Pelabuhan Penyeberangan Kapal Ferry di Mangoli, Kepulauan Sula
Pelabuhan Penyeberangan Kapal Ferry di Mangoli, Kepulauan Sula - Pada tulisan ini saya akan menceritakan tentang perjalanan ke pelabuhan kapal ferry saat berada di desa Mangoli kecamatan Mangoli Tengah, kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara. Perjalanan terasa sangat menarik bagi saya karena setelah kurang lebih 10 tahun, saya kembali sampai ke desa Mangoli ini.
Pelabuhan Ferry Mangoli ini merupakan pelabuhan penyeberangan rute kapal ferry dari pulau Sanana, Mangoli yang termasuk dalam wilayah administrasi kabupaten Kepulauan Sula kemudian dari pelabuhan Mangoli kapal ferry ini melanjutkan perjalanan ke kabupaten Pulau Taliabu yang dulunnya termasuk dalam wilayah Kepulauan Sula kemudian dimekarkan menjadi kabupaten pada tahun 2013.
Ketika saya sampai di sini dulu, belum terdapat pelabuhan ferry, bahkan akses jalan juga belum di aspal. Namun, begitu hari ini sampai, perasaan heran bercampur bahagia melihat perubahan seperti ini. Jalan yang sudah bagus ditambah lagi terdapat pelabuhan penyeberangan kapal ferry dengan rute Sanana, Mangoli dan kabupaten Pulau Taliabu. Semua ini akan mempermudah perjalanan orang-orang yang akan melakukan perjalanan ke Sanana dan Pulau Taliabu.
Baca : Uji Adrenalin Dengan Ombak di Lautan
Di kecamatan Mangoli Tengah ini makin menarik karena telah dibuat pelabuhan kapal ferry, selama di perantauan saya hanya mendengar perkembangan daerah ini dari informasi yang diberikan oleh-oleh teman-teman. Namun, saat ini saya telah sampai dan melihat langsung meskipun dalam perjalanan melewati laut dengan perahu motor dan hadang oleh ombak yang lumayan besar.
Pelabuhan ferry di desa Mangoli, kecamatan Mangoli Tengah ini semakin terliihat menarik karena disebelahnya terdapat lokasi tempat wisata bernama Auna Beach yang merupakan tempat wisata pesisir pantai milik warga sekitar yang baru dibuka.
Tujuan utama perjalanan saya saat itu sebenarnya ke desa Naflo, kecamatan Mangoli Timur untuk pergi melayat ke rumah salah seorang teman yang ibunya meninggal dunia. Ketika dalam perjalanan pulang tanpa sengaja kita mampir ke pelabuhan ferry karena bertepatan dengan sandarnya kapal ferry dari Sanana.
Dari desa Naflo kami melewati beberapa desa diantarannya desa Waitina, Karamat, Jere dan Mangoli. Akses jalan di sana sudah sangat bagus jadi ketika anda akan melakukan perjalanan tidak perlu khawatir. Dari pintu masuk pelabuhan ferry terdapat gapura yang bertuliskan selamat datang di pelabuhan penyeberangan Mangoli.
Areal pelabuhan ferry Mangoli cukup luas, begitu memasuki pintu gerbang, anda akan melihat tempat duduk bagi calon penumpang dan orang-orang yang menjemput. Di sebelah kanan terdapat kantor petugas pelabuhan. Dari seluruh pandangan, anda langsung akan melihat laut.
Di samping kantor petugas pelabuhan terdapat tempat parkir motor dan mobil yang luas. Saat itu terlihat hanya sedikit kendaraan beroda empat karena memang di beberapa kecamatan pulau Mangoli masih sedikit kendaraan seperti mobil.
Ketika tiba di pelabuhan ferry, kapal ferry sudah sangat dekat dan siap untuk sandar. Tak lama kemudian kapal ferry tiba di pelabuhan dan menurunkan seluruh penumpang dari Sanana.
Dalam hati, saya bahagia melihat perkembangan daerah asal saya Kepulauan Sula ini. Dengan adanya kapal ferry seperti ini sangat membantu masyarakat desa-desa di daratan pulau Mangoli untuk melintas ke ibu kota kabupaten yaitu Sanana. Aktivitas ekonomi masyarakat untuk berbelanja bahan keperluan sehari-hari dan usaha masih berada di ibu kota kabupaten.
Selain itu, masyarakat juga dengan mudah membawa kendaraan untuk melintas. Terkadang juga di jalur laut penyeberangan akan membuat sulit ketika musim ombak besar, namun dengan adanya kapal ferry seperti ini sangat membantu.
Pelabuhan Ferry Mangoli ini merupakan pelabuhan penyeberangan rute kapal ferry dari pulau Sanana, Mangoli yang termasuk dalam wilayah administrasi kabupaten Kepulauan Sula kemudian dari pelabuhan Mangoli kapal ferry ini melanjutkan perjalanan ke kabupaten Pulau Taliabu yang dulunnya termasuk dalam wilayah Kepulauan Sula kemudian dimekarkan menjadi kabupaten pada tahun 2013.
Ketika saya sampai di sini dulu, belum terdapat pelabuhan ferry, bahkan akses jalan juga belum di aspal. Namun, begitu hari ini sampai, perasaan heran bercampur bahagia melihat perubahan seperti ini. Jalan yang sudah bagus ditambah lagi terdapat pelabuhan penyeberangan kapal ferry dengan rute Sanana, Mangoli dan kabupaten Pulau Taliabu. Semua ini akan mempermudah perjalanan orang-orang yang akan melakukan perjalanan ke Sanana dan Pulau Taliabu.
Baca : Uji Adrenalin Dengan Ombak di Lautan
Di kecamatan Mangoli Tengah ini makin menarik karena telah dibuat pelabuhan kapal ferry, selama di perantauan saya hanya mendengar perkembangan daerah ini dari informasi yang diberikan oleh-oleh teman-teman. Namun, saat ini saya telah sampai dan melihat langsung meskipun dalam perjalanan melewati laut dengan perahu motor dan hadang oleh ombak yang lumayan besar.
Pelabuhan ferry di desa Mangoli, kecamatan Mangoli Tengah ini semakin terliihat menarik karena disebelahnya terdapat lokasi tempat wisata bernama Auna Beach yang merupakan tempat wisata pesisir pantai milik warga sekitar yang baru dibuka.
Tujuan utama perjalanan saya saat itu sebenarnya ke desa Naflo, kecamatan Mangoli Timur untuk pergi melayat ke rumah salah seorang teman yang ibunya meninggal dunia. Ketika dalam perjalanan pulang tanpa sengaja kita mampir ke pelabuhan ferry karena bertepatan dengan sandarnya kapal ferry dari Sanana.
Dari desa Naflo kami melewati beberapa desa diantarannya desa Waitina, Karamat, Jere dan Mangoli. Akses jalan di sana sudah sangat bagus jadi ketika anda akan melakukan perjalanan tidak perlu khawatir. Dari pintu masuk pelabuhan ferry terdapat gapura yang bertuliskan selamat datang di pelabuhan penyeberangan Mangoli.
Areal pelabuhan ferry Mangoli cukup luas, begitu memasuki pintu gerbang, anda akan melihat tempat duduk bagi calon penumpang dan orang-orang yang menjemput. Di sebelah kanan terdapat kantor petugas pelabuhan. Dari seluruh pandangan, anda langsung akan melihat laut.
Di samping kantor petugas pelabuhan terdapat tempat parkir motor dan mobil yang luas. Saat itu terlihat hanya sedikit kendaraan beroda empat karena memang di beberapa kecamatan pulau Mangoli masih sedikit kendaraan seperti mobil.
Ketika tiba di pelabuhan ferry, kapal ferry sudah sangat dekat dan siap untuk sandar. Tak lama kemudian kapal ferry tiba di pelabuhan dan menurunkan seluruh penumpang dari Sanana.
Dalam hati, saya bahagia melihat perkembangan daerah asal saya Kepulauan Sula ini. Dengan adanya kapal ferry seperti ini sangat membantu masyarakat desa-desa di daratan pulau Mangoli untuk melintas ke ibu kota kabupaten yaitu Sanana. Aktivitas ekonomi masyarakat untuk berbelanja bahan keperluan sehari-hari dan usaha masih berada di ibu kota kabupaten.
Selain itu, masyarakat juga dengan mudah membawa kendaraan untuk melintas. Terkadang juga di jalur laut penyeberangan akan membuat sulit ketika musim ombak besar, namun dengan adanya kapal ferry seperti ini sangat membantu.