Keberadaan Tuhan dalam Pandangan Atheisme

Keberadaan Tuhan dalam Pandangan Atheisme - Dalam lubuk hati terdalam tiap-tiap manusia, tentu terkandung perasaan bahwa dibalik semua alam semesta terdapat suatu kekuatan berperan secara absolut dan mutlak. Kekuatan itu tersebut bersifat pribadi yang berkehendak dan pemegang kendali, dimana pribadi tersebut di sebut sebagai Tuhan. 

Kata sebutan Tuhan sendiri memiliki kesamaan arti dengan kata sebutan Tuan, yakni sebutan untuk orang yang di hormati karena pangkat atau derajatnya di pandang tinggi ketimbang orang pada umumnya. Namun kata Tuan lebih ditujukan kepada sesama manusia sedangkan kata Tuhan ditujukan hanya kepada kekuatan atau dzat yang memiliki derajat yang lebih tinggi dari segala pangkat dan jabatan yang ada di alam semesta ini.

Orang yang yakin kepada agama-agama Samawi sepakat mengakui bahwa Tuhan merupakan sebutan atau nama dari yang Maha Kuasa, nama yang ditujukan kepada Dzat yang Maha Mulia. Dzat yang dipercayai sekaligus membuat manusia beramal.

Dalam karyanya yang berjudul Elements of Philosophy, Louis. O. Kattisoff menyebutkan pujian bahwa "Tuhan sebagai "Pencipta, Tuhan menciptakan langit dan bumi, Yang tiada berakhir, Yang Abadi, Yang Maha kuasa, Yang maha mengetahui, dan Yang maha ada, kemudian Yang adil, Yang bijaksana."

Akan tetapi dalam sejarah manusia, terdapat keyakinan kepada Tuhan dengan beberapa pemahaman dengan istilah seperti, Theisme yang berkeyakinan bahwa Tuhan itu ada dan Atheisme merupakan pemahaman yang berkeyakinan bahwa Tuhan itu tidak ada. Namun dalam massa perkembangannya kedua pemahaman keyakinan diatas mulai mempunyai banyak varian. Seperti Theisme memiliki varian seperti Monoteisme, Politeisme, Panteisme dan Henoteisme. Dan Atheisme memiliki varian dengan sebutan seperti, Anti-Theisme, Scienteisme, Humanisme Ateisme dan Atheisme Religius.

Dimana Anti Theisme adalah paham yang melawan Iman/kepercayaan secara aktif sebab dianggap sebagai ancaman untuk manusia. Scienteisme merupakan turunan dari Anti Theisme yang memiliki pendapat bahwa semua pernyataan yang tidak dapat di virifikasi adalah tidak bermakna. Demikian juga Tuhan yang tidak dapat di verifikasi. 

Serta Humanisme-Atheisme yang menyangkal adanya Tuhan, karena pengesahan adanya Tuhan yang merintangi kebebasan manusia. Dimana percaya akan Tuhan sama dengan mengasingkan manusia dari dirinya sendiri. Dan terakhir Atheisme Religius yaitu atheisme dalam teologi, aliran ini yang menemukan sebagai Teologi Radikal yang menggunakan Injil tanpa Tuhan, atau disebut Teologi tanpa Tuhan.

Tuhan dalam Pandangan Atheisme


Atheisme sendiri adalah paham yang tidak mengakui keberadaan Tuhan itu ada, atau yang memahami, mengakui Tuhan yang di percayai agama-agama Samawi tidak ada. Dimana terdapat beberapa pemikiran yang dibangun untuk meniadakan keberadaan Tuhan. Tentu dengan landasan yang menurut sebagian orang logis "masuk akal". Yakni sebagai berikut:

Pertama, Pemahaman yang menganggap bahwa dunia Empiris ini merupakan keseluruhan realita. Dengan adanya alam, tidak dibutuhkan bantuan dari luar alam. Semua kejadian di alam dipahami berada dalam siklus yang terus berjalan, sehingga tidak membutuhkan adanya kehadiran pihan lain untuk memahami alam. Pemahaman seperti ini berangkat dari paham Naturalisme.

Kedua, Pemahaman yang mengatakan kejahatan dan penderitaan semestinya tidak ada jika Tuhan betul-betul Maha Kasih tentunya pasti menghapus penderitaan dan apabila Ia "Tuhan" Maha Kuasa pasti akan menghapus penderitaan. Namun sayang kenyataannya tetap ada. Dengan kenyataan seperti begitu maka Tuhan tidak dapat bersifat Maha Kuasa dan Maha Mulia.

Ketiga, pemahaman yang mengajukan tentang Otonomi manusia, manakala Tuhan dinyatakan ada, maka manusia secara langsung tidak diberikan kebebasan. Padahal jika dilihat sekarang manusia hidup dengan kebebasan. Dengan begitu sebenarnya Tuhan tidaklah ada.

Keempat, pemahaman yang mengatakan bahwa kepercayaan dan keyakinan kepada Tuhan hanya merupakan hasil dari pikiran, harapan dan kebiasaan dari masyarakat semata.


Maka dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pemahaman tentang ketuhanan terdapat beberapa bentuk dan berdiri dengan landasan pemikiran masing-masing. Atheisme sendiri berkembang pada abad pertengahan-modern dengan beberapa tokoh-tokoh penting seperti, Auguste Comte, David Hume dan Karl Marx. Terimakasih

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel