Kajian Perkembangan Gerakan Feminisme di Dunia (Bagian Kedua)

Tulisan ini merupakan bagian kedua dari Kajian Perkembangan Gerakan Feminisme di Dunia. Alangkah baiknya sebelumnya anda membaca lebih lanjut, bacalah terlebih dahulu bagian pertamanya pada tulisan Kajian Perkembangan Gerakan Feminisme di Dunia (Bagian Pertama)

Di tahun 1963 Terbitnya buku (Betty Friedan) The Femenine Mystique menjadi permulaan dari berkembangnya gerakan feminisme kedua dimulai. Selanjutnya diikuti dengan berdirinya organisasi yang dikenal dengan National Organization for Woman (NOW 1966) dan muculnya kelompok-kelompok lainnya.

Gerakan feminisme gelombang kedua dinilai oleh (Thornham, 2006) sebagai gerakan feminisme yang paling kompak dalam paham pergerakan mereka, ditandai dengan tema besar yang diusung “ Women’s Liberation” yang menggambarkan kolektifitas yang revolusionis. Gerakan ini muncul sebagai reaksi dari ketidakpuasan perempuan atas berbagai diskriminasi yang berlangsung meskipun secara hukum dan politis telah dicapai gelombang pertama. 

Gerakan feminis kedua ini memusatkan diri pada isu-isu yang terjadi secara langsung berada dalam kehidupan perempuan misalnya: seksualitas perempuan, kekerasan seksual. Pengasuhan anak, reproduksi dan domestisitas (Gillis 2004)

Selanjutnya gerakan feminisme kedua di Amerika mengalami perkembangan dengan terbagi menjadi dua kelompok aliran. Kelompok pertama adalah yang sering disebut aliran kanan dimana lebih cenderung bersifat liberal yang memperjuangkan peran perempuan dan hak kesamaan dengan laki-laki dalam kehidupan sosial di Amerika. Secara langsung aliran ini termasuk dalam National Organization for Women (NOW) yang telah kita sebut diatas.

Aliran kedua atau aliran kiri dari gerakan feminis lebih bersifat radikal. Aliran ini meuncul disebabkan karena reaksi kekecewaan sebagian feminis yang awalnya bergabung dalam feminisme liberal namun merasa tidak di perdulikan karena perbedaan kelas dan ras dalam feminisme liberal. Konsep dari aliran feminisme radikal ini adalah mereka memandang dan percaya bahwa keabsolutan patriarki masih ada dan hidup pada institusi-institusi seperti permikahan dan lainya. 

Aliran ini percaya perempuan selama ini dipaksa oleh patriarki bersikap mengalah dan lemah lembut maka dengan itu aliran ini menantang keras kontes-kontes kecantikan karena dianggap menentukan standar kecantikan yang dari semua itu melemahkan posisi perempuan.

Disisi lain yaitu di inggris aliran kiri dan kanan bersatu dalam pergerakan kedua aliran ini kompak menyuarakan tuntutan persaman pendidikan, persamaan upah, kesempatan kerja, alat kontrasepsi gratis dan aborsi sesuai kebutuhan. Salah satu ciri yang kuat dalam gerakan feminisme adalah memperjuangkan perempuan sebagai kelompok yang tertintas dengan kata lain tubuh perempuanlah situs utama penindasan itu. 

Dan ciri lain yang muncul adalah banyaknya isu-isu yang dikembangkan dan teori, pemikiran yang bermunculan lewat buku-buku yang hadir membentuk pradigma gerakan dan arah kritik-kritik lebih terstruktur dan kuat, adapun buku-buku yang bermunculan seperti The Feminine Mystique (Betty Freidan 1963), The Second Sex (Simone de Beauvoir 1956) dan pemikiran Psikoanalisis, Sigmund Freud.

Namun dari semua kekompakan gerakan feminisme kedua ini, masih mendapat kritik keras oleh para perempuan kulit hitam, lesbian dan perempuan pekerja yang menganggap kekompakan itu hanya ada pada perempuan kulit putih dari pandangan perempuan kulit hitam dan terbilang gagal dalam mencapai cakupan isu kelas dan ras. 

Kritik yang datang dari kaum lesbian adalah kegagalan gerakan feminisme kedua ini dengan terlalu mengutamakan kaum heteroseksual dan mengesampingkan lesbianisme dan kritik dari perempuan pekerja yang memandang geraakan feminisme kedua cenderung mengesampingkan mereka karena perbedaan kelas. 

Maka dapat dikatakan gerakan feminisme kedua belum mencakup secara keseluruhan, terlepas dari kekompakan yang dibangun dalam bentuk solidaritas diatas, selalu ada perbedaan perempuan dari kelas, ras dan etnis. 

Dinamika perbedaan inilah yang berkembang menjadi pertentangan, sekaligus megakhiri gerakan feminisme kedua yang diasumsikan berakhir pada tahun 1975. Kenyataan inilah yang mendorong seorang (Bammer 1991) berpendapat “Secara umum, teori-teori feminis gerakan kedua dianggap setengah ramalan, setengah utopia” 

Kajian Perkembangan Gerakan Feminisme di Dunia

Demikian uraian gerakan feminis kedua ini, nanti kita ketemu di tahun 1980 karena di tahun itu, gerakan feminisme ketiga berkembang dan bersamaan dengan lahir pula postfeminisme yang katanya kontroversial itu. Terima kasih

Awin Buton

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel