Fakta jenis ini merupakan fakta yang dipahami sebagai isi dari intuisi langsung yang disebut Fenomena. Istilah fenomena yang diuraikan oleh Max Schaler tidak dimaksudkan seperti Penampakan dari suatu yang nyata, melainkan sebagai sesuatu esensi yang ditangkap melalui Intuisi Fenomenologis atau Pengetahuan tentang esensi.

4. Maurice Marleau-Ponty

Maurice Marleau-Ponty adalah seorang filsuf dan intelektual publik asal Prancis, yang lahir pada tahun 1908 dan meninggal pada 1961. Maurice Marleau-Ponty dikenal sebagai seorang pendukung dari akademisi eksistensialisme dan Fenomenologi di Prancis pasca perang dunia II. Selain aktif dalam gerakan eksistensialisme, Maurice Marleau-Ponty juga diketahui memiliki peran sentral dalam menyebarluaskan tentang Fenomenologi.

Gagasannya yang fokus membicarakan terkait dengan Fenomenologi dapat ditemukan dalam karyanya yang berjudul Fenomenologi Persepsi, terbit tahun 1945. dimana inilah karya dari Maurice Marleau-Ponty yang paling dikenal orang dan sekaligus membuat dirinya dikukuhkan sebagai Fenomenolog Prancis terkemuka pada eranya.

Maurice Marleau-Ponty mengembangkan interpretasi khasnya sendiri terkait metode Fenomenologi dengan salah satu hal utama dalam Fenomenologinya ialah Fenomenologi Persepsi atau pengertian persepsi yang dimaksud oleh Maurice Marleau-Ponty berbeda dengan pandangan empirisme yang mengartikan persepsi sebagai kumpulan data yang diperoleh melalui penginderaan atau dari pengalaman. Melainkan persepsi yang dipahaminya adalah sebagai suatu intensi dari seluruh adanya kita, yaitu cara mengadakan yang terletak dalam dunia pra-objektif yang disebut berada dalam dunia.

Terlebih seorang Maurice Marleau-Ponty, menolak pandangan dari dualisme yang mengatakan jiwa "kesadaran" dan tubuh merupakan dua hal yang berbeda, sebab bagi Maurice Marleau-Ponty jiwa "kesadaran" dan tubuh adalah suatu kesatuan yang utuh. dengan pandangannya tersebut Maurice Marleau-Ponty secara langsung menolak pandangan dualisme.

Secara keseluruhsn dapat dilihat bahwa beberapa dari pola pemikiran filsuf diatas memiliki kesamaan dan juga memiliki perbedaan dalam pengertian, namun tidak terlepas dari konteks dan tujuan akhir dari aliran filsafat Fenomenologi yang melihat sebuah kebenaran dari kejadian "fenomena" dalam realitas fisik maupun abstraksi. 

Pengertian Aliran Filsafat Fenomenologi Beserta Para Tokoh Filsufnya

Demikianlah penjelasan singkat tentang biografi serta pemikiran terkait Fenomenologi dari dua orang filsuf besar beraliran Filsafat Fenomenologi. Terimakasih

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel