Jadilah Ahli Pada Disiplin Ilmu Masing-Masing
Hidup di era moderen mencerminkan ragam realita kehidupan yang menyatu bersama ekosistem lingkungan sosial kemasyarakatan. Cerminan kehidupan berada dalam siklus ruang-ruang keragaman yang tetap berbeda pada setiap masa peradaban.
Era di mana segala sesuatu dapat dimanfaatkan untuk menopang kehidupan yang layak. Teknologi menjadi wajah baru yang menyaring kemampuan individu-individu dalam menyesuaikan diri di alam modern.
Alam menyaring kemampuan untuk bertahan hidup, menjalani hidup dan menikmati hidup. Semua menjadikan teknologi dan agama sebagai kiblat peradaban, tak bisa dipungkiri dan hindari fakta itu.
Ilmu pengetahuan bertebaran luas dan terus berkembang mengikuti generasi-generasi yang berevolusi dalam dunia pemikiran. Ilmu eksakta, sosial, politik, budaya, hukum dan teknologi menjadi komponen-komponen dasar keilmuan yang masih menjamur dan terus tumbuh di setiap musim.
Pilihan-pilihan pengetahuan lahir dari dasar pemikiran dan pengaruh lingkungan untuk menjatuhkan rasa kenikmatan mempelajari ilmu yang spesifik. Hal ini berhubungan erat dengan perguruan tinggi. Dunia kampus menjadi jenjang mengasah diri, mengembangkan pengalaman dan seharusnya menjadi cerdas dalam pilihan ilmu yang dipelajari, harus seperti itu dan tidak ada alasan untuk berkata tidak.
Lama waktu menempuh ilmu tertentu mulai dari dasar hingga standar untuk memperoleh gelar merupakan harapan legalitas formal yang harus dan ingin dicapai bagi semua orang yang duduk di perguruan tinggi.
Pada kenyataannya, wajah peradaban intelektual kekinian memberi gambaran yang berbeda. Iya, disiplin ilmu yang seharusnya menjadi dunia pergelutan dan ruang pribadi konsep implementasi ilmu mengalami kelainan nalar.
Jadilah ahli pada disiplin ilmu masing-masing. Orang-orang yang seharusnya paham serta ahli dengan keilmuan mereka malah menjadi manusia asing dan lebih mendalami keilmuan lain di luar ruang dialektika mereka yang seharusnya.
Tanpa memberi contoh kasus, pembaca dapat melihatnya sendiri pada cerminan kenyataan kontemporer. Teringat tulisan sebelumnya tentang sarjana gadungan.
Agar peradaban dapat beradab, manusia mampu dimanusiakan dan dunia menjadi bahagia maka jadilah orang yang benar-benar ahli dengan keilmuan masing-masing. Pembangunan memiliki tujuan dan untuk mencapainya, manusia harus bergerak pada jalurnya masing bukan terperangkap dalam satu ruang asing dan saling menjatuhkan.
Individu yang ahli dalam bidang sosial menjalankan pembangunan peradaban yang khusus tentang sosial, begitu juga dengan disiplin ilmu-ilmu yang lain. Pada akhirnya semua akan berhubungan dan berada pada tujuan yang sama meski titik start yang berbeda.
Pencapaian perubahan dan pembangunan akan menjadi harapan kosong yang jauh dari kenyataan jika manusia masih terdiam pada satu ruang ilmu, misalnya politik sebagai dominan meskipun pada prinsipnya semua ilmu memiliki hubungan dalam analisis.
Disiplin ilmu anda hukum ? maka lakukan progresif konstruktif di dunia hukum. Disiplin ilmu anda eksakta, politik, sosial, budaya, teknologi dan lain-lain ? Ayo lakukan perubahan pada jalur anda masing-masing karena semua akan berada pada puncak piramida sebagai tujuan pembangunan atau jalur yang komprehensif untuk kemanusiaan dan kemajuan peradaban yang akan meluas pada daerah, bangsa dan negara.
Era di mana segala sesuatu dapat dimanfaatkan untuk menopang kehidupan yang layak. Teknologi menjadi wajah baru yang menyaring kemampuan individu-individu dalam menyesuaikan diri di alam modern.
Alam menyaring kemampuan untuk bertahan hidup, menjalani hidup dan menikmati hidup. Semua menjadikan teknologi dan agama sebagai kiblat peradaban, tak bisa dipungkiri dan hindari fakta itu.
Ilmu pengetahuan bertebaran luas dan terus berkembang mengikuti generasi-generasi yang berevolusi dalam dunia pemikiran. Ilmu eksakta, sosial, politik, budaya, hukum dan teknologi menjadi komponen-komponen dasar keilmuan yang masih menjamur dan terus tumbuh di setiap musim.
Pilihan-pilihan pengetahuan lahir dari dasar pemikiran dan pengaruh lingkungan untuk menjatuhkan rasa kenikmatan mempelajari ilmu yang spesifik. Hal ini berhubungan erat dengan perguruan tinggi. Dunia kampus menjadi jenjang mengasah diri, mengembangkan pengalaman dan seharusnya menjadi cerdas dalam pilihan ilmu yang dipelajari, harus seperti itu dan tidak ada alasan untuk berkata tidak.
Lama waktu menempuh ilmu tertentu mulai dari dasar hingga standar untuk memperoleh gelar merupakan harapan legalitas formal yang harus dan ingin dicapai bagi semua orang yang duduk di perguruan tinggi.
Pada kenyataannya, wajah peradaban intelektual kekinian memberi gambaran yang berbeda. Iya, disiplin ilmu yang seharusnya menjadi dunia pergelutan dan ruang pribadi konsep implementasi ilmu mengalami kelainan nalar.
Jadilah ahli pada disiplin ilmu masing-masing. Orang-orang yang seharusnya paham serta ahli dengan keilmuan mereka malah menjadi manusia asing dan lebih mendalami keilmuan lain di luar ruang dialektika mereka yang seharusnya.
Tanpa memberi contoh kasus, pembaca dapat melihatnya sendiri pada cerminan kenyataan kontemporer. Teringat tulisan sebelumnya tentang sarjana gadungan.
Agar peradaban dapat beradab, manusia mampu dimanusiakan dan dunia menjadi bahagia maka jadilah orang yang benar-benar ahli dengan keilmuan masing-masing. Pembangunan memiliki tujuan dan untuk mencapainya, manusia harus bergerak pada jalurnya masing bukan terperangkap dalam satu ruang asing dan saling menjatuhkan.
Individu yang ahli dalam bidang sosial menjalankan pembangunan peradaban yang khusus tentang sosial, begitu juga dengan disiplin ilmu-ilmu yang lain. Pada akhirnya semua akan berhubungan dan berada pada tujuan yang sama meski titik start yang berbeda.
Pencapaian perubahan dan pembangunan akan menjadi harapan kosong yang jauh dari kenyataan jika manusia masih terdiam pada satu ruang ilmu, misalnya politik sebagai dominan meskipun pada prinsipnya semua ilmu memiliki hubungan dalam analisis.
Disiplin ilmu anda hukum ? maka lakukan progresif konstruktif di dunia hukum. Disiplin ilmu anda eksakta, politik, sosial, budaya, teknologi dan lain-lain ? Ayo lakukan perubahan pada jalur anda masing-masing karena semua akan berada pada puncak piramida sebagai tujuan pembangunan atau jalur yang komprehensif untuk kemanusiaan dan kemajuan peradaban yang akan meluas pada daerah, bangsa dan negara.