Makanan Khas Kepulauan Sula - Pola (Sagu Bakar)

Pola merupakan makanan khas Kepulauan Sula yang berasal dari desa Waitina, kecamatan Mangoli Timur.

Makanan Kuliner Khas Sula Pola atau Sagu Bakar boleh bilang berbeda dengan Sagu Bakar dan daerah lain di wilayah NKRI. Selain keunikan jenis model makanannya Pola pun dibuat sangat sederhana dengan bahan dasar Sagu, Buah Kelapa serta Biji Buah Pala.

Menurut cerita para Tokoh Adat di Desa Waitina Kecamatan Mangoli Timur Kabupaten Kepulauan Sula, Makanan khas Pola telah disajikan oleh warga setempat sebelum Negara Indonesia merdeka tahun 1945 silam. Karena makanan ml berbahan dasar Sagu yang dulu hadir sebagal pengganti Padi atau Beras yang pada saat itu rakyat susah untuk memperolehnya. Maka untuk betahan hidup sebagal penggangti makan pokok selain Ubi atau singkong dan beras maka pengganti makan Sanasi atau Basudara warga masyarakat yang berada di kampung Waitina sehari hari adalah Pola.

Proses pembuatan pola atau sagu bakar


Proses pembuatan Pola itu sendiri diawali dengan Pembuatan alat banag atau pemukul batang isi pohon sagu. Setelah itu secara berkelompok atau personil menuju ke kebun pohon sagu untuk menembang Pohon Sagu.

Sagu yang ditebang kemudian dilakukan pengambilan isi sagu yang berada pada pohon sagu dengan cara banag atau memukul batang pohon sagu hingga hancur atau halus. Selanjutnya hasil isi sagu kemudian diangkat dan dipisahkan ke tempat selanjutnya untuk dilakukan pengedapan dengan cara memishakan atau menyaring isi sagu untuk terpisah dan kulit batang pohon sagu tersebut.

Hasil pengendapan kemudian diolah lagi hingga menghasilkan isi sagu, guna dimasukkan ke tempat yang telah buat atau menjadi sa tumang (Sagu dalam Bongkahan) yang terbungkus dalam satu tempat yang berbahan daun sagu yang dibuat oleh warga setempat.


Isi sagu yang telah siap kemudian diambil seperlunya untuk diramas atau dihaluskan kembali dengan tangan guna dicampur dengan Kelapa Buah yang telah dikukur/cukur serta biji buah pala yang sama telah dicukun pula. 


Proses benlanjut dalam adonan yang dicampur satukan dengan panut isi kelapa serta isi buah pala yang telah dicukun (sebagai pengganti rasa manis gula) yang sukar pula ditemukan atau dimiliki oleh masyarakat pada saat itu. guna di isi kembali ke daun daun sagu sebagal pembungkus makanan Pola itu sendiri.

Belakang mi hash buah pala yang telah dicukur sebagai pengganti rasa man’s gula kemudian sening juga dipadukan dengan Gula Pasir, Gula Merah atau keju setelah masyarakat mudah memproleh bahan bahan tersebut sebagal pemanis makan Pola atau pengganti beras pada saat itu. 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel