Pan Islamisme dan Tokoh Pendukung Pan Islamisme

Pan Islamisme adalah paham politik yang lahir pada perang dunia II tahun 1932 di dunia Timur yang bertujuan untuk menyatuhkan umat islam sedunia. Paham ini bermula dari gagasan Jamaluddin Alafghani dalam bukunya yang berjudul Al-a'mal Al-Kamila kemudian berkembang menjadi perjuangan penyatuan umat Islam di bawah satu negara Islam yang umumnya di sebut kekhalifahan.

Kondisi dunia Islam yang dijadikan permainan politik bangsa baratlah yang memunculkan niat kuat untuk menggalang dukungan dan membentuk pemikiran bersama dalam penyatuan dunia Islam yang disebut Pan Islamisme itu.

Dari perkembangannya paham Pan Islamisme telah memberikan inspirasi lahirnya banyak negara negara Islam dan memperkuat gerakan-gerakan nasionalisme dunia. Pan Islamisme juga telah memperoleh dukungan dari sebagian besar pemimpin-pemimpin dunia Islam dan tokoh-tokoh intelektual Islam sepanjang abad 19 sampai sekarang.

Adapun tokoh-tokoh yang berpengaruh dalam paham pan Islamisme ini adalah sebagai berikut:

1. At Tahtawi (1801-1873)

At Tahtawi adalah seorang tokoh pembaharu Islam dari Mesir yang pernah mengemukakan pendapatnya tentang kondisi umat Islam dengan memunculkan dua gagasan yaitu Islam dan Patriotisme, menurutnya Islam dan Patriotisme ini tidaklah bertantangan karena dua ide tersebut dapat berkembang dan menjelma menjadi dua bentuk persaudaraan yaitu Ukhuwah islamiah dan ukhuwah Wathaniyah.

2. Sultan Abdul Hamid II

Sultan Abdul Hamid ketika naik ke singgasana pemerintahan Ustmani pada tahun 1876. Dalam buku (Bangkit dan Runtuhnya Khilafah Utsmaniyah) di jelaskan "Tatkala Sultan Abdul Hamid telah pulih dan dia telah berhasil menyingkirkan orang-orang yang terpengaruh dengan dengan pemikiran Eropa dari lingkungan kekuasaannya dan menjadi pemimpin negara dengan kepemimpinan yang penuh semangat dan energik. Maka sultan mulai memperhatikan pemikiran Pan Islamisme"

Sultan Abdul Hamid menegaskan keberpihakannya kepada Pan Islamisme dilihat dari buku catatan hariannya dengan menuliskan. Pentingnya melakukan gerakan menanamkan kembali makna ukhuwah Islamiyyah diantara kaum muslimin dunia. Baik di China, India, Afrika tengah dan di tempat-tempat lain. Bahkan termasuk didalamnya iran.

3. Jamaluddin Alafghani (1839-1897)

Alafghani adalah seorang aktivis politik, nasionalis Islam dan juga sebagai perintis Pan Islamisme dimana lebih memperjuangkan kaum muslim terhadap dominasi politik barat dibandingkan masalah teologi. Semua pemikiran beliau dapat dilihat pada tulisan dalam majalah Al Urwat Al Wuthqa.

Jamaluddin Alafghani membawa kaum muslim memasuki dunia lebih terbuka. Meskipun menghadapi realitas adanya kemajemukan bangsa, budaya dan agama, tetap optimis menegakkan dan mengkampanyekan pemikiran Pan Islamismenya. Jamaluddin berpandangan perpecahan dikalangan penganut agama lebih banyak disebabkan oleh pedagang agama, merekalah yang menimbulkan isu perselisihan dan menjual untuk mengambil keuntungan pribadi.

4. Muhammad Abduh (1849-1950)

Muhammad Abduh adalah seorang pemikir muslim dari Mesir dan salah satu penggagas gerakan modernisasi islam, salah satu langkah yang dilakukan oleh Muhammad Abduh ialah mengusung gerakan Pan Islamisme untuk menentang penjajahan Eropa di negara-negara Afrika dan Asia.

Abduh juga mengembangkan sistem pendidikan Islam pada tahun 1884 dan berpendapat bahwa ' Islam akan maju bila umatnya mau belajar, tidak hanya ilmu agama, tetapi juga ilmu sains. Pemikirannya ini menginspirasi organisasi-organisasi Islam dunia salah satu organisasi yang terpengaruh ialah Muhammadiyah di Indonesia. 

Pan Islamisme dan Tokoh Pendukung Pan Islamisme

Sebelum mengakhiri sekali lagi saya katakan bahwa semua penjelasan di atas belum cukup untuk memenuhi keluasaan dari paham Pan Islamisme. Maka dengan semua pemikiran dan gagasan Pan Islamisme yang terurai di atas, semoga bermanfaat dan menjadi referensi bagi kita semua.

Awin Buton

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel