5 Keuntungan Memilih Masuk Jurusan Filsafat

Filsafat adalah studi tentang hakikat pengetahuan, keberadaan kebenaran dan etika. Tentu studi filsafat memulai dengan hal paling dasar tentang siapa kita, dan memeriksa pemikiran filosofis di seluruh luasnya sejarah. Terlebih studi Filsafat memberikan jawaban, solusi atas beberapa pertanyaan paling eksistensial di seputar dunia terkait makna hidup, benar dan salah, kebenaran dan kepalsuan, dan sifat perilaku manusia dan realitas dimana kehidupan ada.

Dalam upaya mendapatkan gelar sarjana filsafat, biasanya pada tahun pertama seorang mahasiswa akan mendapatkan model pembelajaran secara luas (umum) sehingga dapat menghasilkan landasan yang kokoh dengan argumen fundamental dan gagasan-gagasan yang komprehensif. Dan di tahun kedua, ketiga. Seorang mahasiswa jurusan filsafat mulai memilih jalur konsentrasi atau model tertentu filsafat yang paling mencerminkan minatnya. 

Seperti model filsafat yang membahas Metafisika, Logika, Etika, Filsafat Politik, Filsafat Ilmu dan berbagai essai pemikiran filsafat yang menghantarkannya pada penelitian dan disertasi independen menjelang akhir tahun keempat atau akhir gelar sarjananya.

Di antara dari kita mungkin akan bertanya apa relevansinya mempelajari atau mendalami pemikiran yang dibangun oleh tokoh-tokoh di zamannya dengan zaman kita yang berbeda secara filosofis abstrak? Tentu relevansinya karena ketepatan proses berpikir tokoh filsafat terkemuka dengan realitas yang terus berjalan di zaman modern. Termasuk juga yang berkaitan dengan pemikiran atau teori ekonomi, hukum serta politik dan agama yang membentuk masyarakat modern. Nah sekarang 5 keuntungan yang diperoleh belajar di departemen filsafat.

1. Mengetahui Sejarah Ilmu Pengetahuan


Kenyataan bahwa filsafat adalah induk dari segala bentuk ilmu pengetahuan di dunia ini, terkadang tidak banyak diketahui oleh banyak orang. Namun untuk seorang mahasiswa atau lulusan filsafat tentunya menyadari karena biasanya silabus pembelajaran dalam jurusan atau departemen filsafat yang dibangun awalnya ialah perjalanan menuju capaian-capaian filsafat itu sendiri. Seorang mahasiswa akan dibawa ke zaman klasik, zaman pertengahan dan zaman modern. 

Zaman klasik di tandai dengan kehadiran Thales, Socrates, Plato dan Aristoteles yang berkonflik pemikiran namun berhasil mendalami bagaimana manusia di zaman itu bereaksi dari pengetahuan yang diperoleh. Zaman pertengahan adalah masa pergulatan pemikiran antara legalitas Gereja dan pemikiran manusia itu sendiri dan zaman modern adalah zaman sekarang yakni zaman yang ditampilkan dengan kemampuan manusia telah mencapai titik teknologi informasi.

2. Memiliki kemampuan berpikir


Sudah jelas bila seseorang mengambil jurusan filsafat maka akan menjadi penyaji gagasan dan teori atas dasar pemikiran yang di terima selama menjadi mahasiswa fakultas atau departemen filsafat. Terlebih di dalam departemen filsafat, mahasiswa akan belajar tentang pandangan paling berpengaruh terkait pertanyaan-pertanyaan terdalam seperti tentang sifat asal usul pengetahuan, tentang dasar-dasar etika moralitas dan estetika, terkait beragam teori keadilan dan peran negara dalam kehidupan sosial politik. Pembelajaran yang secara sistematik dan radikal inilah yang banyak menjadikan dan membentuk karakter pemikir yang selalu mengedepankan pembuktian secara pengamatan maupun rasional.

3. Memiliki Kemampuan Umum


Pada dasarnya sebagian besar mahasiswa di zaman sekarang, ketika selesai masa studi "lulus" hanya bermodalkan satu keterampilan yakni dasar studinya atau jurusannya. Hal ini berbeda dengan mahasiswa atau lulusan filsafat telah dibekali dan memperoleh keterampilan umum yang dapat diterapkan dalam banyak karirnya untuk mendalami menyelesaikan problematika, memahami orang lain (adaptif) dan menghasilkan solusi kreatif. 

Dengan kata lain para mahasiswa dan lulusan filsafat tidak hanya dapat melakukan satu pekerjaan, melainkan bisa memiliki kemampuan di segala bidang pekerjaan. Sebab filosofis yang dibangun dalam jurusan filsafat ialah menyadari bahwa pasar kerja di masa depan yang kemungkinan besar akan berubah, maka kemampuan berpikir kritis yang kuat dan kemampuan beradaptasi sangat penting untuk kesuksesan masa depan.


4. Memiliki Kemampuan Khusus


Seorang mahasiswa jurusan filsafat sudah tentu memiliki kemampuan khusus seperti membaca realitas, membaca materi yang kompleks,. memahami logika, ide dengan begitu jelas sekalipun dalam bentuk lisan dan tulisan, dan konsep berbagai prespektif serta menghasilkan ide-ide tentang berbagai masalah, mengungkapkan asumsi dan menyarankan alternatif, kemampuan menganalisis, mengembangkan dan merumuskan silogistik argumen yang memiliki fondasi yang kokoh, serta memiliki kemampuan menulis dan berbicara dengan jelas dan efektif menilai berbagai pemikiran dan pendapat yang berbeda.

5. Dinamis dan Relevan


Seperti gagasan manusia, filsafat tidak pernah menjadi tua dan tidak pernah berhenti, begitu pula seorang mahasiswa atau lulusan filsafat. Manusia akan selalu mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang kebebasan, keadilan, krisis alam, stagnasi sosial politik, pemerintahan, ekonomi, hukum dan masih banyak lagi. Hal inilah yang menyebabkan seorang mahasiswa departemen filsafat selalu. menyesuaikan perspektif dunia pengetahuan meskipun jelas ide dan teori gagasan selalu berubah-ubah. 

Namun seorang mahasiswa jurusan filsafat tidak akan menerima begitu saja dan harus mendekati setiap situasi dengan pikiran terbuka tetapi begitu progresif.

Jurusan Filsafat

Demikianlah keuntungan yang diperoleh oleh seorang mahasiswa atau lulusan filsafat dapat dilihat bahwa secara keseluruhan lebih condong pada kemampuan berpikir dan bertindak sebagai seorang manusia di tengah kehidupan. Artinya dengan kemampuan memahami yang tinggi seorang yang berfilsafat dapat berbaur serta menjawab pertanyaan dari berbagai situasi.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel