Aliran Filsafat yang Memiliki Pengaruh Penting di Dunia (Bagian I)

Filsafat dengan keluasaannya dalam mengkaji segala sesuatu yang ada di permukaan dunia, dan maupun yang tersembunyi dari permukaan dunia itu. Tentunya memiliki beberapa aliran-aliran filsafat yang memiliki kontribusi besar dalam pola pikir manusia dan juga dalam perkembangan ilmu pengetahuan dari awal manusia mulai berpikir hingga sekarang. Dan berikut adalah beberapa aliran-aliran filsafat yang memiliki peran penting tersebut:

1. Rasionalisme

Rasionalisme atau gerakan Rasionalis adalah doktrin filsafat yang menyatakan bahwa kebenaran haruslah ditentukan atau didapatkan melalui pembuktian, logika dan analisis yang berdasarkan fakta, bukan berasal dari pengalaman inderawi. (Wikipedia)

Maka dapat dikatakan bahwa rasionalisme merupakan aliran filsafat yang berpegang teguh pada akal, dari situlah kenapa rasionalisme menganggap akal adalah instrumen terpenting dalam mendapatkan sekaligus menguji pengetahuan. selebihnya menurut rasionalisme, pengetahuan dapat diperolehi dengan akal dan suatu penemuan dapat diukur dengan akal juga.

Misalnya, pengetahuan dapat diperoleh dengan akal melalui pemikiran yang logis, sementara penemuan dapat diukur dengan melihat titik kelogisannya, jika tidak ada maka dapat dipastikan bahwa pengetahuan dan penemuan itu tidak benar.

2. Empirisme

Empirisme pertama kali lahir di Inggris dengan tokoh utamanya adalah John Locke (1632-1704) atau yang juga disebut "bapak empirisme". Istilah empirisme sendiri berasal dari bahasa Yunani, Empeiren yang berarti 'Coba-Coba atau Pengalaman'.

Empirisme adalah suatu aliran dalam filsafat yang menyatakan bahwa semua pengetahuan berasal dari pengalaman manusia. Dan empirisme menolak anggapan bahwa manusia telah membawa fitrah pengetahuan dalam dirinya ketika dilahirkan.

Berbeda dengan Rasionalisme yang hanya mengandalkan akal untuk menentukan kebenaran, sebab empirisme membutuhkan pembuktian secara inderawi yaitu, dilihat, didengar, dirasakan. Dengan kata lain aliran ini berpendapat bahwa pengetahuan dapat diperoleh melalui pengalaman yang dibantu lewat perantara indera.

3. Positivisme

Positivisme adalah suatu aliran filsafat yang diperkenalkan pertama kali dalam pemikiran Filosof Aguste Comte pada abad ke-19. Secara Etimologi, Positivisme berasal dari kata Positive yang dalam filsafat memiliki makna, 'Benar-benar terjadi atau yang dapat dialami sebagai suatu realitas'.

Sejauh yang diketahui, Positivisme berpendapat bahwa ilmu alam sebagai satu-satunya sumber yang benar dan menolak aktifitas yang berkaitan dengan metafisik serta tidak mengenal spekulasi karena bagi aliran ini semua harus berdasarkan data empiris.

Sederhananya, Positivisme merupakan aliran dari filsafat yang bersifat faktual, artinya aliran ini menjadikan fakta-fakta sebagai kebenaran, karena bagi aliran ini pengetahuan tidak diperbolehkan membelakangi fakta. terlebih menurut aliran positivisme, satu-satunya pengetahuan adalah ilmu dan yang dapat dijadikan objek pengetahuan hanyalah fakta. Maka dapat dilihat jika aliran ini sesungguhnya, menolak adanya spekulatif teoritis sebagai suatu sarana untuk memperoleh pengetahuan.

4. Idealisme

Idealisme adalah istilah yang digunakan pertama kali dalam dunia Filsafat oleh filsuf yang bernama Godfried Leibniz (1646-1716 M), pada awal abad ke-18. Dimana aliran ini berpendapat bahwa pengetahuan dan kebenaran tertinggi adalah Ide dan semua bentuk realita merupakan manifestasi dari dalam ide.

Dengan kata lain, idealisme merupakan aliran filsafat yang percaya bahwa sesuatu yang kongkrit hanyalah hasil dari pemikiran manusia. Dimana dari kaum idealisme menyebutnya sebagai ide atau gagasan. Dan dari ide atau gagasan itulah pengetahuan dan kebenaran tertinggi. Selebihnya untuk memahami sesuatu hal, idealisme menggunakan metode Dialektik, yaitu metode yang menggunakan dialog, berpikir dan perenungan.

5. Kritisisme

Kritisisme merupakan bagian dari filsafat modern yang secara garis besar Kritisisme ialah teori yang dihasilkan dari sintesis antara Rasionalisme dan empirisme. Aliran Kritisisme yang dibawahi oleh seorang filsuf, Immanuel Kant (1724-1804 M) ini, berpendapat bahwa kebenaran tidak perlu diuji, sebab telah memiliki batasan-batasan tersendiri antara rasionalisme dan empirisme.

Secara praktis, empirisme adalah aliran filsafat yang melakukan kajian-kajian dan penyelidikan terhadap rasio beserta batasan-batasannya. Kritisisme hadir sebagai upaya untuk mengkritik Rasionalisme dan empirisme karena kedua aliran filsafat itu selalu berlawanan dalam menentukan kebenaran ilmu pengetahuan, seperti yang kita ketahui Rasionalisme mengklaim kebenaran hanya didapatkan hanya melalui perantara akal dan sebaliknya empirisme berdiri dengan anggapannya yang kokoh bahwa, kebenaran sebuah pengetahuan hanya didasarkan dari pengalaman inderawi saja. 

Maka atas dasar itulah Immanuel Kant menawarkan sebuah konsep yang dikenal sebagai Kritisisme yang secara harafiah berarti 'Pemisahan'.

Banyak yang tidak kita sadari, jika dalam hidup kita sekalian, terdapat beberapa perkara yang telah mempengaruhi segala aktifitas kita termasuk aktifitas berpikir dan lainnya. Jika dilihat secara seksama, maka dapat dikatakan bahwa terdapat banyak aliran pemikiran yang melandasi cara berpikir dan cara menilai suatu hal seperti di atas. 

Aliran Filsafat yang Memiliki Pengaruh Penting di Dunia

Seperti penjelasan singkat tentang aliran-aliran filsafat diatas yang berpengaruh terhadap pola pikir manusia di dunia secara langsung. Sampai bertemu dibagian ke II. Terimakasih

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel