Contoh Proposal Penelitian Studi Praktek Agroforestri
Agroforestri merupakan suatu cabang ilmu pengetahuan baru di bidang pertanian dan kehutanan. Sistem Agroforestri juga merupakan sistem pengunaan lahan, yang memiliki aspek sosial dan ekologi, dilaksanakan melalui kombinasi perpohonan dengan tanaman pertanian dan atau ternak (hewan) dan/atau ikan, baik secara bersama-sama atau bergiliran, sehingga dari satu unit lahan tercapai hasil total nabati dan atau hewan yang optimal Nair (1987) dalam Rianse, (2006).
Menurut Hariah dkk (2003) agroforestri adalah alternatif sistem pengunaan lahan tujuan untuk produksi yang mengusahakan komoditas kehutanan berupa pohon-pohonan, dimana agroforestri juga merupakan salah satu sistem pengelolaan lahan hutan dengan tujuan untuk mengurangi kegiatan perusakan/perambahan hutan sekaligus meningkatkan pengasilan petani secara berkelanjutan.
Praktek sistem agroforestri sudah lama dilakukan oleh masyarakat Desa Talawaan dalam sistem pengelolahan lahan pertanian, yang mengkombinasikan tanaman kehutanan dan tanaman pertanian. Tanaman kehutanan yang umumnya ditanam adalah cempaka, jabon, nantu, dan jati sedangkan tanaman pertanian adalah jagung, padi, sayur-sayuran, pepaya dan pisang. Selain itu terdapat tanaman tahunan yang menghasilkan buah seperti duku, lansat, dan kelapa.
Praktek sistem agroforestri sudah lama dilakukan oleh masyarakat Desa Talawaan dalam sistem pengelolahan lahan pertanian, yang mengkombinasikan tanaman kehutanan dan tanaman pertanian. Tanaman kehutanan yang umumnya ditanam adalah cempaka, jabon, nantu, dan jati sedangkan tanaman pertanian adalah jagung, padi, sayur-sayuran, pepaya dan pisang. Selain itu terdapat tanaman tahunan yang menghasilkan buah seperti duku, lansat, dan kelapa.
Terdapat berbagai bentuk pengelolaan lahan dengan sistem agroforestri, baik ditinjau dari komoditas yang diusahakan, skala pengelolaan, latar belakang sosial ekonomi pihak yang terlibat. maupun teknologi budidaya yang diterapkan yang memungkinkan adanya variasi praktek agroforestri.
Masyarakat Desa Talawaan pada umumnya sebagai petani ada sekitar 405 orang yang bergantung kepada hasil usaha kehutanan, pertanian, dan peternakan. Hingga saat ini belum diketahui sampai sejauh mana praktek-praktek agroforestri diterapkan oleh masyarakat Desa Talawaan.
Masyarakat Desa Talawaan pada umumnya sebagai petani ada sekitar 405 orang yang bergantung kepada hasil usaha kehutanan, pertanian, dan peternakan. Hingga saat ini belum diketahui sampai sejauh mana praktek-praktek agroforestri diterapkan oleh masyarakat Desa Talawaan.
Data dan informasi sistem agroforestri di suatu tempat sangat penting terkait dengan upaya perbaikan sistem dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Download Contoh Proposal Penelitian Studi Praktek Agroforestri Di Desa Talawaan Kecamatan Talawaan Kabupaten Minahasa Utara ( Di Sini )