Sejarah Singkat Suku Alifuru di Indonesia

Sebelum membahas lebih jauh, saya ingin menyampaikan bahwa yang mendorong saya menuliskan tentang Suku Alifuru adalah Pertama, karena sebagai orang yang lahir di tanah Maluku, khususnya Maluku Utara, merasa perlu menggali sedikit tentang Suku Alifuru. 

Alasan kedua karena saya pernah membaca sebuah buku 'Sejarah Pendidikan di Gorontalo' di perpustakaan Badan Pelestarian Nilai dan Budaya (BPNB Manado). Dari buku itu dijelaskan bahwa, sebelum agama Islam masuk di Gorontalo di masa Raja Amai atau Sultan Amai di Gorontalo, masyarakat Gorontalo masih menganut kepercayaan yang disebut dengan Alifuru. Alasan-alasan inilah yang memperkuat niatan saya untuk menuliskan terkait, Apa itu Alifuru ?

Kata Alifuru sendiri di konotasikan sebagai Suku, kepercayaan, agama. Suku Alfur, Alfuros, Alfures, Alifuru atau Horafores adalah istilah luas yang digunakan oleh orang melayu untuk semua orang non-muslim yang tinggal di wilayah tak terakses dibagian timur kepulauan Nias dan Maluku hingga Papua. Dan untuk saat ini, Suku Alifuru asli yang masih bertahan terdapat di Pulau Seram Maluku yaitu Huaulu yang mendiami Seram Utara dan Suku Nuaulu di Seram Selatan. (Sumber Wikipedia).

Semua orang Maluku percaya jika keturunan manusia pertama yang mendiami Pulau Seram atau biasa disebut Nusa Ina yaitu Suku Alifuru. Suku Alifuru sendiri terbagi atas dua jenis yaitu Suku Alifuru gunung dan Suku Alifuru Pesisir, kedua diantaranya tidaklah jauh berbeda. Perbedaan yang ada adalah tata-cara hidup dan kebiasaan hidup, karena telah terpisah oleh jarak yang cukup lama, namun pada aspek budaya dan adat istiadat tidaklah jauh berbeda.

Perbedaan yang paling mencolok diantara keduanya merupakan tempat hidup dan beraktifitas, dimana Suku Alifuru gunung mendiami wilayah pegunungan dan mengisolirkan diri di pedalaman pegunungan yang secara langsung membuat mereka jarang berinteraksi dengan kehidupan di Suku Alifuru lain. Suku Alifuru Gunung lebih tepatnya berdiam diri di kaki gunung Binaiya, Suku Alifuru Gunung juga dikenal dengan kebiasaannya dalam dalam melaksanakan dan memegang erat adat istiadatnya.

Selebihnya Suku Alifuru Gunung, memiliki bentuk rumah adat seperti rumah panggung, yang terbuat dari susunan belahan batang pohon sagu dan tiang-tiang rumah dari pohon kayu yang kemudian diikat dengan tali yang terbuat dari rotan, dan untuk atap rumah Suku Alifuru Gunung masih menggunakan daun Nipah atau daun Sagu yang telah dianyam. Dan kegiatan sehari-harinya bekerja sebagai petani dan berburu.

Dari aspek kepercayaan, Suku Alifuru Gunung masih menganut kepercayaan "Alifuru" yang mengandung unsur animisme, dimana kepercayaan Animisme adalah kepercayaan atas mahluk halus atau roh leluhur yang telah meninggal.

Sedangkan Suku Alifuru Pesisir memiliki kepercayaan yang berbeda, karena sebagian besar Suku Alifuru Pesisir menganut kepercayaan Islam sebagian lagi menganut kepercayaan Kristen.

Perbedaan ini dapat diasumsikan sebagai sebuah bentuk kewajaran, karena Suku Alifuru Pesisir lebih cepat berbaur dengan pendatang, pedagang yang datang berjualan di tanah maluku pada zaman dahulu.

Suku Alifuru Pesisir memiliki bentuk rumah yang juga masih tradisional seperti rumah Suku Alifuru Gunung, dengan bahan rumah dari belahan batang sagu tanpa memakai paku dan atap rumah yang masih didominasi oleh anyaman daun Sagu atau nipah serta pondasi rumah masih terbuat dari bambu-bambu yang di belah. Dan dari aktivitasnya Suku Alifuru Pesisir sebagian yang menjadi Petani, sebagian lagi menjadi nelayan karena dekat dengan laut. 

Sejarah Singkat Suku Alifuru di Indonesia

Singkatnya, Suku Alifuru adalah suku yang mempunyai latar belakang sebagai keturunan manusia pertama di Maluku, khususnya Pulau Seram atau Nusa Ina. Terkait proses penyebaran yang kongkrit belum ada penelitian yang membahas jauh tentang hal itu, namun yang harus diingat adalah, Suku atau kepercayaan merupakan identitas yang memperkaya keberagaman budaya dan adat istiadat yang harus dijunjung tinggi oleh semua orang, tanpa memandang rendah Suku dan bangsa lain.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel