Puisi Rindu yang Terarah

Puisi Rindu yang Terarah - Hanya sekali bertemu, itu pun hanya beberapa jam. Tanpa kata yang menyapa, hanya mata yang mencuri pandang sesekali.

Namun, nama kita sama-sama tak asing. Aku mengenalmu dan kau mengenalku dalam sebutan mereka.

Malam itu hilang, kita kembali ke rutinitas. Tak ada lagi pertemuan yang menyapa. Suatu saat, engkau mengirim pesan. Aku mengajak bertemu untuk membahas pesan itu namun kita masih terhalang oleh kesibukan.

Sulit menjelaskan bagaimana menyukaimu, logikaku belum mampu menyederhanakan itu. Satu hal yang pasti, kini kita serius dalam komitmen dan konsisten membangun rasa cinta.

Masih tentang kesibukan yang membatasi. Namun, rindu ini tetap terarah, sistematis dan tertuju padamu dalam wadah ketulusan.

Rindu yang Terarah


Rindu, rasa ini kadang indah dan menyakitkan
Cinta tulus memberi keharuman pada seluruh tubuh
Senyum-senyum indah mengalir penuh ceria
Kau menjadi cahaya kesejukan

Denganmu, ego ini tak lagi liar
Denganmu, rasa bosan mulai diam
Denganmu, semua cobaan cinta mudah
Kau merajai wanita-wanita yang hilang

Rindu ini terarah penuh cinta
Rindu yang tersusun rapi bersama keikhlasan
Kau menguatkan aku di semua pintu kehidupan
Rindu ini bertasbih dalam jiwa kita berdua

Aku mencintaimu demi masa depan
Masa lalu memiliki skenario untuk bertemu denganmu
Rindu yang menggambarkan indahnya senyum bahagia di wajahmu
Kau ceria di setiap waktu
Biarkan rindu tetap tertuju padamu tanpa lelah
Terima semua rindu dan terjemahkan menjadi aura bahagia kita berdua

Sofifi, 20 Januari 2021
(17.50 WIT) Menulis sambil rebahan dan merindu.

Puisi tentang rindu

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel