Puisi Pendek - Pengamen Jalanan

Puisi Pengamen Jalanan
Puisi Pendek Pengamen Jalanan - Puisi tentang pengamen jalanan ini ditulis ketika saya sedang ngopi di sebuah kedai kopi langganan saya. Malam itu tak hujan seperti malam kemarin, kebetulan ini musim penghujanan. Kedai kopi cukup ramai seperti biasanya. Hadir sekelompok pengamen yang mengais rejeki dengan nyanyian mereka untuk menghibur semua yang hadir malam itu.

Seseorang dari mereka yang bertugas mengumpulkan uang seikhlasnya dari para pendengar. Dia mulai berjalan sambil menyapa dengan senyuman dan memegang kantong kertas berwarna perak yang mungil.

Mereka terlihat menikmati aktivitas malam itu. Mungkin hidup yang mereka jalani atas kehendak bebas mereka yang didasari oleh hobi. Para pengamen tak akan hilang oleh perputaran zaman, sebab kehadiran mereka menjadi pengingat sebuah seni yang sederhana.

Puisi Pengamen Jalanan


Tepat di kedai kopi malam itu
Cuaca tak sedingin kemarin
Kalian datang berkelompok dalam kekompakan
Menjual suara untuk menyambung hidup
Suara merdu semakin nikmat ditelinga
Diiringi ketukan alat musik sederhana
Kalian penghibur alami dengan hati

Aku iri kepada kalian
Menjadi manusia bebas yang positif
Melangkah sebebas mungkin menjelajahi kota ini
Tidak seperti aku yang hanya terdiam

Bukan seberapa rupiah yang diberi
Tapi seberapa ikhlas yang kalian terima
Kalian pengobat rindu dalam keramain
Suara kalian menyentuh kalbu puluhan manusia malam itu
Jalanan mungkin banyak menjadi guru kehidupan bagi kalian

Mengajarkan tentang syukur dan nikmat hidup
Membentuk karakter untuk menjadi dewasa
Kalian penghibur sejati
Tak tenggelam oleh zaman
Tetaplah menghibur hingga jenuh
Sebab itu anugerah Tuhan bagi kalian semua

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel