4 Filsuf Populer Dalam Aliran Filsafat Sejarah

Filsafat sejarah sebenarnya bukan hanya sekedar pengalihan dari penggabungan dua makna secara etimologi, melainkan lebih pada pembahasan suatu disiplin ilmu Filsafat sejarah. Yang telah sendiri memiliki pembahasan dari paradigma sejarah, pembahasan, metode dan prespektifnya tersendiri.

Filsafat sejarah sendiri lahir daripada rasa ingin tahu dan kesadaran untuk mencari apa yang dimiliki oleh manusia. Seperti misalnya, keinginan manusia mencari tahu tentang peristiwa yang telah terjadi, sejarah suatu bangsa, sejarah masyarakat atau individu tertentu.

Dari rasa ingin tahu di atas, maka muncul tokoh pemikir atau filsuf yang mendasari kajian tentang sejarah secara filsafat yang kita pelajari teorinya hingga sekarang. berikut nama-nama filsuf tersebut:

1. Santo Agustinus

Santo Agustinus adalah seorang filsuf dan juga teolog Kristen yang lahir pada 13 November 345 M, dan meninggal pada 28 Agustus 430 M.

Menurut Santo Agustinus, hakikat teori sejarah ialah suatu gerak yang tumbuh dan berkembang secara revolusi, sebab menggambarkan peristiwa sejarah masa lampau secara kronologis. Urutan secara kronologis merupakan pokok teori untuk menggambarkan gerak sejarah.

Selebihnya, sejarah menurut Agustinus adalah perjuangan antara dua unsur yang saling bertentangan, yang baik dan yang buruk. Dinamika ini tidak terlepas dari pengalaman hidup yang terurai dari tiap biografi manusia.

2. Karl Marx

Karl Marx adalah seorang filsuf, ekonom, sosiolog dan juga sejarawan. Marx dikenal sebagai tokoh sosialis revolusioner asal Jerman. Lahir pada tanggal 5 Mei 1818 M dan menghembuskan nafas terakhirnya pada 14 Maret 1883 M, di London, Inggris.

Menurut Marx, gerak perjalanan sejarah tidak menuju akhirat, tetapi menuju ke arah duniawi. Dengan kata lain seorang Karl Marx berpandangan bahwa, gerak sejarah seperti siklus, bergerak dari awal yang nantinya kembali ke awal lagi. Hal ini terjadi karena terdapat revolusi yang mampu berubah tatanan sosial, dimana awalnya oleh kaum borjuis justru bisa dikuasai oleh kaum proletar.

Pandangan Marx terkait sejarah, dapat dilihat dalam pemikiran mengenai Materialisme Historis, yang telah menjadi landasan Marxisme sebagai sebuah ideologi perjuangan kaum buruh yang menjadi komponen inti dari ideologi komunis.

3. Oswald Spengler

Spengler lahir di Jerman pada tanggal 29 Mei 1880, Blakenburg atau sekarang Brunswick. Pada tahun 1901 Spengler mulai mengikuti studi di beberapa perguruan tinggi seperti di Munich, Berlian dan Halle, dengan mengambil pelajaran tentang, sejarah, filsafat, ilmu alam, matematika, sastra klasik, musik dan seni.

Tepat pada tahun 1908, Spengler mulai mengajar di Hamburg dengan memberikan kuliah tentang ilmu pengetahuan mengenai Sejarah Jerman dan Matematika hingga pada tahun 1911. Karya terbaik tentang sejarah terdapat dalam bukunya yang diberikan judul, Der Untergang des Abendlandes atau Keruntuhan Dunia Barat yang selesai tahun 1914. Dari karyanya ini kemudian menginspirasi banyak orang serta cendikiawan-cendikiawan Eropa sampai Amerika.

Spengler berpendapat terkait teori gerak sejarah dengan mengatakan, setiap peradaban besar mengalami proses kelahiran, pertumbuhan dan keruntuhan. dengan catatan, proses perputaran pasti memakan waktu.

Dengan kata lain gerak sejarah tidak bertujuan sesuatu kecuali melahirkan, membesarkan, mengembangkan dan meruntuhkan kebudayaan, begitulah siklus kehidupan.

4. Arnold Joseph Toynbee

Arnold Joseph Toynbee adalah seorang sejarawan besar yang lahir pada tanggal 14 April 1889 di London Inggris. Karya monumentalnya ialah buku yang mengulas tentang peradaban dunia dengan judul A Study of History berjumlah 12 jilid.

Memulai karir di tahun 1912 sebagai pengajar di Balliol dan kemudian menjadi tenaga pengajar di King's College London serta menjadi profesor sejarah modern Yunani dan Bizantium, menjadi guru besar sejarah internasional di universitas London pada tahun 1925-1946.

Tentang teori gerak sejarah Arnold Joseph Toynbee, menurutnya peradaban selalu mengikuti alur mulai dari kemunculan hingga sampai proses kehancuran, teori Arnold Joseph Toynbee ini sejalan dengan hukum siklus.

Arnold Joseph Toynbee juga berpendapat bahwa sejarah peradaban manusia merupakan suatu lingkaran perubahan yang berkepanjangan, lahir, tumbuh, pecah dan hancur. Dalam proses perputaran itu Toynbee mengatakan jika sebuah peradaban tidak selalu berakhir dengan kemusnahan total. Terdapat kecenderungan proses itu berulang, meskipun dengan cara yang tidak sepenuhnya sama dengan peradaban yang mendahuluinya. 

Filsuf Populer Dalam Aliran Filsafat Sejarah

Demikianlah penjelasan tentang filsuf aliran filsafat sejarah dan serta pendapatnya terkait sejarah. Semoga dapat bermanfaat bagi kita sekalian.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel