Sosiologi serta Pemikiran Tokoh-Tokoh Sosiologi Bagian II

Pada bagian I sebelumnya kita telah membahas terkait sosiologi dan tokoh-tokoh serta pemikirannya, yang dicukupkan pada pemikiran sosial dari Agust Comte dan Max Weber. Di bagian ke II ini adalah lanjutan pemikiran dari tokoh-tokoh seperti Karl Marx, Emile Durkheim dan Ferdinand Tonnies. Berikut uraian tentang pemikiran sosiologi dari tokoh-tokoh tersebut. Baca : Sosiologi serta Pemikiran Tokoh-Tokoh Sosiologi Bagian I 

3. Karl Marx (1818-1883 M)

Karl Marx terkenal dengan dua teorinya yaitu. Teori Perjuangan Kelas dan Teori Alianasi. Mari kita bahas lebih lanjut.

1. Teori Perjuangan Kelas

Menurut pemikiran Marx, masyarakat terdiri dari tiga kelas dimana Marx mengacu pada ketika revolusi industri, yang pertama adalah kelas pemilik modal, kedua adalah kelas pemilik tanah dan terakhir kelas pekerja. Pada dasarnya teori perjuangan kelas menekankan adanya diskriminasi dari kelompok kelas atas terhadap kelompok-kelompok kelas bawah yang lebih dikenal dengan sebutan kelas borjuis dan kelas proletar.

2. Teori Alianasi

Teori Alianasi atau teori keterasingan ini adalah ketika manusia pekerja terasing atau dibuat tunduk terhadap hasil produksi mereka sendiri. Misalnya para pekerja disuatu pabrik tidak mampu membeli produk-produk yang mereka hasilkan, disebabkan karena perbedaan jarak yang jauh antara penghasilan mereka "upah" dengan kebutuhan mereka.

4. Emile Durkheim (1858-1917 M)

Emile Durkheim adalah seorang yang dikenal sebagai salah satu pencetus sosiologi modern. Dimana Durkheim mendirikan fakultas sosiologi pertama di sebuah universitas di Eropa pada tahun 1895 dan menertibkan jurnal pertama yang diabadikan kepada ilmu sosial yang berjudul L'Annee Sociologique pada tahun 1896.

Durkheim memiliki dua pemikiran terkait sosiologi, yang pertama adalah Fakta Sosial dan yang kedua adalah Soicide.

1. Fakta Sosial

1. kenyataan sosial

Kenyataan sosial merujuk pada cara berfikir, cara bertindak yang berada diluar manusia namun sifatnya memaksa, semua dapat dilihat pada misalnya, tata tertib, aturan atau peraturan yang jelas berada diluar manusia akan tetapi bersifat memaksa manusia untuk mematuhi peraturan.

2. spesialisasi kerja

Spesialisasi kerja menjadi sebuah fakta sosial dikarenakan pada era modern sekarang, kepemilikan skill, keahlian dan kemampuan bekerja merupakan tuntutan prioritas ketika terjun kedalam dunia industri. Maka secara langsung di era kontemporer dibutuhkan tingkat kemampuan dan dituntut pula memiliki spesialisasi kerja yang menjadi daya jual ketika bersaing didalam dunia kerja. Inilah yang disebut fakta sosial yang sifatnya memaksa sehingga manusia selalu tetap dapat berinteraksi dengan lingkungan sekitar.

2. Soicide

Soicide adalah istilah yang digunakan untuk orang bunuh diri. Menurut Durkheim kecenderungan orang untuk bunuh diri dikarenakan adanya kekuatan lain atau tekanan sosial lain diluar individu itu sendiri. Sebagian contoh adanya kekuatan lain yang mendorong terjadinya peristiwa tersebut seperti di negara Korea Selatan. Dimana banyak kasus bunuh diri artis terkenal korea, karena adanya tekanan seperti buliying, stress berkepanjangan karena tuntutan peran dan tekanan mental berlebihan karena fans yang cenderung fanatik.

5. Ferdinand Tonnies (1855-1933 M)

Ferdinand Tonnies adalah seorang ahli sosiologi berkebangsaan Jerman yang terkenal dengan teori pembagian kelompok dalam sosial yang dibaginya menjadi dua, yang pertama adalah Gemeinschaft dan kedua Gesellschaft.

1. Gemeinschaft

Gemeinschaft atau paguyuban adalah jenis kelompok sosial yang membentuk kehidupan bersama dengan anggota-anggotanya yang memiliki hubungan batin yang murni, bersifat alamiah dan kekal. Dengan kata lain kelompok ini masih cenderung masih homogen atau masih banyak memiliki kesamaan dan masih bersifat sederhana dengan gambaran gotong royong antar masyarakat yang sangat kuat sehingga kelompok ini dapat hidup dengan jangka panjang.

2. Gesellschaft

Gesellschaft atau patembayan merupakan jenis kelompok sosial yang membentuk kehidupan bersama dengan anggota-anggotanya dan memiliki ikatan pembentukan yang bersifat pokok untuk jangka waktu pendek. Dengan kata lain kehidupan ini telah ditandai dengan spesialisasi kerja dan kehidupannya lebih berorientasi pada keuntungan yang diperoleh dari hubungan tersebut. Seperti misalnya ketika seseorang menjalani hubungan dengan orang lain, apa keuntungan yang akan diperoleh masing-masing. Maka dapat dikatakan hubungan yang dibentuk oleh kelompok ini hanya akan bersifat sementara. 

Sosiologi serta Pemikiran Tokoh-Tokoh Sosiologi

Demikianlah penjelasan terakhir dari pemikiran-pemikiran tokoh-tokoh sosiologi yang sekaligus menutupi tulisan ini. Terimakasih

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel