Budaya Unik Wanita Dayak

Pernah dengar suku Dayak ? Tentu saja semua dari kita mengetahui salah satu suku yang begitu terkenal ini, tidak hanya di Kalimantan tapi di seluruh Indonesia bahkan di luar negeri.

Suku dayak adalah suku bangsa atau kelompok etnik yang mendiami pedalaman pulau Kalimantan. Kata "daya" serumpun dengan misalnya kata"Raya" dalam nama "Toraya" yang berarti orang ( di )atas, orang hulu. ( sumber; wikipedia). Dalam kesempatan ini saya akan mengulas tentang wanita suku dayak dan kecantikannya.

Tentu banyak dari kita yang menganggap jika kecantikan seorang wanita di nilai dari parasnya, bentuk tubuhnya, hingga gaun yang di gunakannya. Itu pun hanya sebagian yang saya sebutkan, mungkin masih banyak lagi.

Tapi sedikit dari kita yang tahu, jika dalam adat suku dayak kecantikan seorang wanita bukan dinilai dari segi seperti yang saya sebutkan di atas melainkan dari panjangnya telinga, banyaknya anting yang di gunakan, hingga tato yang memenuhi beberapa bagian tubuh.

Wah unik ya!
Memang unik, saya sendiri saja merasa heran sekaligus kagum, kok bisa ya penilaiannya dari segi tersebut.

Menurut sumber yang saya baca, semakin panjang telinga seorang wanita dayak, maka ia akan semakin cantik, cuping telinga berhias anting, berwarna perak, berbentuk huruf O, polos dan besar. mereka dapat memanjangkan cuping mereka sebatas dada. yang lebih membuat saya kagum, anting yang digunakan wanita suku dayak ini tak hanya satu tapi di sesuaikan dengan jumlah usianya, wah kebayang ya jika usianya sudah di atas 50 tahun. diketahui anting wanita suku dayak ini bernama "Hisang".

Seiring perkembangan zaman, penilaian kecantikan menurut pandangan suku dayak terhadap wanita dayak mulai menghilang bahkan nyaris punah. Seperti beberapa waktu lalu, saya menemui secara langsung seorang wanita yang memang asli dari kakek nenek adalah suku dayak. saat saya temui usianya sudah mencapai 80 tahunan, tapi garis-garis kecantikannya belum pudar. Dirinya tengah berbaring dikarenakan usianya yang telah senja hingga mulai kesakitan. Dan saya pun melihat secara langsung tato yang dibuat dari masa muda pada jari jemari tangannya. Saat saya bertanya, dirinya mengatakan jika ini adalah simbol kecantikan wanita dayak.

Memasuki usia dewasa, wanita suku dayak di haruskan menikah. Seperti lazimnya setiap daerah, dalam pernikahan wanita suku dayak, ada adat-adat yang harus di laksanakan dan juga syarat-syaratnya.

Syarat pernikahan yang dituangkan dalam surat perjanjian kawin yaitu jujuran ( palaku ) atau yang kita kenal dengan uang untuk menikah, sarung atau kain panjang, kain hitam, uang mahar, tikar, makanan dan minuman, tuak, gong, batun kaja, seperangkat alat tidur dan beberapa syarat lainnya.

Puncak acara pernikahan adalah saat resepsi, namun sebelum resepsi diadakan, keluarga akan melaksanakan penagihan atas syarat pernikahan sesuai yang telah di sepakati sebelumnya oleh kedua mempelai pada saat maja misek atau perjanjian meminang.


Namun jika saja, ada salah satu syarat yang tak bisa di penuhi oleh calon pengantin pria, maka akan mengundang bahaya bagi calon mempelai pria tersebut, yakni pernikahan dapat di batalkan. Oleh sebab itu penentuan syarat dan bagaimana cara memenuhinya harus diperhatikan. Gimana nih ada yang mau meminang gadis-gadis dayak ?

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel