Pengertian Debat Kusir dan Dampak Buruknya

Malam dengan narasinya berjalan bersama dengan rintikan hujan, Pembahasan di forum diskusi telah banyak bertaburan diatas meja penuh gelas kopi serta alakadarnya, pengujian dan analisis persoalan dari berbagai aspek pemikiran juga mulai perlahan lahan habis dan tumpul dengan sendirinya.

Malam ini saya berada di forum diskusi kepunyaan kenalan dekat saya, dimana sayapun diundang di salah satu kedai kopi di kota Manado. Forum diskusi yang dapat dikatakan random pembahasannya untuk kami malam ini, hingga forum diskusi ini bergeser dengan sengaja pada wilayah debat kusir yang sudah ditinggalkan pada zaman purba dahulu.

Apa yang dimaksudkan dengan debat kusir ?


Pengertian Debat Kusir menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah Debat yang tidak disertakan alasan yang masuk akal atau bisa dikatakan debat yang tidak berguna atau tidak ada kesimpulan akhir.

Maka debat kusir dapat dipahami sebagai sebuah pembicaraan tanpa dibarengi kecerdasan, dengan kerapuhan bangunan atas suatu narasi yang tersampaikan, pastinya debat dalam diskusi seperti ini tidak mungkin memberi pencerahan komprehensif pada publik.

Disisi lain, adegan debat dalam diskusi seperti diatas, selalu memperlihatkan sikap pembelaan diri yang cenderung arogan dan egoisme serta secara otomatis lebih mengedepankan sentimen, ketimbang argumen yang universal untuk di analisis bersama dengan aspek-aspek yang mempengaruhi kualitas diskusi.

Debat kusir sebenarnya tidak memiliki tujuan yang pasti, karena hanya sebatas nafsu untuk memenangkan argumennya saja. Sungguh tidak bisa dibayangkan jika kebiasaan ini menjadi sebuah budaya yang kemudian hari di turun temurunkan tanpa memikirkan dampak buruk dari debat kusir dalam sebuah forum diskusi.

Apa Dampak Buruk dari Debat Kusir ?


Pertama, kita akan terlihat bodoh. Jika kita memaksa untuk terus berdebat tanpa adanya tujuan pasti, maka akan hanya membuat kita terlihat bodoh. Kenapa demikian, karena kita hanya akan mengutamakan kekalahan lawan bicara dengan nada suara yang tinggi, padahal perkataan yang keluar dari kita juga tidak berbobot.

Orang awam akan menganggap kita memenangkan debat dengan perangai arogan itu, namun bagi orang yang paham debat, mereka akan berkata ada kerancuan dalam proses berpikir kita, sebab yang dilihat dalam sebuah debat adalah materi penyampaiannya, bukan karena siapa yang tinggi nada suaranya atau yang banyak bicaranya.

Kedua, menjatuhkan harga diri sendiri. Karena ego kita yang tidak bisa lagi di kontrol ketika berdebat, pastinya akan membuat kita buta akan esensi debat dan kebenaran dalam sebuah diskusi. Sebab biasanya ketika debat dengan gaya seperti diatas, kita tidak akan menerima kekalahan, meskipun sebenarnya argumen kita telah dipatahkan berulang ulang kali.

Kebiasaan ini jika dipertahankan oleh kita, maka akibatnya semua perkataan yang keluar dari mulutnya kita akan diremehkan oleh orang lain, dengan begitu telah terlihat jelas bahwa harga diri kita mulai hilang dimata orang lain.

Ketiga, menambah masalah dan buang-buang waktu. Ketika didalam sebuah diskusi terjadi perbedaan pendapat kemudian muncul permasalahan hingga terjadi debat antar anggota forum diskusi, maka yang harus kita hindari adalah argumen yang tidak ada landasan pasti, sebab secara langsung titik permasalahan akan sulit ditemukan dan membuat masalah bertambah kita sadari. 

Pengertian Debat Kusir dan Dampak Buruknya

Aktifitas seperti ini sebenarnya hanya membuang waktu dan menyia-nyiakan energi yang ada dalam diri kita, dimana energi tersebut seyogyanya harus dimanfaatkan untuk menyelesaikan sebuah permasalahan yang muncul dalam forum diskusi.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel