Mengenal Filosof Besar Aliran Materialisme (Bagian II)

3. Francis Bacon (1561-1626 M )

Francis Bacon adalah seorang filsuf, negarawan dan penulis Inggris, yang lahir pada 12 Januari 1561 di London Inggris dan meninggal di Highgate, London Inggris, pada 9 April 1626. Bacon dikenal sebagai salah satu dari pencetus aliran filsafat empirisme yang kemudian menjadi dasar dari perkembangan sains hingga saat ini. Sebab dari pemikirannya telah mempengaruhi metodologi Sains yang lebih mengedepankan pada eksperimen yang disebut sebagai metode Bacon.

  
Pemikiran Francis Bacon terkait empirisme dapat dilihat dalam pendapatnya yaitu, pengetahuan yang sebenarnya adalah pengetahuan yang diterima orang melalui persentuhan inderawi dengan dunia fakta. Karena baginya pengalaman merupakan sumber pengetahuan sejati. Dan selanjutnya Bacon mengutarakan bahwa, kita sudah terlalu lama dipengaruhi oleh metode deduktif yang datang dari dogma-dogma yang semuanya tidak benar, sekarang haruslah kita memperhatikan yang kongkrit dan mengelompokkan, itulah tugas dari ilmu pengetahuan.

4. Thomas Hobbes (1588-1679 M)

Thomas Hobbes adalah seorang filsuf yang beraliran empirisme yang lahir pada tanggal 5 April 1588 di Malmesbury Wiltshire, Inggris dan meninggal pada 4 Desember 1679 di Derbyshire, Inggris. Konsep yang paling terkenal dari seorang Thomas Hobbes adalah Konsep manusia dari sudut pandang empirisme-materialisme, serta pandangan tentang hubungan manusia dengan sistem suatu negara.

Dasar dari pemikiran Thomas Hobbes adalah empirisme. Maka menurut Hobbes filsafat adalah suatu ilmu pengetahuan tentang akibat atau efek dari fakta-fakta yang diamati oleh seseorang, karena segala yang ada ditentukan oleh sebab tertentu yang mengikuti hukum Ilmu Pasti dan Ilmu Alam. Baginya yang nyata ialah yang dapat diamati oleh indera manusia, tanpa ketergantungan pada Rasio manusia.

Selebihnya menurut Thomas Hobbes, Pengalaman inderawi merupakan permulaan dari segala pengenalan, karena hanya sesuatu yang dapat disentuh dengan indera yang dapat mencapai sebuah kebenaran. Maka dapat dikatakan bahwa, Pengetahuan intelektual dari Rasio tidak lain hanyalah penggabungan data-data inderawi belaka.

Selama hidupnya Thomas Hobbes bukan saja dikenal sebagai filsuf Aliran filsafat empirisme, melainkan juga di kenal sebagai pengenut Materialisme dan seorang perintis kemandirian filsafat. Materialisme yang digunakan oleh Hobbes adalah segala sesuatu yang bersifat bendawi, dan berpandangan bahwa segala kejadian adalah gerak yang berlangsung secara keharusan. Dari pemikiran ini, manusia di pandang sebagai salah satu bagian alam bendawi yang mengelilinginya.

Dan dalam pemikiran kemandirian filsafatnya, Thomas Hobbes berpendapat bahwa telah sejak lama Filsafat disusupi banyak gagasan religius, bahkan pada zaman renaisans banyak orang yang sukar membedakan mana filsafat dan mana teologi. Hobbes menegaskan jika filsafat tidaklah berurusan dengan ajaran-ajaran teologis. Sebab yang menjadi objek filsafat ialah objek-objek lahiriah yang bergerak.

5. George Barkley (1685-1753 M)

George Barkley merupakan seorang filsuf asal Irlandia yang lahir pada 12 Maret 1685 dan meninggal pada 14 Januari 1753. Bersamaan dengan John Locke dan David Hume, ketiganya merupakan Filsuf beraliran Empiris Inggris yang terkenal pada masa itu.

Pemikiran dasar dari George Barkley adalah Pengenalan. Karena menurutnya, Pengamatan dapat dilakukan bukan karena hubungan antara subjek yang mengamati dengan objek yang diamati. Melainkan pengamatan justru terjadi karena hubungan pengamatan antara indera yang satu dengan indera yang lain.

Sebagai contoh. misalnya jika seseorang dapat mengamati sebuah dinding, Halil itu dapat dilakukan dikarenakan adanya hubungan antara indera penglihatan dang indera peraba. Dimana indera penglihatan berfokus pada ketinggian, warna sedangkan bentuk dinding dihasilkan dari indera peraba.

Demikianlah pengenalan singkat dengan ketiga tokoh pemikir filsafat aliran empirisme bagian kedua yang sekaligus menjadi bagian terakhir. Disisi lain kita Tentu menyadari ada banyak tokoh lain yang memiliki peran dalam berkembangnya aliran ini. 


Namun disini saya lebih memfokuskan penulisan pada tokoh-tokoh yang dianggap paling berpengaruh terhadap perjalanan empirisme.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel