Esensi dari Silaturahmi Alumni HPMS SULUT

Berawal dari janjian pertemuan 5 orang di salah satu Warung Kopi (WARKOP) yang bernama Waibak Coffe di Kabupaten Kepulauan Sula, yang kebetulan dari 5 orang tersebut merupakan lulusan "alumni" dari beberapa Universitas di Provinsi Sulawesi Utara dan pernah berproses dalam organisasi kedaerahan (paguyuban) Kabupaten Kepulauan Sula yang bernama Himpunan Pelajar Mahasiswa Sula, Cabang Sulawesi Utara (HPMS SULUT)

Artinya pernah merasakan kuliah di Provinsi Sulawesi Utara dan tentunya memiliki kenangan masing-masing selama kuliah dan berhimpun dalam paguyuban yang hampir sama. Pertemuan yang diagendakan malam Sabtu selepas bad'ah isya itu, di lengkapi dengan beberapa sajian menu makanan, minuman dan ditambah menu spesial yaitu nostalgia saat masa-masa berstudi.,

Mungkin telah mendarah daging untuk setiap anak daerah yang pernah merantau di berbagai daerah-daerah lain, secara khususnya anak-anak yang berstudi di Sulawesi Utara, ketika saat ada sebuah pertemuan santai maupun formal pasti selalu di rangkaikan dengan diskusi-diskusi terkait kedaerahan. Baik terkait kondisi sosial, ekonomi, politik dan kondisi pendidikan.

Berangkat dari diskusi di atas, maka wajarlah memunculkan pertanyaan yang cukup subtantif, apa kontribusi yang diberikan kepada daerah Kabupaten Kepulauan Sula ?, khususnya lulusan dari Provinsi Sulawesi Utara. Nah pertanyaan yang muncul ini kemudian melahirkan beberapa pernyataan bahwa belum ada kontribusi, pernyataan kedua yakni, telah ada namun belum begitu terasa.

Pernyataan ini kemudian di akumulasikan dalam sebuah pandangan rasional bahwa kontribusi lulusan dari Sulawesi Utara tentunya ada, namun masih bersifat personal. Dimana hal ini di buktikan dengan berapa ratus lulusan yang bekerja di berbagai sektor penting di Kabupaten Kepulauan Sula. Misalnya di instansi-instansi seperti, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), Puskesmas-puskesmas, Birokrasi, Akademisi, Politisi dan sektor penting lainnya. Dengan kata lain kontribusi telah ada, akan tetapi masih dalam taraf personal dan belum menaungi nama besar lulusan dari Sulawesi Utara.

Nah dari argumentasi itu, maka menghadirkan sebuah tanda tanya baru, bagaimana caranya agar dapat berkontribusi secara kolektif, sehingga tidak hanya sebatas kontribusi personal. Sekali lagi lewat diskusi kemarin malam itu, kemudian muncul sebuah ide melalui seorang dari kelima orang tersebut, yaitu ide untuk melaksanakan pengadaan buku-buku bacaan khususnya buku jurusan untuk didistribusikan kepada satu-satunya Perguruan Tinggi di Kabupaten Kepulauan Sula yaitu, Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Babusalam Sula. Dan di ikuti dengan ide tentang Dialog Publik atas nama Alumni Sulawesi Utara.

Ide yang disampaikan tersebut kemudian di sepakati oleh keempat lainnya, karena bernilai positif bagi kehidupan pendidikan di Kabupaten Kepulauan Sula. Sebab dengan langkah itu sekaligus memperkaya referensi pribadi mahasiswa STAI Babussalam Sula maupun mempermudah referensi ketika hendak menyusun Proposal, Penelitian dan Skripsi mahasiswa-mahasiswi. Terlebih ide pengadaan buku sebagai inventaris kampus "perpustakaan" ini cukup orisinil dan segar untuk dilaksanakan dalam daerah Kabupaten Kepulauan Sula.

Langkah selanjutnya untuk mendistribusikan ide tersebut kepada seluruh alumni Sulawesi Utara, maka diputuskan untuk menginisiasi sebuah agenda pertemuan atau silaturahim akbar seluruh alumni dengan tujuan :

1. Mempererat kembali tali silaturahim sesama alumni Sulawesi Utara sekembali dari tanah rantau (Sulawesi Utara)

2. membahas dan menyepakati ide pengadaan buku-dialog serta pembentukan panitia kegiatan.

Keputusan-pun final dengan ketentuan agenda silaturahim jatuh pada Kamis 3 Juni 2021, bertempat di rumah salah satu alumni, tepatnya di desa Waihama, Kec Sanana, jam 20:00 WIT kemarin.

Pertemuan pun berlangsung khidmat dan bahagia dengan beberapa piring gorengan, minuman dan alakadar lainnya. Pertemuan silaturahim yang diselingi dengan rapat kemarin, menghasilkan beberapa kesepakatan oleh seluruh alumni. Seperti, menyepakati rencana pengadaan buku bacaan dan dialog publik. Serta kepanitian telah terpilih. Ketua, sekretasis dan bendahara yang diyakini mampu mengkoordinir niatan baik ini hingga sukses dilaksanakan.

HPMS

Mengenai teknis kepanitiaan dan hal-hal penting lain yang bersifat kerahasiaan tidak dapat dipublis dalam cerita bahagia ini. Terima kasih.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel