Polemik Dalam Kepulangan Habib Rizieq Shihab

Selasa 10 November 2020 mata dunia seakan terpalingkan ke arah kepulangan Habib Rizieq Shihab, Imam besar Front Pembela Islam (FPI) ke Indonesia. dan dunia dibuat lupa memalingkan pandangannya ke arah polemik dari kekalahan seorang Donald Trump dalam pemilihan Presiden Amerika dari lawan politiknya Joe Biden.

Tahukah anda setelah tibanya seorang Imam besar Front Pembela Islam ini ke Indonesia, beberapa peristiwa janggal dari berbagai bentuk terjadi dan hal demikian mengundang orang untuk menganalisis dinamika in lebih jauh lagi.

Misalnya kejanggalan dalam perihal pembatalan acara Indonesia Lawyers Club secara mendadak oleh tim ILC. Pembatalan diskusi di sinyalir karena diskusi yang akan digelar membahas tentang Kepulangan seorang Habib Rizieq Shihab dari Arab Saudi ke Indonesia.

Menurut Fadli Zon yang juga di undang sebagai calon narasumber di ILC "Saya kira atau saya sebutlah tangan-tangan gaib yang mungkin menelpon atau meminta agar ILC tersebut dibatalkan dan terkait pembatalan ini saya pikir bukanlah inisiatif presiden ILC Karni Ilyas.

Menurut saya kejanggalan ini masih menjadi misteri yang sukar untuk di ungkapkan sampai detik ini. Dengan istilah "tangan gaib" yang dipakai dari bapak Fadli Zon sendiri memberikan sinyal bahwa aktor utama pembatalan masih belum bisa ditentukan. Kalaupun dilihat dari kacamata pengalaman politik beberapa tahun belakangan atau dengan kata lain kelompok yang anti terhadap kelompok yang diketuai oleh Habib Rizieq Shihab inipun belum dapat dilihat sejauh ini.

Kedua ialah pengiriman email ke pihak penerbangan Saudi, email yang terkirim berisi permohonan pembatalan travel kepulangan Habib yang mengatasnamakan Habib Rizieq Shihab.

Munarman selaku sekretaris FPI menggambarkan perihal ini sebagaimana berikut ' dan sekarang di fitnah lagi ini Habib Rizieq, ada orang yang mengatasnamakan Habib Rizieq email, mengirimkan email kepada pihak penerbangan kemudian mengatakan meng-cancel travelnya. Jadi ini perbuatan kriminal seperti ini. Mesti harus di hentikan'.

Inipun masih belum menemui titik terang, maka saya pikir pemerintah yang di wakili pihak kepolisian secepatnya menangkap pelaku dibalik kejadian ini, dari kepemilikan bukti dari pihak Habib Rizieq Shihab pasti akan lebih membantu penyelidikan, sehingga umat atau masyarakat Indonesia tidak mengalami perpecahan dari sisi masing-masing pendukung yang berkepanjangan. Ingat, umat dan rakyat butuh kepastian secepatnya.

Ketiga adalah dari dosen Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI) Dr. Ujang Komarudin MSi yang mengatakan kepulangan imam besar Front Pembela Islam ini akan berdampak dalam perpolitikan dalam negeri, dengan politik Indonesia kedepan akan lebih dinamis. Selanjutnya Dr. Ujang Komarudin M.Si berkata:

Karena diakui atau tidak, Habib Rizieq Shihab merupakan simbol perlawanan rakyat terhadap pemerintah. Dan Habib Rizieq Shihab adalah tokoh yang berani berhadap-hadapan dengan pemerintah sehingga terusir ke Arab Saudi" Maka otomatis peta politik Indonesia akan berubah terlebih jika habib Rizieq Shihab melakukan konsolidasi dengan pihak-pihak oposisi lain yang non parlementer. (Tempo.Co)

Dan yang terakhir ialah ungkapan Habib Rizieq Shihab dalam ceramahnya yang disiarkan pada tanggal 12 November 2020. Bahwa beliau siap rekonsiliasi dengan pemerintah namun dengan beberapa syarat yang harus di penuhi yaitu " bebaskan Ba'asyir yang saat ini sudah sepuh, lalu Bahar bin Smith, doktor Syahganda Nainggolan, Anton Permana, Jumhur Hidayat, bebaskan buruh, mahasiswa, pendemo, pelajar yang masih memenuhi ruang tahanan. Ayo tunjukkan niat baik". (YouTube Fron tv)

Beliau juga berpandangan penangkapan nama-nama tersebut merupakan kriminalisasi kemudian beliau berkata buka dulu pintu dialog, baru rekonsiliasi, dialog itu penting. Ga boleh penguasa itu tangkap kanan kiri, kriminalisasi. Justru kalau ada yang berbeda Pendapat, pemerintah harus senang karena diberikan second opinion. Para pengkritik ini punya solusi yang ditawarkan.

Pasti ada yang bertanya kenapa saya mengungkapkan kejanggalan kejanggalan dalam beberapa hari kebelakang sebelum dan setelah tibanya seorang Habib Rizieq Shihab. Saya ingin berkata bahwa ini perihal yang penting, sebab ini bukan lagi perkara politik tingkat atas saja, tapi telah mengerucut dan telah berakar pada sendi sendi sosial masyarakat. Dimana dari dinamika yang belum menemukan duduk perkaranya ini berpotensi kemunduran dalam pengembangan bangsa atau kemajuan bangsa Indonesia itu sendiri. 

Sekali lagi terkait dinamika ini seharusnya kita perlu mempelajari, menganalisis secara kritis kemudian menentukan pilihan terbaik dalam polemik yang ada. Sebab jika tanpa pengujian yang kuat dan menelan setiap perkara tanpa mengunyah halus lebih dulu, maka yang terjadi kita akan saling mendeskreditkan satu sama lain dengan dalil klaim kebenaran. 

Polemik Dalam Kepulangan Habib Rizieq Shihab

Sebelum mengakhiri uraian ini saya ingin mengutip perkataan KH Hasyim Muzadi yang berkata bahwa biasanya 'Umat yang problematik dalam suatu perkara yang terjadi ialah Islam sendiripun dianggap sebagai sebuah problem. Demikianlah penjelasan terkait habib Rizieq Shihab.

Awin Buton

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel