Contoh Proposal Penelitian Pertumbuhan Bibit Sengon (Paraserianthes falcataria. L)

Hutan di Indonesia telah banyak mengalami kerusakan. Menurut Kementrian Kehutanan (2011), luas lahan hutan Indonesia 131.279.115,98 ha dan luas hutan yang keritis 22.025.581,00 ha dan sangat keritis sekitar 5.269.260,00 ha. Kerusakan hutan mempengaruhi fungsi hutan dalam menyediakan air, pangan, papan dan sumber daya hutan lainnya. Kerusakan hutan terjadi karena kompromi masyarakat dan pemerintah terhadap fungsi ekonomis lebih besar dari pada fungsi ekologi hutan. 

Penghutanan kembali sangat penting dilakukan untuk mengendalikan fungsi ekonomi dan ekologi secara seimbang. Penanaman kembali membutuhkan jenis-jenis tanaman yang memiliki pertumbuhan yang cepat, dapat tumbuh pada sebaran iklim yang luas dan memiliki nilai ekonomis tinggi.

Sengon merupakan tanaman yang dapat tumbuh pada kondisi lingkungan bervariasi, tetapi lebih mudah tumbuh di daerah tropis, karena akarnya mengandung nodul yang dapat bersimbiosis dengan bakteri Rhizobium dalam membetuk bintil, bintil akar ini dapat menyerap nitrogen dari udara dan dalam tanah kemudian melepaskannya dalam bentuk nitrogen organik ke dalam tanah sehingga dapat meningkatkan porositas tanah, daya jangkaun akar yang luas dan mendalam untuk menyerap unsur hara dalam tanah. Berat jenis kayu sengon rata-rata 0,33 dan termasuk kelas awet IV-V (Andrianto, 2010). 

Pohon sengon merupakan pohon yang serba guna. Daun sengon merupakan pakan ternak yang sangat baik karena mengandung protein tinggi. 

Memiliki akar tunggang yang cukup kuat menembus kedalam tanah sehingga dapat menarik hara yang berada pada kedalaman ke permukaan tanah. Bagian yang memberikan manfaat yang paling besar dari pohon sengon adalah batang kayunya. Batang kayu sengon banyak diusahakan untuk berbagai keperluan dalam bentuk kayu olahan berupa papan dengan ukuran tertentu sebagai bahan baku pembuat peti, industri korek api, pensil, papan partikel dan bahan baku idustri pulp kertas ( Hartanto, 2011).

Dengan kelebihan yang dimiliki sengon seperti dapat meningkatkan porositas tanah, kayunya sebagai bahan baku industry pulp kertas. Sengon menjadi pilihan bagi para petani maupun investor dan menjadi salah satu pertimbangan pemerintah (Dephutbun) untuk menggalakkan penanaman sengon di sekitar daerah aliran sungai (DAS) di Jawa, Bali dan Sumatra (Hartanto, 2011). Untuk mengembangkan pembudidayaan sengon maka ketersediaan bibit yang berkualitas dalam jumlah yang mencukupi merupakan salah satu faktor pendukung. 

Faktor penting yang mempengaruhi pertumbuhan bibit sengon adalah media tumbuh yang berkualitas. Media tumbuh yang berkualitas diperlukan untuk mendorong proses pertumbuhan bibit yang lebih baik. Menurut Lakitan (2004), sistem perakaran tanaman dapat dipengaruhi oleh kondisi tanah atau media tumbuh. 

Contoh Proposal Penelitian Pertumbuhan Bibit Sengon

Media tumbuh yang baik adalah media tumbuh yang porous, akar dapat memperoleh udara, kelembapan cukup, bebas dari hama dan penyakit, ringan agar mudah dipindahkan dan yang terpenting adalah mampu menyediakan unsur hara yang diperlukan tanaman ( Agromedia 2010).

Untuk mendapatkan media tumbuh yang berkualitas maka penelitian mengenai pertumbuhan bibit sengon pada berbagai media tumbuh ( tanah lapisan atas, campuran tanah lapisan atas dengan pasir, campuran tanah lapisan atas dengan sekam bakar, dan campuran tanah lapisan atas dengan Coco peat perlu dilaksanakan.

Download Contoh Proposal Penelitian Pertumbuhan Bibit Sengon (Paraserianthes falcataria. L) ( Di Sini )

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel