3 Alasan Zebra Tidak Dijadikan Hewan Tunggangan
Pernahkah anda bertanya, mengapa zebra tidak pernah menjadi hewan tunggangan atau alat transportasi yang digunakan manusia sebelum ditemukannya mesin beserta alat-alat transportasi lainnya? Bukankah, Zebra sangat mirip dengan kuda dan berlari pun kencang tidak pernah dipelihara manusia sebagai hewan tunggangan?
Zebra pada garis genealoginya sekeluarga dengan Keledai dan Kuda yang termasuk keluarga Equidae ( dikenal sebagai equids). Ketiga spesies hewan ini sangat erat hubungannya, sehingga mereka dapat kawin silang dan membentuk hibrida yang dikenal dengan sebutan Zedonk ( persilangan antara zebra jantan dan keledai betina ) dan Zorse ( keturunan zebra jantan dan kuda betina ), serta Zonie ( hibrida antara zebra dan kuda poni ). Akan tetapi tidak seperti keluarga lainnya, mereka, Zebra menolak tunduk pada manusia.
Nah tahukah anda sebenarnya, di masa lalu terlalu begitu banyak usaha untuk menjinakkan Zebra terutama orang-orang Eropa yang pernah menjajah Benua Afrika, sebuah benua yang terdapat populasi Zebra. Ternyata usaha yang dilakukan tak terhitung berapa kali mereka mencobanya. Dan tepat pada abad ke-19, ada beberapa Zebra yang ‘dipaksa’ untuk menarik kereta, atau ditunggangi manusia layaknya kuda.
Semisalnya yang dilakukan oleh Rosendo Ribeir, dokter pertama di Nairobi, Kenya berkebangsaan Portugal, yang biasanya mengunjungi pasien-pasiennya di rumah rumah dengan mengendarai Zebra. Dan Tentara Jerman di koloninya di Afrika Timur, saat itu sangat tertarik memelihara zebra sebagai pengganti Kuda. Sehingga mereka menerapkan program untuk menyilangkan Zebra dengan Kuda demi menciptakan jenis hibrida yang tahan terhadap penyakit yang biasanya menyerang Kuda yang di impor dari luar Afrika.
Alasan pertama yaitu, Zebra walaupun memiliki kemampuan berlari kencang seperti kuda dan memiliki bentuk tubuh yang sama, tetapi tidak pernah dipelihara manusia sebagai hewan tunggangan dan tidak pernah digunakan manusia untuk menjadi hewan peliharaan. Dengan kata lain dalam beribu-ribu tahun lalu, hidup Zebra tidak pernah beradaptasi langsung dengan manusia karena hidup di Sabana Afrika Terbuka, suatu tempat yang tidak terdapat pemukiman manusia yang tetap. Meskipun harus diakui bahwa di masa lalu ada beberapa banyak usaha manusia menjinakkan orang-orang Eropa di Afrika namun Zebra masih tetap menolak tunduk pada manusia.
Alasan kedua yang paling bisa diterima adalah karena seleksi alam. Zebra dan Kuda berpisah dari nenek moyang yang sama sekitar 4,7 juta tahun silam. Masing-masing beradaptasi dengan lingkungannya, dan Kuda yang hidup liar di Amerika Utara dan Eropa, pada awalnya dipelihara sebagai hewan untuk dikonsumsi, tetapi lambat laut menjadi terbiasa dengan manusia. Baru setelah muncul budaya pertanian pada 12 ribu tahun lalu, Kuda kemudian dimanfaatkan untuk membantu manusia mengelola tanah, juga sebagai alat transportasi. dan terbukti Kuda sangat membantu sebagai tunggangan saat perang di masa lalu. Inilah yang kemudian mendorong manusia untuk berupaya menjinakkannya, dengan cara mengembangbiakkan individu-individu Kuda yang paling jinak.
Sebaliknya Zebra yang notabenenya hidup di Sabana Afrika yang memiliki begitu banyak predator, seperti Singa yang ganas, Cheetah yang berlari begitu cepat, atau kawanan Hyena yang menyerang berkelompok. Itulah yang dimaksud seleksi alam. Zebra menjadi hewan yang sangat reaktif terhadap tanda bahaya sekecil apapun dan akan menjadi impulsif dan menolak untuk ditangkap.
Zebra pada garis genealoginya sekeluarga dengan Keledai dan Kuda yang termasuk keluarga Equidae ( dikenal sebagai equids). Ketiga spesies hewan ini sangat erat hubungannya, sehingga mereka dapat kawin silang dan membentuk hibrida yang dikenal dengan sebutan Zedonk ( persilangan antara zebra jantan dan keledai betina ) dan Zorse ( keturunan zebra jantan dan kuda betina ), serta Zonie ( hibrida antara zebra dan kuda poni ). Akan tetapi tidak seperti keluarga lainnya, mereka, Zebra menolak tunduk pada manusia.
Nah tahukah anda sebenarnya, di masa lalu terlalu begitu banyak usaha untuk menjinakkan Zebra terutama orang-orang Eropa yang pernah menjajah Benua Afrika, sebuah benua yang terdapat populasi Zebra. Ternyata usaha yang dilakukan tak terhitung berapa kali mereka mencobanya. Dan tepat pada abad ke-19, ada beberapa Zebra yang ‘dipaksa’ untuk menarik kereta, atau ditunggangi manusia layaknya kuda.
Semisalnya yang dilakukan oleh Rosendo Ribeir, dokter pertama di Nairobi, Kenya berkebangsaan Portugal, yang biasanya mengunjungi pasien-pasiennya di rumah rumah dengan mengendarai Zebra. Dan Tentara Jerman di koloninya di Afrika Timur, saat itu sangat tertarik memelihara zebra sebagai pengganti Kuda. Sehingga mereka menerapkan program untuk menyilangkan Zebra dengan Kuda demi menciptakan jenis hibrida yang tahan terhadap penyakit yang biasanya menyerang Kuda yang di impor dari luar Afrika.
Namun, sayangnya ini hanya beberapa contoh individu yang dijinakkan. Secara keseluruhannya, Zebra terbukti terlalu sulit dan keras kepala untuk dijinakkan, meskipun ada upaya terbaik dari orang Eropa di Afrika dengan berbagai cara untuk menjinakkannya namun akhirnya mulai ditinggalkan, dan setelah itu sepertinya tidak terdengar lagi upayanya.
Berikut ini adalah alasan mengapa tidak bisa menjadi hewan tunggangan :
Berikut ini adalah alasan mengapa tidak bisa menjadi hewan tunggangan :
Alasan pertama yaitu, Zebra walaupun memiliki kemampuan berlari kencang seperti kuda dan memiliki bentuk tubuh yang sama, tetapi tidak pernah dipelihara manusia sebagai hewan tunggangan dan tidak pernah digunakan manusia untuk menjadi hewan peliharaan. Dengan kata lain dalam beribu-ribu tahun lalu, hidup Zebra tidak pernah beradaptasi langsung dengan manusia karena hidup di Sabana Afrika Terbuka, suatu tempat yang tidak terdapat pemukiman manusia yang tetap. Meskipun harus diakui bahwa di masa lalu ada beberapa banyak usaha manusia menjinakkan orang-orang Eropa di Afrika namun Zebra masih tetap menolak tunduk pada manusia.
Alasan kedua yang paling bisa diterima adalah karena seleksi alam. Zebra dan Kuda berpisah dari nenek moyang yang sama sekitar 4,7 juta tahun silam. Masing-masing beradaptasi dengan lingkungannya, dan Kuda yang hidup liar di Amerika Utara dan Eropa, pada awalnya dipelihara sebagai hewan untuk dikonsumsi, tetapi lambat laut menjadi terbiasa dengan manusia. Baru setelah muncul budaya pertanian pada 12 ribu tahun lalu, Kuda kemudian dimanfaatkan untuk membantu manusia mengelola tanah, juga sebagai alat transportasi. dan terbukti Kuda sangat membantu sebagai tunggangan saat perang di masa lalu. Inilah yang kemudian mendorong manusia untuk berupaya menjinakkannya, dengan cara mengembangbiakkan individu-individu Kuda yang paling jinak.
Sebaliknya Zebra yang notabenenya hidup di Sabana Afrika yang memiliki begitu banyak predator, seperti Singa yang ganas, Cheetah yang berlari begitu cepat, atau kawanan Hyena yang menyerang berkelompok. Itulah yang dimaksud seleksi alam. Zebra menjadi hewan yang sangat reaktif terhadap tanda bahaya sekecil apapun dan akan menjadi impulsif dan menolak untuk ditangkap.
Meskipun ukurannya seperti Kuda poni namun dalam beberapa catatan kejadian, Zebra berhasil membunuh singa yang menyerang dengan satu tendangan kaki belakangnya. Selain kaki belakang yang berbahaya, Zebra juga dikenal suka menggigit dan juga memiliki refleks merunduk, yang sangat menghambat penangkapan dengan metode yang digunakan kepada Kuda maupun Keledai. Di samping itu menurut The Conversation, Zebra tidak memiliki struktur keluarga dan tidak ada hierarki sosial. Tidak seperti Kuda yang hidup dalam kawanan dan memiliki tatanan terstruktur.
Terakhir, usaha yang berkaitan dengan penjinakan Zebra terbaru pada tahun 2013 terbukti agaknya belum membuahkan hasil yang maksimal. Penelitian ini dilakukan oleh seorang remaja di Virginia, Shea Inman. Dimana ia melatih seekor Zebra jantan untuk dapat ditunggangi. Setelah berbulan-bulan melatihnya, dia berhasil menunggangi Zebra meskipun hanya sebentar. Menurut kesimpulannya yang dituliskan dalam buku catatannya , “Kadang, Zebra ini seolah sudah mahir dikendarai, tapi di lain hari, dia berperilaku seperti tidak pernah melihat manusia. Sehingga meskipun penampilannya seperti Kuda, Zebra tidak akan mudah tunduk pada manusia karena mereka telah menjalani hidup dengan caranya sendiri".
Terakhir, usaha yang berkaitan dengan penjinakan Zebra terbaru pada tahun 2013 terbukti agaknya belum membuahkan hasil yang maksimal. Penelitian ini dilakukan oleh seorang remaja di Virginia, Shea Inman. Dimana ia melatih seekor Zebra jantan untuk dapat ditunggangi. Setelah berbulan-bulan melatihnya, dia berhasil menunggangi Zebra meskipun hanya sebentar. Menurut kesimpulannya yang dituliskan dalam buku catatannya , “Kadang, Zebra ini seolah sudah mahir dikendarai, tapi di lain hari, dia berperilaku seperti tidak pernah melihat manusia. Sehingga meskipun penampilannya seperti Kuda, Zebra tidak akan mudah tunduk pada manusia karena mereka telah menjalani hidup dengan caranya sendiri".