Proses Pembuatan Kuliner Lalampa di Kepulauan Sula

Lalampa biasanya disebut oleh masyarakat Sula bila lagi mencici Kuliner Nasi Ikan yang dibungkus dengan Daun Pisang. Lalampa yang berbahan dasar Beras Pulut, Rica/Cili Besar, Ikan Cakalang serta Laksa telah ada sejak jaman pasca Kemerdekaan. Kuliner Lalampa biasanya disajikan dalam acara Adat Perkawinan, Saro Badaka, Tahlilan, maupun pada acara-acara Formal Upcara Kenegaraan maupun Kedaerahan (rapat) di lingkungan Pemerintah Daerah. Singkat kata kuliner Lalampa telah ada sejak 75 tahun yang silam di masyarakat Sula Kepulauan.

Proses Pembuatan Kuliner Lalampa atau Nasi Ikan Daun Pisang


Proses pembuatan Lalampa itu sendiri diawali dengan Penyiapan Bahan berupa Beras Pulut, Santang Kelapa, Rempah-Rempah (Rica Besar, Bawang Merah-Putih, Royco, Garam) Laksa, serta Daun Pisang.

Beras Pulut setelah dicuci dengan Air Beras tersebut di Kukus setengah matang didalam dandang yang telah dipanasi diatas kompor. Setelah Beras yang dikukus setengah matang diturunkan kembali untuk dicampur dengan Santang Kelapa atas hasil peras Parut Kelapa Tua, kemudian Beras Pulut tersebut di Kukus lagi hingga matang/masak.

Sambil menunggu Beras Pulut matang, selanjutnya tahap berikut adalah mengambil Isi Ikan Dasar atau Cakalang yang telah difufu/setengah masak dihaluskan dalam ukuran kecil guna selanjutnya dimasak dengan air secukupnya yang telah dicampur dengan khas rempah-rempah masakan.

Tahap ketiga adalah Laksa dalam ukuran panjang di iris putus/gunting dalam ukuran kecil guna selanjutnya dicampur dengan isi ikan dasar atau cakalang yang telah diberi bumbu rempah-rempah. Kemudian dicampur satukan dalam wajan yang telah berisikan ikan dasar/cakalang hingga merata atau menyatu.

Setelah Beras Pulut yang dikukus matang, isi ikan dasar/cakalang dan Iaksa pun telah disatukan maka Beras Pulut tersebut diangkat menggunakan bokor atau parteng dalam bahasa Sula, adonan laksa dan isi ikan pun diangkat juga dengan satu bokor yang lain untuk selanjutnya menuju ke tahap pembungkusan pembungkusan dengan daun pisang.

Baca juga : Jual Bubuk Kopi Sula Asli Kepulauan Sula Dengan Harga Murah dan Terjangkau

Dalam meyajikan lalampa, ukuran daun pisang yang digunakan terdiri dari 2 ukuran. Jenis Daun Pisang Pertama berukuran kurang lebih 5 x 10 cm untuk bungkusan Bagian Dalam Lalampa, serta Daun Pisang berikutnya berukuran kurang lebih 7x 12 cm untuk bungkusan bagian luar lalampa.

Setelah Daun Pisang yang dibutuhkan telah tersedia, maka Beras Pulut yang telah matang dan Adonan Laksa yang berisikan Ikan Cakalang diambil secukupnya guna disatukan untuk dibungkus dengan daun pisang yang dibentuk sejenis bungkusan Panjang (sesual ukuran daun pisang) yang tersedia.

Tahapan terakhir dan proses kuliner Lalampa yang telah dibungkus selanjutnya dipanggang atau diasar (Kukus) kurang Iebih 7 s/d 10 menit hingga daun pisangnya menyatu dengan Lalampa yang telah dibungkus. 


Menurut keterangan Ibu Maryam, salah satu Pembuat kuliner Lalampa Sanana Kepulauan Sula, menyatakan bahwa dijaman dahulu lalampa diasar dengan menggunakan Arang Tampurung Kelapa atau atau dipanggang diatas barah api kayu, namun perkempangan zaman lalampa yang telah dibungkus kemudian sering dikukus atau diasar dengan menggunakan wajan (Kawali) dalam istilah Bahasa Sula yang dipanasi diatas kompor.

Guna menghindari dari Iengketnya daun pisang yang diasar dengan tempat pengukus, sebelum diasar Bungkusan Lalampa tersebut diberi olesan minyak kelapa secukupnya sehingga hasilnya Iebih baik, Gurih dan Istimewa.

Hingga sekarang Kuliner Lalampa mejadi makanan khas masyarakat Sula secara turun temurun dan generasi ke generasi.

Kue Lalampa

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel