Melacak Akar Filsafat di Indonesia Sampai Sekarang
Suatu kewajaran jika diantara kita mulai terpikirkan dan mempertanyakan bahwa, apakah ada Filsafat Indonesia?. Secara pribadi saya pun pernah memiliki pertanyaan seperti di atas dibenak saya dan akhirnya saya mulai mencari diberagam media pencarian untuk menemukan pembahasan terkait kajian-kajian khusus Filsafat Indonesia. Dan tahukah kalian, jika kajian tentang filsafat Indonesia itu ada, dan yang hebatnya lagi kajian tentang filsafat Indonesia telah mengalami peningkatan yang signifikan dan sampai sekarang kajian tentang filsafat Indonesia telah terbagi-bagi dalam 6 Mazhab Filsafat Indonesia. Mari kita bahas satu persatu.
Dalam bukunya yang berjudul, Indonesia: Land Under the Rainbow, terbit tahun 1990. Mohtar Lubis berpendapat bahwa, 'Filsafat Indonesia sudah dimulai oleh penduduk lokal Nusantara di era Neolitikum, sekiranya pada tahun 3500-2500 SM. Akan tetapi sebagai kajian akademis seperti kajian Filsafat Barat atau Filsafat Timur, Filsafat Indonesia merupakan kajian akademis yang masih baru, sebab baru berkembang pada dasawarsa 1960-an'.
Sejalan dengan perkataan Mochtar Lubis diatas. Bahwasanya Istilah Filsafat Indonesia pertama kali muncul didalam sebuah buku yang berjudul 'Falsafah Indonesia' terbit tahun 1967, yang ditulis oleh seorang Guru Besar Universitas Indonesia (UI), di bidang Filsafat yang bernama M. Nasroen. Dimana didalam buku itu terdapat penjelasan serta kajian-kajian tentang unsur-unsur Filosofis yang ada dalam kebudayaan Indonesia.
Dalam bukunya yang berjudul, Indonesia: Land Under the Rainbow, terbit tahun 1990. Mohtar Lubis berpendapat bahwa, 'Filsafat Indonesia sudah dimulai oleh penduduk lokal Nusantara di era Neolitikum, sekiranya pada tahun 3500-2500 SM. Akan tetapi sebagai kajian akademis seperti kajian Filsafat Barat atau Filsafat Timur, Filsafat Indonesia merupakan kajian akademis yang masih baru, sebab baru berkembang pada dasawarsa 1960-an'.
Sejalan dengan perkataan Mochtar Lubis diatas. Bahwasanya Istilah Filsafat Indonesia pertama kali muncul didalam sebuah buku yang berjudul 'Falsafah Indonesia' terbit tahun 1967, yang ditulis oleh seorang Guru Besar Universitas Indonesia (UI), di bidang Filsafat yang bernama M. Nasroen. Dimana didalam buku itu terdapat penjelasan serta kajian-kajian tentang unsur-unsur Filosofis yang ada dalam kebudayaan Indonesia.
Kemudian setelah itu, Istilah tersebut mengalami kepopuleran dalam dunia intelektual Indonesia dengan pesat dan sekaligus mengilhami sebagian intelektual untuk melakukan kajian-kajian tentang filsafat Indonesia lebih luas cakupannya.
Kata Filsafat Indonesia sendiri adalah kalimat umum yang dipakai untuk menunjukkan tradisi kefilsafatan yang dilakukan oleh penduduk atau orang yang berdomisili di wilayah yang belakangan dinamai Indonesia. Disisi lain pendefinisian terkait kata Filsafat Indonesia begitu beragam, karena semua tokoh memiliki definisinya masing-masing. Atas dasar itu, tidak ada definisi yang dapat dibakukan.
Berikut beberapa definisi yang dikemukakan oleh beberapa Tokoh-tokoh Filsafat Indonesia :
1. M. Nasroen, dalam bukunya hanya menuliskan bahwa. 'Filsafat Indonesia adalah bukan Barat dan bukan Timur'.
2. Soenoto, mendefinisikan 'Filsafat Indonesia sebagai kekayaan budaya bangsa kita sendiri yang terkandung di dalam kebudayaan sendiri'
3. R. Pramono, mendefinisikan 'Filsafat Indonesia sebagai pemikiran-pemikiran yang tersumpal dalam adat istiadat serta kebudayaan daerah'.
4. Jakob Sumardjo, mendefinisikan 'Filsafat Indonesia sebagai pemikiran primordial atau pola pikir dasar yang menyusun seluruh bangunan karya budaya'
Dengan beragamnya definisi Filsafat Indonesia, beragam pula kajian tentang Filsafat Indonesia. Dimana ini menunjukkan bahwa terdapat keanekaragaman pemikiran dan aliran kajian yang dimunculkan dari para tokoh-tokoh filsafat Indonesia itu sendiri.
Kata Filsafat Indonesia sendiri adalah kalimat umum yang dipakai untuk menunjukkan tradisi kefilsafatan yang dilakukan oleh penduduk atau orang yang berdomisili di wilayah yang belakangan dinamai Indonesia. Disisi lain pendefinisian terkait kata Filsafat Indonesia begitu beragam, karena semua tokoh memiliki definisinya masing-masing. Atas dasar itu, tidak ada definisi yang dapat dibakukan.
Berikut beberapa definisi yang dikemukakan oleh beberapa Tokoh-tokoh Filsafat Indonesia :
1. M. Nasroen, dalam bukunya hanya menuliskan bahwa. 'Filsafat Indonesia adalah bukan Barat dan bukan Timur'.
2. Soenoto, mendefinisikan 'Filsafat Indonesia sebagai kekayaan budaya bangsa kita sendiri yang terkandung di dalam kebudayaan sendiri'
3. R. Pramono, mendefinisikan 'Filsafat Indonesia sebagai pemikiran-pemikiran yang tersumpal dalam adat istiadat serta kebudayaan daerah'.
4. Jakob Sumardjo, mendefinisikan 'Filsafat Indonesia sebagai pemikiran primordial atau pola pikir dasar yang menyusun seluruh bangunan karya budaya'
Dengan beragamnya definisi Filsafat Indonesia, beragam pula kajian tentang Filsafat Indonesia. Dimana ini menunjukkan bahwa terdapat keanekaragaman pemikiran dan aliran kajian yang dimunculkan dari para tokoh-tokoh filsafat Indonesia itu sendiri.
Walaupun jika dilihat dari sudut pandang kajiannya hampir semua melalui pendekatan historis, tradisi dan simbol-simbol kebudayaan serta kearifan lokal, dimana tidak lain adalah untuk melacak identitas dalam konteks kebangsaan khususnya Indonesia dan mengajak kembali pada identitas bangsa Indonesia, dengan melibatkan semua aspek sosio kultural yang dimiliki.
Demikianlah penjelasan singkat tentang asal muasal lahirnya Filsafat Indonesia atau kajian akademis terkait Filsafat Indonesia. Pada kesempatan lain, saya akan membahas tentang mazhab-mazhab apa saja yang terdapat dalam filsafat Indonesia. Terimakasih