Bedah Pemikiran Mary Wollstonecraft dalam bukunya, A Vindication of The Rights of Women

Mary Wollstonecraft adalah seorang Filsuf Filsafat Feminisme dan Pejuang Hak-hak Perempuan asal Inggris. Lahir pada 27 April 1759 Spitalfields, Inggris dan meninggal pada 10 September 1797, di Somers Town, London Inggris, dalam usia 38 tahun.

Mary Wollstonecraft dikenal sebagai salah satu Pemikir (filsuf), yang menjadi tokoh pelopor awal terkait feminisme. Hampir semua para feminis dunia sering mempelajari bagaimana kehidupannya dan karya-karyanya sebagai sejarah yang berpengaruh penting atas hadirnya feminisme.

Selama mengarungi kehidupannya, Mary Wollstonecraft menulis novel dan risalah. Satu, Karyanya yang masih sering kali dibaca hingga sekarang berjudul, A Vindication of The Rights of Women, terbit tahun 1792. Sebuah buku klasik dalam filsafat Feminis yang dituliskan pada masa Revolusi Prancis, ketika banyak pembicaraan dikalangan intelektual tentang hak-hak manusia. didalamnya menjelaskan bahwa realitas kehidupan seorang perempuan telah diabaikan selama perdebatan ini berlangsung dan menurutnya wanita tidak secara alami lebih rendah dari pria, akan tetapi tampak kurang karena mereka tidak berpendidikan.

Maka Mary Wollstonecraft menyarankan bahwa wanita dan pria harus diperlakukan sebagai mahluk rasional dan membentuk persaingan tatanan sosial yang berdasarkan pada akal, bukan berdasarkan sesuatu berbentuk bersifat materi. Baginya lagi, dengan perempuan mendapatkan pendidikan layak dapat memungkinkan mereka "perempuan" untuk melaksanakan tanggung jawab mereka sebaik-baiknya, seperti tanggungjawab mendidik anak dan sebagai pendamping yang baik bagi suami mereka. Meskipun Wollstonecraft mendukung kesetaraan antara kedua jenis kelamin pada sisi kehidupan tertentu, ia tidak pernah secara eksplisit menyatakan bahwa laki-laki dan perempuan sama. 

Namun secara khusus, ia prihatin penindasan kemampuan alami perempuan melalui pendidikan yang menekankan kualitas yang diperlukan untuk mengagungkan dan melayani laki-laki dan bukan sebaliknya meningkatkan kemampuan alami mereka sebagai manusia. Hal ini diakui olehnya sebagai akibat dominasi laki-laki di dalam masyarakat yang kuat hingga mendorong perempuan untuk pasif dan lebih memperhatikan penampilan mereka sampai mengabaikan semua hal penting lainnya. 

Wollstonecraft menyadari bahwa ini merugikan baik laki-laki maupun perempuan. Padahal bila perempuan mendapatkan hak-haknya mereka akan meniru kebajikan laki-laki yang nantinya akan memperoleh keuntungan diantara keduanya.

Dimana kebaikan masyarakat yang berawal dari peningkatan rasio, pengetahuan, kebajikan. Perlu untuk memaksimalkan potensi kualitas ini diperlukannya sumbangan dari laki-laki dan perempuan. 

Sebaliknya jika memperlakukan perempuan sebagai orang lemah itu mendorong mereka untuk licik serta cerdik dan jika merendahkan bakat alami mereka akan memicu keretakan didalam rumahtangga yang nantinya akan berdampak buruk pada orang terdekat, biasanya peristiwa seperti perceraian akan terefleksikan dan terabadikan dalam diri anak-anak.

Terakhir, dalam buku berjiwa revolusioner ini, Wollstonecraft juga menyerukan hak pilih perempuan dan menuntut penghapusan monarki dan pembubaran gereja karena keduanya dipandang sebagai rezim yang opresif.

Atas dasar pemikiran-pemikiran yang dibangun Wollstonecraft diatas. Membuat para feminis yang turut memunculkan gerakan feminis pada abad ke-20 dengan mengadvokasi pemikiran-pemikiranya sebagai suatu landasan gerakan kesetaraan perempuan di dunia. Terbukti dengan banyaknya feminis yang memeluk karyanya dan melakukan kajian-kajian lanjutan dari dasar awal yang dibangun olehnya.

sebut saja George Eliot, seorang Penulis ulasan, Novel dan Terjemahan yang Produktif asal Inggris, Virginia Wolf, seorang penulis Modernis asal Inggris dan Emma Goldman, seorang penulis dan aktivis politik anarkis asal Amerika Serikat.

Adapun karya-karya lain yang dituliskan oleh Mary Wollstonecraft selain buku A Vindication of The Rights of Women 1792 adalah. The Female, Thoughts on The Education of Daughter 1787, Original Stories from Real Life (Cerita Asli dari kehidupan nyata 1788), Mary: A Fiction 1788, The Wrongs of Women 1798.


Diskusi dan uraian ini terjadi karena adanya diskusi terkait keperempuanan di Cafe Ramadhan, Kota Manado. yang di awali dengan mempertanyakan asal usul kehadiran pemikiran dan gerakan feminisme itu sendiri. Tentu secara langsung muncul nama mary Wollstonecraft dan karyanya yang berjudul A Vindication of The Rights of Women 1792. Terimakasih

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel