SEM, Permainan Klasik yang Hampir Punah

Perminan tradisional ini bernama Sem, entah dari mana asal usul serta penjelasan dari nama permainan tradisional asal Maluku Utara ini. Sejak kecil dan sering bermainan permainan ini, kami sudah sering menyebutnya dengan nama Sem.

Sem merupakan salah satu permainan tradisional yang populer di tahun 80 sampai 90-an. Generasi kami menikmati permainan ini di tahun 90-an. Saya berasal dari Sanana, kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara. Permainan Sem merupakan salah satu permainan tradisional yang menjadi unggulan kala itu dari beberapa jenis permainan tradisional lainnya.

Permainan Sem sangat mudah dimainkan dan tanpa menggunakan alat dan bahan yang lain karena cukup dengan membuat garis yang berbentuk kotak persegi panjang kemudian dibuat ruang-ruang sesuai dengan jumlah pemain agar menempati posisi-posisi penjagaan.

Cara Bermain Sem


Jumlah peserta pemain Sem ini dapat bervariasi, biasanya minimal 6 orang dan maksimal bisa lebih dari 10 orang. Sebagai contoh saya gambarkan jumlah pemain sebanyak 10 orang, jadi dari jumlah tersebut akan dibagi menjadi 2 kelompok, satu kelompok berjumlah 5 orang agar dapat bermain.

Selanjutnya membuat garis di atas tanah, lebih mudah jika bermain pada tanah yang sedikit berpasir karena mudah membuat garis dan sangat jelas. Dari garis-garis tersebut akan terbentuk kotak-kotak persegi panjang. 

Jika jumlah per kelompok sebanyak 5 orang maka dibuat empat kotak, setiap orang menjaga satu kotak dan satu orang menjaga garis tengah yang berfungsi menjaga bagian tengah kotak persegi tadi


Satu kelompok menjaga garis dan kelompok yang lain berusaha melewati garis kotak tersebut. Kemengan dihitung jika salah satu dari anggota kelompok berhasil menembus semua kotak dari depan sampai belakang dan kembali lagi.

Kelompok yang melewati garis akan kalah jika salah satu anggota kelompok disentuh oleh kelompok yang menjaga garis. Jika kalah maka dilakukan pertukaran, kelompok yang kalah menjaga garis dan bergantian dengan kelompok sebelumnya.

Makna dari permainan ini yaitu kerja sama untuk mencapai suatu tujuan tanpa harus egois. Jadi semua anggota kelompok berusaha agar salah satu dari mereka berhasil lolos sampai di kotak terakhir dan kembali lagi.

Setiap orang menjaga satu garis depan kotak dan seorang lagi menjaga garis tengah dan bebas bergerak ke depan dan ke belakang sebagai penjaga lini tengah.

Permainan tradisional ini hampir punah


Sayangnya, permainan ini sudah tidak terlihat lagi di kota Sanana berdasarkan pengamatan saya dan hanya terlihat di desa-desa yang jauh dari ibu kota kabupaten Kepulauan Sula. Mungkin ketika dulu di tahun 90-an saat kami sangat sering bermain, kala itu belum terdapat sinyal telepon seluler apa lagi internet sehingga kami belum mengenal permainan-permainan online seperti sekarang ini.

Gambar di atas saya temukan pada sebuah desa yang jauh dari kota Sanana ketika sedang melakukan pekerjaan. Rasa bahagia melihat anak-anak yang sedang bermain dengan penuh bahagia, teringat masa kecil kala itu sehingga saya mengabadikan foto ini dan menulis tentang permianan tradisional yang hampir punah ini.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel