Faktor-Faktor Pengaruh Budaya Korea di Indonesia
"Budaya merupakan suatu yang kompleks yang mencakup pengetahuan kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan lainnya yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat". E.B Taylor (antropolog Inggris)
Kebudayaan merupakan hasil karya pemikiran manusia yang di lakukan dengan sadar dalam kehidupan berkelompok manusia. Dengan kata lain kebudayaan selalu bersifat dinamis berkembang bersesuaian dengan zaman. Perubahan kebudayaan bukan hanya terjadi di era modern kini namun telah terjadi sekian lamanya pada zaman prasejarah di kalah pola hidup berburu, meramu tergantikan dengan bercocok tanam dan pola hidup nomaden berubah menjadi menetap (sedenter).
Tentu banyak faktor yang mempengaruhi perubahan kebudayaan ini salah satunya ialah bersentuhan dengan kebudayaan lain. Seiring perkembangan zaman dan teknologi menjadi instrumen yang paling berperan atas kontak dengan kebudayaan lain maka tak heran jika diawal tahun 2011 hingga memasuki akhir 2020 Indonesia menyerap budaya dari beberapa negara misalnya , India, Jepang, Korea Selatan. Namun sejauh ini yang paling signifikan ialah budaya dari negara Korea Selatan.
Amalia Izzati (2014: 16) berpendapat faktor-faktor yang mempengaruhi budaya Korsel begitu kuat di Indonesia ialah sebagai berikut :
1. Perkembangan internet
Kemajuan informasi dan komunikasi di bidang internet yang begitu maju, mengakibatkan semua orang dengan masif menerima informasi secara instan. Dengan adanya sosial Media seperti Twitter, Instagram dan YouTube membuat semua orang merasa dekat dengan idolanya terlebih peminat musik Korea di Indonesia.
2. Wajah yang di nilai menarik
Dari semua penggemar beranggapan bahwa wajah bintang Korea Selatan perempuan maupun laki-laki begitu proporsional karena bagi kebanyakan mengatakan artis wanita korsel cantik sebab memiliki kulit yang terang, wajah mungil imut, rambut panjang lurus dan kaki jenjang seperti boneka. Juga untuk artis lelaki memiliki wajah imut, tampan dan tubuh tinggi, berbadan kekar sispack dan kulit yang terlihat bersih menambah daya kekaguman fans-nya
3. Cara berpakaian
Jika anda sering keluar rumah maka tentu pastilah anda melihat anak muda yang bergaya bagai artis korea. Sebab penampilan artis Korea telah menjadi trend karena dinilai modis dan stylish. Hal ini merupakan salah satu perhatian untuk idola mereka. Tak jarang para banyak fans mengikuti gaya berpakaian dan penataan rambut artis yang di idolakannya.
4. Bahasa Korea dan gesture
Telah banyak istilah ataupun sapaan yang dapat anda dengar ketika berada di tongkrongan anak-anak muda, seperti opa, saranghae hingga kamsamida bahkan gesture jari yang menandakan ungkapan cinta terhadap seseorang. Terlebih disisi makanan Korsel yang menjadi daya tarik tersendiri seperti mie ramyeon yang wajib dicoba bagi penggemar artis Korsel.
Kebudayaan Korsel ini pada awalnya hanya dikenal hanya dari serial drama Korea dan hanya menjadi tontonan biasa seperti film dari negara lain pada umumnya. Namun seiring waktu berjalan gelombang budaya Korea ini merambah pada tahapan tingkah laku dan cara berpikirpun di adopsi oleh kalangan yang lebih terkhusus pemuda-pemudi.
Berbicara tentang semua ini selalu dalam pro-kontra adapun yang menolak dan menghilangkan pengetahuan tentang budaya sendiri dan bagi sebagian tidaklah menjadi persoalan sebab dengan begitu pengetahuan tentang budaya luar perlu sebagai upaya penyesuaian arus zaman dan peningkatan pengetahuan secara global. Adapun dampak yang terjadi ketika budaya ini di adopsi terbagi dua yaitu dampak positif dan dampak negatif menurut ( Gryselda Amanda, 2015).
A. Dampak positif
1. Belajar menabung.
Remaja-remaja yang begitu mencintai kebudayaan Korea akan senang berburu segala perihal yang berbau Korea. Pastinya salah satu langkah untuk dapat membeli semua itu mereka harus menabung demi memuaskan hasrat mereka.
2. belajar berbisnis
Adapun fans Korea yang memanfaatkan pengetahuan tentang Korea dengan membuka peluang usaha deng menjual barang-barang yang identik dengan Korea
3. Mengenal kebudayaan Korea.
Keinginantahuan yang tinggi membuat mereka para idola Korea belajar lebih seperti rela untuk kursus bahasa Korea agar bisa membaca huruf hanguel dan berbicara bahasa Korea
4. Menambah teman dan pengalaman.
Para remaja yang mencintai musik Korea dan serial drama Korea tentu memiliki group berdasarkan nama idolanya.
B. Dampak Negatif
1. Perilaku hidup boros
Para remaja yang begitu terobsesi dengan musik K-Pop dan drama Korea akan telah mengeluarkan uang besar demi sekedar membeli DVD, Tiket nonton konser dan pergi ke Korea dan membeli barang asli Korea.
2. Munculnya fanwar
Dengan banyaknya penggemar Korea di Indonesia tentulah perbedaan diantara idola pastilah tercipta. Kecintaan yang berbeda mengakibatkan perang antar fans.
Tentu ada yang mungkin bertanya kenapa saya menuliskan topik ini yang jauh dari lingkaran kesukaan pribadi saya. Tepat di tanggal 18 Agustus 2020 di salah kawasan perkotaan kota Manado terlihat sekolompok wanita muda yang sedang merayakan hari ulang tahun GD atau G Dragon member dari boyband Big Bang Korea di salah satu Coffee sembari menyanyikan lagu dari boyband tersebut padahal di Indonesia kita baru selesai merayakan hari kemerdekaan 17 Agustus sehari sebelumnya.
Dengan kata lain saya mencoba menawarkan cara pandang baru jikalau teman-teman ingin menyukai sesuatu hal apapun maka wajib mengetahui faktor yang mempengaruhi dan resiko-resiko yang akan di hadapi dan terlebih kita bisa menyukai budaya luar namun tidak melupakan budaya kita sendiri.
Kebudayaan merupakan hasil karya pemikiran manusia yang di lakukan dengan sadar dalam kehidupan berkelompok manusia. Dengan kata lain kebudayaan selalu bersifat dinamis berkembang bersesuaian dengan zaman. Perubahan kebudayaan bukan hanya terjadi di era modern kini namun telah terjadi sekian lamanya pada zaman prasejarah di kalah pola hidup berburu, meramu tergantikan dengan bercocok tanam dan pola hidup nomaden berubah menjadi menetap (sedenter).
Tentu banyak faktor yang mempengaruhi perubahan kebudayaan ini salah satunya ialah bersentuhan dengan kebudayaan lain. Seiring perkembangan zaman dan teknologi menjadi instrumen yang paling berperan atas kontak dengan kebudayaan lain maka tak heran jika diawal tahun 2011 hingga memasuki akhir 2020 Indonesia menyerap budaya dari beberapa negara misalnya , India, Jepang, Korea Selatan. Namun sejauh ini yang paling signifikan ialah budaya dari negara Korea Selatan.
Amalia Izzati (2014: 16) berpendapat faktor-faktor yang mempengaruhi budaya Korsel begitu kuat di Indonesia ialah sebagai berikut :
Faktor-faktor yang mempengaruhi budaya Korsel begitu kuat di Indonesia
1. Perkembangan internet
Kemajuan informasi dan komunikasi di bidang internet yang begitu maju, mengakibatkan semua orang dengan masif menerima informasi secara instan. Dengan adanya sosial Media seperti Twitter, Instagram dan YouTube membuat semua orang merasa dekat dengan idolanya terlebih peminat musik Korea di Indonesia.
2. Wajah yang di nilai menarik
Dari semua penggemar beranggapan bahwa wajah bintang Korea Selatan perempuan maupun laki-laki begitu proporsional karena bagi kebanyakan mengatakan artis wanita korsel cantik sebab memiliki kulit yang terang, wajah mungil imut, rambut panjang lurus dan kaki jenjang seperti boneka. Juga untuk artis lelaki memiliki wajah imut, tampan dan tubuh tinggi, berbadan kekar sispack dan kulit yang terlihat bersih menambah daya kekaguman fans-nya
3. Cara berpakaian
Jika anda sering keluar rumah maka tentu pastilah anda melihat anak muda yang bergaya bagai artis korea. Sebab penampilan artis Korea telah menjadi trend karena dinilai modis dan stylish. Hal ini merupakan salah satu perhatian untuk idola mereka. Tak jarang para banyak fans mengikuti gaya berpakaian dan penataan rambut artis yang di idolakannya.
4. Bahasa Korea dan gesture
Telah banyak istilah ataupun sapaan yang dapat anda dengar ketika berada di tongkrongan anak-anak muda, seperti opa, saranghae hingga kamsamida bahkan gesture jari yang menandakan ungkapan cinta terhadap seseorang. Terlebih disisi makanan Korsel yang menjadi daya tarik tersendiri seperti mie ramyeon yang wajib dicoba bagi penggemar artis Korsel.
Kebudayaan Korsel ini pada awalnya hanya dikenal hanya dari serial drama Korea dan hanya menjadi tontonan biasa seperti film dari negara lain pada umumnya. Namun seiring waktu berjalan gelombang budaya Korea ini merambah pada tahapan tingkah laku dan cara berpikirpun di adopsi oleh kalangan yang lebih terkhusus pemuda-pemudi.
Berbicara tentang semua ini selalu dalam pro-kontra adapun yang menolak dan menghilangkan pengetahuan tentang budaya sendiri dan bagi sebagian tidaklah menjadi persoalan sebab dengan begitu pengetahuan tentang budaya luar perlu sebagai upaya penyesuaian arus zaman dan peningkatan pengetahuan secara global. Adapun dampak yang terjadi ketika budaya ini di adopsi terbagi dua yaitu dampak positif dan dampak negatif menurut ( Gryselda Amanda, 2015).
A. Dampak positif
1. Belajar menabung.
Remaja-remaja yang begitu mencintai kebudayaan Korea akan senang berburu segala perihal yang berbau Korea. Pastinya salah satu langkah untuk dapat membeli semua itu mereka harus menabung demi memuaskan hasrat mereka.
2. belajar berbisnis
Adapun fans Korea yang memanfaatkan pengetahuan tentang Korea dengan membuka peluang usaha deng menjual barang-barang yang identik dengan Korea
3. Mengenal kebudayaan Korea.
Keinginantahuan yang tinggi membuat mereka para idola Korea belajar lebih seperti rela untuk kursus bahasa Korea agar bisa membaca huruf hanguel dan berbicara bahasa Korea
4. Menambah teman dan pengalaman.
Para remaja yang mencintai musik Korea dan serial drama Korea tentu memiliki group berdasarkan nama idolanya.
B. Dampak Negatif
1. Perilaku hidup boros
Para remaja yang begitu terobsesi dengan musik K-Pop dan drama Korea akan telah mengeluarkan uang besar demi sekedar membeli DVD, Tiket nonton konser dan pergi ke Korea dan membeli barang asli Korea.
2. Munculnya fanwar
Dengan banyaknya penggemar Korea di Indonesia tentulah perbedaan diantara idola pastilah tercipta. Kecintaan yang berbeda mengakibatkan perang antar fans.
Tentu ada yang mungkin bertanya kenapa saya menuliskan topik ini yang jauh dari lingkaran kesukaan pribadi saya. Tepat di tanggal 18 Agustus 2020 di salah kawasan perkotaan kota Manado terlihat sekolompok wanita muda yang sedang merayakan hari ulang tahun GD atau G Dragon member dari boyband Big Bang Korea di salah satu Coffee sembari menyanyikan lagu dari boyband tersebut padahal di Indonesia kita baru selesai merayakan hari kemerdekaan 17 Agustus sehari sebelumnya.
Dengan kata lain saya mencoba menawarkan cara pandang baru jikalau teman-teman ingin menyukai sesuatu hal apapun maka wajib mengetahui faktor yang mempengaruhi dan resiko-resiko yang akan di hadapi dan terlebih kita bisa menyukai budaya luar namun tidak melupakan budaya kita sendiri.
Awin Buton