Berburu Ikan Segar di Desa Bajo Kepulauan Sula

Berburu Ikan Segar di Desa Bajo Kepulauan Sula - Pada cerita kali ini saya akan menulis tentang mencari ikan segar di desa Bajo, kabupaten Kepulauan Sula. Saya awali cerita dengan dengan pulang kampung. Iya ! saya berasal dari kota Sanana, Kepulauan Sula, Maluku Utara. Saya cukup lama berada di perantauan dan saat ini kembali ke kampung halaman. Suatu ketika di sore hari, seorang teman mengajak saya untuk pergi ke desa Bajo, suatu desa yang mayoritas adalah suku Bajo.

Desa Bajo terkenal dengan penghasil ikan terbesar di Kepulauan Sula sehingga menjadi terkenal bagi siapa saja yang ingin mencari atau membeli ikan segar di Kepulauan Sula. Anda dapat lebih mengenal suku Bajo Kepulauan Sula pada cerita saya sebelumnya yaitu : Bertemu dan Berdialog Dengan Suku Bajo di Kepulaun Sula.

Terakhir kali saya sampai di desa Bajo saat masih duduk di bangku sekolah, setelah itu sudah tidak pernah lagi sampai di desa itu semenjak mulai merantau sehingga ketika diajak pergi ke sana untuk mencari ikan segar saya begitu antusias dan bersemangat.

Sudah sangat banyak perubahan yang terjadi di desa tersebut, mulai dari jumlah penduduk yang semakin meningkat dan pemukiman yang makin luas. Wajar saja, sekitar 10 tahun lamanya saya tidak pernah lagi menginjakkan kaki di desa ini.

Desa Bajo di Kepulauan Sula mudah untuk dijangkau dan cukup dekat dengan pusat kota Sanana, tepatnya berada di kecamatan Sanana Utara. Jika menggunakan kendaraan beroda dua, lama waktu tempuh sekitar 30 menit. Selain, akses jalan yang bagus di sini juga tidak pernah macet seperti kota-kota besar.

Ciri- Ciri Ikan Segar yang Baik 


Sebelum saya melanjutkan cerita mencari ikan segar maka perlu juga kita ketahui bagaimana ciri-ciri ikan segar agar tidak salah pilih ketika akan membeli. Untuk dapat memastikan ikan itu segar atau baru ditangkap kita harus mengetahui ciri-cirinya, saya akan menjelaskan ciri-ciri ikan segar yang sering kita lakukan di sini yaitu melihat insang ikan yang masih berwarna merah, jika warnanya pucat berarti ikan tersebut sudah lama atau sudah dimasukkan ke dalam mesin pendingin (Freser).

Ciri-ciri ikan segar berikutnya yaitu tekan daging ikan, jika masih agak keras berarti ikan tersebut memang masih segar dan jika saat tekan daging ikannya sudah lembek maka dapat dipastikan ikan tersebut sudah cukup lama. Ini kebiasaaan yang kami lakukan di sini, mungkin cara mengetahui ikan segar di tempat lain berbeda-beda sesuai dengan kearifan lokal masing-masing.

Perjalanan Mencari Ikan Segar 


Sekitar pukul 15.00 WIT teman saya menghubungi via WhatsApp, satu jam sebelum pergi ke sana. Sekitar pukul 16.00 WIT dia bersama istrinya mampir kerumah untuk bersama-sama menuju desa Bajo karena rumah mereka berada arah berlawanan, perjalanan nantinya akan melewati rumah saya. Kami menggunakan dua buah motor, dia bersama istrinya dan saya sendiri sebab belum punya istri hahaha. Mereka berdua adalah pasangan yang belum lama menikah, jadi masih dalam tahap menikmati pernikahan baru.


Sambil menunggu mereka datang, saya memanaskan mesin motor, tak lama kemudian mereka hadir dan kita langsung meakukan perjalanan ke desa bajo, mengingat perjalanan akan ditempuh sekitar setengah jam pergi dan setengah jam untuk balik ke rumah.

Akhirnya kami pun sampai di desa Bajo, Sanana Utara setelah menempuh perjalanan sekitar 30 menit, Alhamdulillah kami masih mendapatkan banyak ikan segar di pasar Bajo meskipun waktu itu lagi musim ombak besar di laut, kata salah satu ibu penjual ikan. Agar mendapatkan banyak ikan segar di desa Bajo, sebaiknya pergi di jam-jam siang sampai sore hari, sebab jika waktu mejelang Magrib ikan akan berkurang dan mungkin juga habis karena banyak orang-orang yang pergi kesana mencari ikan segar.


Anda dapat menemukan banyak jenis ikan di desa Bajo, mulai dari ikan yang hidup di karang dan ikan yang hidup di perairan lepas. Tujuan kami untuk mendapatkan ikan segar yang hidup di karang. Ada juga seorang ibu yang menawarkan ikan Cakalang segar, salah satu jenis ikan yang hidup kedalaman rendah air laut. Namun, kami menolaknya dan ditambah lagi hari mulai gelap jadi kami pun bergega untuk pulang.

Akhirnya perjalanan kami mencari ikan segar di desa Bajo membuahkan hasil dan tidak sia-sia. Selain mencari ikan, juga memenuhi keinginan saya untuk kembali sampai di desa Bajo Kepulauan Sula ini.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel