Puisi Pendek - Hujan di Tengah Kemarau
Puisi Pendek Hujan di Tengah Kemarau - Perjalanan hari ini di waktu siang pada musim kemarau, kolam-kolam terlihat mengering dan ikan-ikan kecil menjadi korban keganasan manusia yang memanfaatkan musim. Rumput-rumput menjadi kuning, tanah mengering dan butiran tanah melayang-melayang mencari tempat mengendap.
Di bagian utara bumi terlihat mendung, aku menuju arah awan gelap itu dan berasumsi akan hujan namun entah di bagian mana. Beristirahat sejenak di kedai kopi sambil menatap aktivitas manusia di dunia maya dalam genggaman handphone.
Tak lama kemudian atap berbunyi pelan, suara yang tidak asing di telinga. Ternyata hujan yang tadi kami nanti. Hujan yang cukup puas menjatuhkan diri. Hujan yang berlama-lama membunyikan musik di luar. Hujan di tengah musim kemarau, semoga tetap hadir di perjalanan kemarau tahun ini agar orang-orang jahat dapat tetap hidup dan orang baik semakin bersyukur.
Puisi Pendek Hujan di Tengah Kemarau
Awan gelap mewadahi perjalanan siang ini
Pandangan tertuju pada dua arah
Menatap sebagian sudut bumi yang mendung
Menafsirkan belahan tanah mana yang akan basah
Hujan di tengah kemarau
Hujanlah, basahi lantai bumi ini
Agar benih-benih tumbuhan bangun dari masa dormansi
Dan memberi warna kecantikan bumi
Rumpu-rumput mulai berdendang
Menari riang dalam aliran hujan
Harapan hidup tetap diberikan Tuhan
Sebagai sumber siklus tatanan kehidupan
Produsen tingkat satu untuk manusia
Hujanlah, beri kehidupan pada kolam-kolam kecil
Beri harapan pada ikan-ikan yang putus asa di anak sungai
Bahwa musim tetap berpihak pada alam
Dan semesta lebih memahami akan hukumnya