Puisi Pendek - Masih Terjebak Dalam Dunia Nyata

Puisi Terjebak Dalam Dunia Nyata
Puisi Pendek Masih Terjebak Dalam Dunia Nyata - Puisi Masih terjebak dalam dunia nyata merupakan ungkapan hati seseorang yang berada pada masa peralihan dalam kehidupanya. Masa peralihan misalnya seseorang yang dulu kaya raya kemudian jatuh miskin dan berusaha keras untuk berjuang hingga kembali menjadi orang kaya. Dengan kata lain, orang yang awalnya sukses kemudian hilang kesuksesannya atau seseorang yang baru berusaha keras untuk menggapai kesuksesanya sendiri.

Saat-saat perjuangan untuk mencapai masa kejayaan itulah peralihan dan itulah yang dimaksud terjebak di dunia yang nyata. Cepat atau lambat sebuah proses peralihan ini tergantung dari kita yang tentukan lewat tindakan. Terkadang dengan mengalami kejatuhan, akan membuat kita lebih menyadari dan merenungkan diri akan segala sikap-sikap yang kurang baik kita di masa lalu.

Semua yang terjadi juga bukan karena kebetulan, berawal dari pilihan-pilihan hidup yang kita tentukan. Maka seharusnya kita harus sadar akan resiko-resiko yang akan terjadi dan siap menjalani dalam masa peralihan kehidupan dan mampu untuk mengatur langkah strategis hingga kembali menjadi yang terbaik.

Puisi Masih Terjebak Dalam Dunia Nyata


Bintang-bintang bergejolak menyinari dunia
Kusut wajah ini menerima takdir
Dikala malam menjadi gelap
Ingin aku tidur lebih lama
Menjadi mati suri yang lebih bernyawa

Pikiran dan hati ini menjadi puing-puing keretakan
Jika makian itu ibadah, mungkin aku menjadi taat
Hati dan pikiran berperang di gurun tandus
Aku masih terjebak di dunia nyata

Mengatur langkah agar cepat berlari
Jauh dari suara bising di kepalaku
Hidup tanpa pilihan menjadi setengah neraka
Aku terjebak dalam peralihan kehidupan

Susah, senang dan bahagia mulai sulit dibedakan
Semua terasa tawar dan hampa
Ini adalah pilihan hidupku
Biarlah saat ini menjadi dunia belajarku
Sebab kadang harus sakit untuk sadar
Semoga kenyataan cepat berlalu
Dan aku menjadi senyum yang berbaur

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel