Apakah Ingatan Pribadi dapat Dikatakan sebagai Sejarah ?

Saya memiliki sebuah keyakinan bahwa, pertanyaan diatas adalah pertanyaan yang pasti sering muncul di kepala setiap orang, sebab apa, karena memang perasaan atau rasa ingin tahu manusia adalah sebuah peristiwa alamiah dalam kehidupan makhluk yang berpikir 'manusia'. Sekarang mari kita coba mengurai penjelasan lebih dalam lagi.

Ingatan seseorang tentang masa lalu, tentu bisa di lihat kembali dengan mengakses berkas file yang merekam jejak peristiwa-peristiwa yang pernah dialaminya beberapa waktu yang lampau. seperti melihat lembar foto pada album atau yang terbaru dapat dilihat pada komputer atau handphone miliknya sendiri, maka dengan begitu serasa peristiwa demi peristiwa yang telah di alami itu hadir kembali meskipun hanya ada dalam imajinasi. namun walaupun hanya sekedar begitu akan tetapi sesuatu yang indah akan dirasakannya pada saat itu.

Sekarang, apakah itu dapat dikategorikan sebagai sejarah?. Mari kita lihat dalam pengertian sejarah. Sejarah bisa dipahami ke dalam dua pengertian. Yakni secara objektif, secara subjektif.

Secara Objektif, sejarah adalah sebuah peristiwa yang telah terjadi pada masa lalu, sifatnya unik karena hanya terjadi sekali dan tidak dapat diulang kembali.

Secara Subjektif, sejarah ialah cerita tentang peristiwa itu, melalui peran sejarawan, penulis sejarah atau orang yang bisa mengerti "mengalami" sebuah peristiwa sejarah.

Contohnya seperti cerita dongeng dari orang tua kita ketika mereka masih kecil, dari semua itu kita bisa mengerti dan mengetahui masa kecil orang tua kita dan sekalian memahami cerita-cerita tentang dirinya di masa lalu. Sebab merekalah yang mengalami sendiri cerita itu. 

Maka dari kronologi ini dapat dipahami jika cerita sejarah masa kecilnya itu adalah sejarah dalam pengertian subjektif. Sebaliknya peristiwa-peristiwa saat mereka masih kecil puluhan tahun yang lalu itulah pengertian sejarah secara objektif. dengan kata lain sejarah secara subjektif ialah berupa cerita tentang kejadian itu dan sejarah secara objektif ialah berupa kejadian itu.

Disisi lain sejarah juga dipahami sebagai sebuah ilmu dan seni. Dimana sebagai sebuah ilmu, sejarah itu dikaji karena bersifat empiris, sebab berdasarkan pengalaman-pengalaman auntentik manusia. Pengalaman dari manusia yang terekam dalam dokumen demikianlah yang bisa dijadikan pintu awal penelitian sejarah dan berdasarkan dokumen itu pula sejarawan dapat menentukan fakta dan atas dari rangkaian-rangkaian fakta yang telah diinterpretasikan inilah yang dikenal sebagai tulisan sejarah. 

Terlebih sebagai sebuah seni, sejarah adalah upaya sejarawan untuk menghadirkan masa lampau. dan dari upaya-upaya sejarawan inilah yang bisa menghadirkan sebuah keindahan dari dalam peristiwa-peristiwa yang di teliti.

Maka atas dasar keterangan dari beberapa pengertian dan pemaknaan sejarah di atas, dapat di tentukan bahwa, kenangan atau peristiwa yang kita alami sendiri di tahun-tahun belakangan bisa dikatakan sebagai sejarah ataukah tidak bisa dikatakan sebagai sejarah. Jika merujuk dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa ingatan atau kenangan dari kita dapat dikatakan sejarah namun masih dalam bersifat subjektif dan akan objektif jika diceritakan.

Pertanyaan selanjutnya, apa yang membedakan dengan pengertian sejarah secara umum ? "Sejarah secara umum dipahami sebagai suatu ilmu pengetahuan yang disusun atas hasil penyelidikan beberapa peristiwa yang dapat dibuktikan dengan bahan kenyataan". 

Apakah Ingatan Pribadi dapat Dikatakan sebagai Sejarah

Dengan kata lain jika sejarah atau kenangan seseorang ingin dikatakan sebagai sebuah sejarah yang harus dipelajari dan diketahui khalayak, maka harus melewati tahapan-tshapan penyelidikan peristiwa oleh sejarawan, sehingga dapat dikatakan sebagai sejarah yang terbukti Ilmiah.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel