Menulislah Untuk Menyampaikan Jika Anda Malas Berbicara

Ada tipikal orang yang lebih suka berbicara ketimbang menulis dan ada juga orang yang lebih senang menulis dari pada berbicara. Kedua tipikal orang seperti ini banyak saya temui di lingkungan pergaulan sehari-hari terutama saat bersama teman-teman mahasiswa. Menulis dan berbicara merupakan perpaduan yang sempurna jika dimiliki oleh seseorang tapi kembali lagi bahwa tidak semua orang memiliki bakat yang sama. Prinsipnya, jalani kemampuan anda secara maksimal untuk menghasilkan segala sesuatu yang bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain.

Saya sering menggunakan pernyataan menulis merupakan bentuk kita berbicara melalui tulisan. Jadi ketika anda tidak suka atau malas berbicara maka menulislah agar orang lain mengetahui apa yang anda pikirkan tanpa harus bersuara langsung kepada mereka. Sekilas kita melihat memahami bahwa menulis merupakan suatu tindakan yang mudah karena anda sudah mulai terbiasa menulis sejak masuk sekolah dasar. Namun, menulis untuk mengungkapkan apa yang kita pikirkan harus perlu lebih teliti lagi sebab setiap kata dan kalimat yang kita tulis mampu mempengaruhi kenyataan yang berlangsung dalam peradaban manusia.

Terkadang saya bertemu dengan orang-orang yang mengatakan bahwa menulis itu sulit, bukan tentang aktivitasnya tetap apa yang mau ditulis. Jika kita melihat ke belakang untuk mengingat kembali pelajaran yang didapat ketika duduk di bangku SD, ada satu pembalajaran menulis yang disebut mengarang. Guru di kelas mengarahkan kita untuk menulis apa yang kita lakukan kemarin dan dengan cukup mudah kita mulai menceritakan lewat tulisan. Kenapa itu mudah ? karena kita mengalaminya kejadian tersebut.

Sama halnya dengan menulis sebuah opini, artikel, puisi dan lain-lain. Sebenarnya cukup mudah untuk dilakukan sebab semua sudah ada dalam pikiran kita dan kita yang memikirkannya seperti ketika mengarang di sekolah dasar. Jadi, kata menulis itu sulit karena kita belum berani untuk memulai dan melawan rasa malas serta menanamkan sikap kemauan yang tinggi.

Baca juga : Cara Menulis Opini yang Baik Agar Terbit di Media Cetak dan Media Online

Menulislah untuk menyampaikan jika anda malas untuk berbicara karena tidak terlalu suka berbicara. Menulislah untuk menyampaikan ide-ide atau tanggapan anda terhadap suatu persoalan yang terjadi di sekitar anda.


Hampir semua orang-orang yang saya kenal merupakan pengguna aktif Media Sosial (MEDSOS) yang selalu menulis status di akun mereka. Menulis di media sosial juga termasuk menyampaikan apa yang anda pikirkan. Oleh karena itu manfaatkan media sosial dengan sebaik-baiknya untuk menulis sesuatu yang bersifat positif sebab tulisan kita juga dapat memicu konflik sosial masyarakat dalam lingkup orang-orang sekitar kita.

Kalimat yang selalu saya sampaikan ketika ada yang bertanya tentang menulis yaitu " Menulis itu Mudah " sebab kita telah melakukannya sejak dulu tapi menyaring kata-kata yang baik dan benar saat ditulis itu tidak mudah. Butuh pemahaman, bijaksana dan tidak egois.

Menulislah dengan kata-kata yang sopan, terutama di media sosial sehingga dapat memberikan sebuah informasi yang bermanfaat untuk orang lain. Menulis yang baik artinya apa yang kita tulis dapat dengan mudah dipahami oleh orang lain sedangkan menulis yang benar yaitu penulisan yang menggunakan kata baku bukan bahasa lokal.

Menulislah jika tak mau berbicara, menulis dengan etika sebagai manusia apapun kata atau kalimat yang digunakan, intinya bukan kata makian atau kata yang tidak sopan sebab untuk mendapatkan tulisan yang baik berawal dari kebiasaan kita yang sering menulis hal-hal positif.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel