3 Tokoh Aliran Filsafat Pendidikan Progresivisme

Progresivisme merupakan salah satu gerakan dan perkumpulan yang didirikan pada tahun 1918. Aliran ini berpendapat bahwa pengetahuan yang benar masa kini mungkin tidak benar pada masa yang akan datang.

Dalam kajiannya aliran Progresivisme lebih dikenal sebagai aliran dari filsafat pendidikan modern yang menghendaki adanya perubahan pelaksanaan pendidikan menjadi lebih baik. Maka atas dasar itu filsafat pendidikan Progresivisme menuntut peserta didiknya untuk selalu progres, berfikir inovatif, bertindak konstruktif dan bergerak secara aktif.

Selanjutnya, aliran ini berpandangan bahwa, keinginan lahiriah manusia untuk berbuat perubahan dan selalu berkembang lewat pengalaman-pengalaman di lingkungan sekitarnya, maka pendidikan menurut aliran filsafat pendidikan ini juga adalah salah satu proses sosialisasi atau suatu metode belajar yang harus bertumpu pada proses akal manusia, dalam mencapai atau memecahkan berbagai masalah dalam kehidupannya.

Adapun tokoh-tokoh yang memiliki peran penting dalam perkembangan aliran filsafat pendidikan progresivisme adalah sebagai berikut :

1. William James (1842-1910 M)

William James adalah seorang filsuf yang terkenal sebagai salah satu pendiri madzhab Pragmatisme dan sebagai seorang psikolog terkenal. Dimana dari pemikiran psikologinya kemudian memunculkan psikologi pendidikan di dunia barat pada abad ke 19.

William James menekankan pentingnya melakukan pengamatan belajar mengajar di ruang kelas untuk meningkatkan pendidikan dengan rekomendasi pendidik mengajarkan pelajaran satu tingkat lebih tinggi dari tingkat pengetahuan dan pemahaman anak untuk merentangkan pikiranmereka.

William James juga berpendapat bahwa fungsi otak atau fikiran harus dipelajari sebagai bagian dari mata pelajaran pokok dari ilmu pengetahuan alam. Terlebih seorang William James menekankan untuk membebaskan ilmu jiwa dan menempatkan posisinya di atas dasar ilmu perilaku.

2. John Dewey (1859-1952 M)

John Dewey merupakan filsuf asal Amerika Serikat yang termasuk Mazhab Pragmatisme. Disisi lain John Dewey terkenal juga sebagai Kritikus sosial dan pemikir di bidang pendidikan.

John Dewey mengatakan di dalam teori pendidikan Progresivismenya, dimana lebih menekankan kepada peserta didiknya dan minat peserta didik daripada mata pelajarannya sendiri. Sebab bagi John Dewey, dengan menekankan dan memperhatikan peserta didik dan minatnya, maka pembelajarannya akan lebih nyaman dan akan mendapatkan hasil yang maksimal karena ini bukan paksaan, melainkan berasal dari minat peserta didik sendiri.

Teori lainnya dalam bidang pendidikan adalah metode learning by doing. Dewey mengatakan untuk mempelajari sesuatu tidak perlu untuk terlalu banyak mempelajari itu, karena dengan melakukan langsung dipelajari, maka dengan sendirinya kita akan menguasai gerakan-gerakan atau perbuatan yang tepat.

3. Hans Vaihinger (1852-1933 M)

Hans Vaihinger merupakan seorang filsuf Jerman yang terkenal sebagai Sarjana Kant. Hans Vaihinger berpendapat bahwa, satu-satunya yang menjadi ukuran bagi fikiran atau berfikir adalah kegunaannya untuk mengetahui serta mempengaruhi kejadian-kejadian dunia.

Menurutnya, Tahu itu mempunyai arti praktis, dimana orang yang dikatakan tahu itu jika telah menggunakan pengetahuannya sehingga mengetahui "tahu" manfaat yang dikerjakan. 


Demikianlah penjelasan tentang aliran filsafat pendidikan progresivisme beserta tokoh-tokoh yang berpengaruh terhadap proses perkembangan pendidikan itu sendiri.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel