Tuhan dalam Pandangan Filsuf Atheisme dari Aliran Materialisme

Sesungguhnya Filsuf yang beraliran filsafat materialisme tidaklah sedikit "banyak", namun dalam tulisan ini saya hanya memilih dua filsuf yang dapat dikatakan merupakan aktor utama atau pelaku awal terkait pembahasan mengenai Tuhan dalam aliran filsafat materialisme.

1. Ludwig Andreas Feuerbach

Feuerbach adalah filsuf yang lahir di Landshut Jerman pada tahun 1804. Feuerbach belajar Teologi di Heidelberg dan Filsafat di Berlin dengan menjadi murid sayap kiri dari Hegel. Feuerbach menerima metode Dialektika hegel namun menolak ajarannya. Sebelum meninggal dunia di tahun 1872, Feuerbach pernah mengajar di beberapa university akan tetapi lebih banyak menghabiskan waktunya dengan bekerja sebagai pengarang.

Pokok-pokok pikiran Feuerbach mengenai Agama dan Tuhan dikenal dari pandangannya yang memgatakan (Tuhan sebagai proyeksi dan agama sebagai aliansi), dimana Teori Proyeksinya memandang bahwa hakekat Tuhan tidak lain adalah dari hakekat manusia yang mengabsolutkan dan mengobjektifkan, hal ini sama dengan mengatakan bahwa Tuhan adalah " hasil proyekso diri manusia sendiri ". 

Lihat juga : Keberadaan Tuhan dalam Pandangan Atheisme

Dengan kata lain manusia memiliki kekuatan-kekuatan hakiki, kekuatan manusia tersebut terbatas dan tidak sempurna, maka manusia membayangkan adanya sebuah kenyataan yang memiliki semua itu secara tidak terbatas. Kenyataan tersebut lalu dibayangkan berada di luar dirinya, padahal kenyataan itu sebenarnya tidak lain dari objeltifitas kesadaran dirinya sendiri. Ini yang disebut proyeksi diri.

Menurut Feuerbach Tuhan adalah Hakekat Manusia karena agama mengajarkan betapa agungnya manusia dan merupakan sebuah aliansi manusia bersama agama. Tuhan merupakan mimpi yang paling bagus dari hati manusia dan manusia merasa paling bebas, paling diberkati di dalam agamanya. 

Dalam agama manusia merayakan hari minggu, dimana Tuhan menjadi keluhan yang terungkapkan dari hati paling dalam manusia, Tuhan adalah pusat perasaan, oleh karena itu Tuhan telah menjadi manusia dan Tuhan telah bangkit dari kematian. Feuerbach juga melihat kehidupan hari akhir (kiamat) tak lain ialah kehidupan manusia sekarang.

2. Karl Marx

Dalam kajian-kajian Agama, Tuhan dan Atheisme jika tidak membahas pandangan Ketuhanan dari seorang Filsuf Materialisme dan toko Ekonomi Politik, Sosialis Karl Marx maka terasa ada yang kurang dalam pembahasannya.

Karl Marx yang telah belajar dari Feuerbach, Marx juga yang meningkatkan pandangan Feuerbach tentang agama "Tuhan" yang hadir dari proyeksi manusia. 'Dimana Feuerbach hanya membicarakan bagaimana manusia menciptakan Tuhan dan Surga sedangkan Marx melengkapinya dengan membicarakan Mengapa manusia membutuhkan Tuhan dan Surga', menurut Hamersma Harry.

Marx sendiri mengakui dirinya seorang penganut Atheisme radikal. Dimana disaat usianya masih muda, Marx melontarkan ungkapan yang cukup mencolok terkait pendirian keagamaannya yakni dengan menuliskan sebagai berikut "Saya membenci segala macam Tuhan" dan pada saat itu satu-satunya ketuhanan yang dibelahnya adalah pikirannya.

Marx juga dikenal dengan pemikiran-pemikirannya dan perkataan yang kontroversial seperti "agama adalah opium masyarakat atau agama adalah candu" menjadi perdebatan sebagian kalangan hingga sekarang karena dianggap melewati batas-batas toleransi akibatnya di jaman itu Karl Marx disebut gila.

Menurut Marx, manusia melarikan diri kedalam suatu agama disebabkan penderitaannya dari struktur sosial-ekomomi yang tidak bisa di hadapi. Maka dengan itu manusia membutuhkan obat bius, candu yang ditemukan dalam agama. Marx mengatakan perihal dalam ungkapannya yang paling dikenal yaitu, (Agama adalah Candu).

Sesuai dengan pandangan Karl Marx yang mengatakan bahwa, agama dalam pandangan kaum elite hanya di jadikan alat legitimasi untuk mempertahan ketidakadilan dengan menamakannya dengan moralitas sesuai dengan kepentingan mereka. 

Di lain sisi, agama bagi kaum buru, proletar dianggap sebagai pelarian dari penindasan. Mereka "buruh/proletar" tidak mampu melawan kekuatan struktur kelas yang sangat kuat, sehingga mereka mencari kekuata supernatural untuk menolong mereka, yaitu agama. Menurut Marx, dari sinilah muncul Tuhan-Tuhan sesuai dengan kebutuhan mereka. Seperti, Orang yang tertindas, Tuhannya ialah yang kaya dan Orang miskin Tuhannya adalah yang kaya.

Menurut Marx. Agama sebagai sumber alianasi dan menyebabkan anomali dalam masyarakat. Bagi Karl Marx Agama merupakan produk dan ekspresi kepentingan dari masyarakat kelas yang di gunakan untuk memanipulasi dan menindas kelas dibawahnya. 

Agama juga memanipulasi manusia atas realitas realitas hidup dan memberi pengharapan-pengharapan kehidupan masa depan yang bersifat kekal dan hakiki. Atas harapan yang dijanjikan agama, orientasi kehidupan manusia bergerak jauh dari kondisi realitas materil pada ranah masa depan yang non materi. Dari sini Marx mengeluarkan statement bahwa agama membuat manusia terasing dari kehidupan realitas.

Selebihnya menurut Marx, ketika Sosialisme muncul tidak seseorang pun yang kelaparan dan tidak seseorang pun akan tertindas, dengan begitu agama akan mati dengan sendirinya sebagaimana juga negara yang saling melegitimasi bersama agama.

Tuhan dalam Pandangan Filsuf

Maka dari kedua filsuf tersebut terlihat bahwa pemikiran tentang Tuhan sungguh sangatlah tidak diharapkan dalam aliran materialisme. Demikian pembahasan Tuhan dalam Pandangan Filsuf Atheisme dari Aliran Materialisme Terimakasih.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel