Tokoh-Tokoh Pelopor Kajian Filsafat Indonesia

Tahukah anda, jika tradisi filsafat Indonesia telah ada sejak beribu abad yang lalu, dimana Mpu Prapanca dan Mpu Prapanca adalah tokoh-tokoh masa kerajaan yang dianggap telah aktif mempraktekkan tradisi filsafat di masa kerajaan-kerajaan dahulu. Namun sayangnya tradisi filsafat kala itu belum di formalisasi sebagai kajian akademis karena terbatasi dengan zaman dan sistem pendidikan kala itu. 

Ketika memasuki masa-masa perjuangan hingga Kemerdekaan yang ditandai dengan kembalinya kedaulatan yang berwujud kebebasan, maka mulailah bermunculan tokoh pemikir yang memusatkan perhatiannya pada pembahasan mengenai filsafat khususnya Filsafat Indonesia. Adapun tokoh-tokoh yang menjadi pelopor kajian tentang filsafat Indonesia yakni sebagai berikut.

1. Prof. Dr. Mohammad Nasroen (1907-1968 M)


M. Nasroen adalah seorang birokrat yang dikenal sebagai cendekiawan pelopor kajian filsafat Indonesia. Seorang Guru Besar Filsafat Universitas Indonesia ini, lahir di Lubuk Sikaping, Pasaman Sumatera Barat pada tanggal 29 Oktober 1907 dan meninggal pada 28 September 1968, di usia 69 tahun.

M. Nasroen merupakan seorang tokoh Indonesia yang pernah menjabat sebagai Residen Sumatera Barat dan Gubernur Sumatera Tengah serta pernah diangkat menjadi Menteri Kehakiman di Kabinet Sukiman Suwirjo 1951-1952 pada masa kepresidenan Soekarno-Hatta. D

Didalam kehidupan intelektualnya, M. Nasroen merupakan seorang tokoh yang secara khusus tertarik untuk membahas persoalan keanekaragaman Adat istiadat Minangkabau dan persoalan Pemerintahan. Adapun ia menulis beberapa buku yang mengulas tentang minatnya yakni. Dasar Falsafah Adat Minangkabau, Asal Mula Negara, Masalah Sekitar Otonomi, Sendi Negara dan Pelaksanaan Otonomi dan Daerah Otonomi Tingkat Terbawah.

Adapun karya yang membuatnya disebut sebagai salah satu pelopor awal kajian filsafat Indonesia ialah karyanya yang berjudul, Falsafah Indonesia, yang diterbitkan oleh Penerbit Bulan Bintang 1967. didalam karyanya itu ia menjelaskan keberadaan Filsafat Indonesia dengan Filsafat Barat (Yunani kuno) dan Filsafat Timur hingga menemukan satu konklusi yang mengatakan bahwa, Filsafat Indonesia adalah suatu Filsafat khas yang tidak barat tidak timur. dimana ia mengatakan bahwa Filsafat Indonesia termanifestasi dalam ajaran Filosofis Mufakat, Pancasila, Pantun-Pantun, Hukum Adat, Ketuhanan, Gotong Royong dan Kekeluargaan.

Terlebih, dari bukunya inilah yang menginspirasi terjadinya pembahasan dan penyelidikan terhadap Filsafat Indonesia berkelanjutan. Dan Buku "Falsafah Indonesia" sekarang merupakan salah satu buku yang dianggap atau dikategorikan sebagai buku langka yang hanya naskah aslinya terdapat di dalam Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI).

2. Soenoto (1929-*)


Soenoto adalah seorang yang termasuk dalam kelompok pengkaji Filsafat Indonesia. Ia lahir pada tahun 1929 dan mulai mengenal Filsafat ketika pertama kali masuk Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, dimana Soenoto berhasil menyelesaikan Studi Sarjana dan Magister Ilmu Sosial dan Politik. Dan melanjutkan Studi Doktoral di bidang Ilmu Sosial dan Politik di Vrije University di Amsterdam, Belanda.

Setelah menyelesaikan berbagai tahapan studinya, Soenoto menjabat beberapa posisi seperti, menjadi Dosen tetap Universitas Gadjah Mada, tahun 1958. Menjabat sebagai Dekan Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada pada tahun, 1967-1979, dan menjadi Peneliti Filsafat Pancasila di Departemen Pertahanan Keamanan (Dephankam). Menjadi Ketua Survei Pengamalan Pancasila di Universitas Gadjah Mada dan Departemen Dalam Negeri (Depdagri).

Sepanjang perjalanan akademisnya, Soenoto berhasil menyelesaikan beberapa karya-karya hebatnya, adapun karya-karya yang berhubungan langsung dengan Filsafat Indonesia yakni. Menuju Filsafat Indonesia: Negara-Negara di Jawa sebelum Proklamasi Kemerdekaan, terbit 1987. Pemikiran tentang Kefilsafatan Indonesia, terbit 1983. dan Selayang Pandang Tentang Filsafat Indonesia, terbit 1981.

Dari ketiga karyanya di atas, Soenoto dianggap oleh sebagian pemikir lainnya, telah berhasil menyempurnakan pemikiran awal yang dirintis oleh M. Nasroen, dengan menelusuri tradisi-tradisi kefilsafatan Jawa lebih dalam dan memberikan pandangan dan penjelasan yang detail terkait tradisi filsafat yang ditemukan. Walaupun begitu bagi sebagian orang dan bahkan Soenoto sendiripun mengakui bahwa masih terdapat kekurangan dalam penjelasannya.

3. Drs. R. Pramono (1952-sekarang)


R. Pramono adalah seorang Cendekiawan kelahiran Indonesia, tepatnya pada tahun 1952. R. Pramono diikenal sebagai salah satu pelopor Filsafat Indonesia. R. Pramono, memulai perjalanan karier intelektualnya sampai menjadi salah satu tokoh pelopor Filsafat Indonesia. Ketika masuk dan menyelesaikan Studi Sarjananya di Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. ditahun 1976 dan sekaligus menyelesaikan Program Magister-nya di Universitas tersebut. 

Setelah itu, R Pramono di terima menjadi salah satu Dosen di Fakultas Filsafat, Universitas Gadjah Mada dan juga menjadi salah satu perintis Jurusan Filsafat Indonesia di UGM, bersamaan dengan Soenoto kala itu, dan pernah menjabat sebagai Sekretaris Jurusan (Sekjur) di jurusan filsafat Indonesia UGM. Bahkan selain mengajar di kampus, Ia juga diketahui menjadi salah seorang dari Peneliti Filsafat Pancasila di Departemen Pertahanan Keamanan, pada tahun 1975-1979.

Salah satu karya Filsafatnya yang paling fenomenal adalah buku yang berjudul 'Menggali Unsur-unsur Filsafat Indonesia'. Dimana didalamnya terdapat penjelasan tentang upaya untuk memperluas ruang lingkup kajian-kajian filsafat Indonesia yang awalnya hanya mengkaji tradisi kefilsafatan Jawa, oleh Soenoto. dengan menambahkan tradisi kefilsafatan Batak, Minang dan Bugis. Dan juga menyampaikan terkait definisi Filsafat Indonesia adalah 'Pemikiran-pemikiran yang tersimpul di dalam adat istiadat serta kebudayaan daerah'. 

Maka dapat disimpulkan bahwa filsafat Indonesia berarti segala Filsafat yang ditemukan dalam adat dan kebudayaan kelompok etnik di Indonesia.

Sepanjang kehidupan intelektualnya yang dihabiskan dalam dunia Filsafat, R. Pranoto telah beberapakali menulis dan menerbitkan berapa karya-karya Filsafat. diantaranya sebagai berikut :

Penelitian Pustaka: Beberapa Cabang Filsafat di dalam Serat Wedhatama. Terbitan 1982-1983.

Penelitian Pustaka: Gambaran Manusia Seutuhnya di dalam Serat Wedhatama. terbitan tahun 1983-1984.

Menggali Unsur-Unsur Filsafat Indonesia. terbitan tahun 1985.


4. Prof. Drs. Jakob Sumardjo (1939-sekarang)


Jakob Sumardjo adalah salah satu tokoh pelopor kajian Filsafat Indonesia dan pemerhati Sastra. yang memulai karier intelektual kefilsafatannya di saat aktif menulis kolom di harian Kompas. Seperti, Pikiran Rakyat, Suara Pembaharuan, Suara Karya dan menulis juga di Majalah Prisma, Horison dan Basis sejak tahun 1969.

Berbekal dengan pemahaman hermeneutik yang dikuasainya, Ia telah berhasil melakukan upaya penelusuran pada medan-medan makna dari kebudayaan yang berbahan material seperti, lukisan, alat musik dan tarian hingga budaya intelektual seperti. Cerita, legenda rakyat, pantun, lisan dan teks-teks kuno. yang secara filosofis merupakan warisan begitu agung bagi masyarakat Indonesia itu sendiri.

Pria kelahiran Klaten 26 Agustus 1939 ini, diketahui adalah salah satu pengajar mata kuliah Filsafat Seni, Antropologi Seni, Sosiologi Seni dan Sejarah Teater di Fakultas Seni Rupa Daerah, di Institut Teknologi Bandung (ITB). sejak tahun 1962. Masa sekarang Ia telah menyandang Gelar Guru Besar di Institut Seni Budaya Indonesia dan masih aktif mengajar di Pascasarjana Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI Bandung). Serta aktif mengajar juga di Universitas Telkom (Tek-U).

Pemikiran-pemikirannya tentang filsafat Indonesia, semuanya dituangkam didalam beberapa karya-karya tulis yang berjudul. Buku Menjadi Manusia, 2001. Buku Mencari Sukma Indonesia: Pendataan Kesadaran Keindonesiaan di tengah Letupan Disintegrasi Sosial Kebangsaan, terbita AK Group 2003. dan Buku Arkeologi Budaya Indonesia, penerbit Qalam 2002.

filsafat indonesia

Demikianlah penjelasan singkat tentang biografi dan karya-karya para tokoh-tokoh pelopor kajian filsafat Indonesia.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel