Aktivis Mahasiswa : Idealnya dan Frasa-Frasa yang Wajib Dimiliki
Kata Aktivis dapat diartikan sebagai seseorang yang tergabung dalam organisasi politik, sosial, buruh, petani, pemuda, wanita dan mahasiswa yang bekerja aktif mendorong pelaksanaan sesuatu atau yang menggerakkan demonstrasi sebagai tujuan dalam organisasinya.
Maka atas dasar itu, aktivis dapat dimaknai sebagai istilah umum yang merujuk kepada kegiatan, baik dilakukan perorangan maupun lembaga swadaya masyarakat untuk memperjuangkan kepentingan masyarakat umum menuju kehidupan yang lebih baik. Dengan kata lain, aktivis merupakan pengabdi yang mengorbankan tenaga, waktu, pikiran bahkan harta bendanya untuk mewujudkan tujuannya.
Nah, begitu juga dengan Aktivis dari golongan mahasiswa, aktivis mahasiswa sendiri adalah mahasiswa yang memiliki minat dan perhatian dengan kondisi sosial masyarakat, ekonomi maupun politik negaranya, namun untuk mencapai tujuan itu. idealnya, mahasiswa harus memiliki wawasan yang luas dan tingkat kepekaan tinggi, mempunyai moral serta akhlak yang tinggi, memiliki pemikiran yang rasional bersandarkan landasan kokoh dan tidak lupa diikuti dengan prestasi akademiknya yang menunjang kampusnya walaupun dia seorang aktivis.
Meskipun begitu, harus diakui bilamana sebagian besar mahasiswa yang menjadi aktivis baik internal ataupun eksternal kampus dengan aktualisasi yang random membuat jalan mahasiswa aktivis tidak selalu mudah dalam akademik, karena terkadang mereka harus mengorbankan nilai akademik lantaran waktu dan daya pikirannya telah terkuras di berbagai aktivitasnya sebagai aktivis. Dan terkadang sebagian dosen tidak pro dengan mahasiswa jenis ini.
Nah dengan gambaran di atas maka dapat dilihat bahwa tidak semua mahasiswa memilih dan berhasil meraih karakter aktivis, lalu bagaimana cara menumbuhkan frasa aktivis seperti itu?
Sependek pengetahuan saya, mahasiswa yang tergolong aktivis selalu memiliki frasa yang namanya Kepedulian. Kepedulian tentang isu sosial politik, kepedulian terhadap bangsa, lebihnya kepedulian terhadap semua hal yang berkaitan kepentingan banyak orang. Dan kepedulian adalah esensi dari seorang aktivis, jika kepedulian itu mati maka mati pula eksistensi seorang aktivis sebaliknya bila kepedulian itu terus hidup maka eksistensi aktivis tetaplah hadir di tengah setiap problem-problem aktual.
Kepedulian tersebut kemudian berubah menjadi sebuah Frasa Keresahan. Dimana keresahan inilah yang menjadi titik balik penguatan pemikiran, di antaranya mencari referensi dibalik sebuah keresahan demi memperjelas, memvalidasi serta memperkuat isu atau problem yang akan di advokasi. Sebelum diwujudkan sebagai sebuah gerakan massa.
Berikutnya ialah menciptakan medium atau mimbar yang diiringi dengan cara-cara untuk menyampaikan pesan yang ingin disampaikan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Berkaitan dengan penyampaian pesan tersebut mahasiswa aktivis selalu memilih medium demonstrasi dengan memobilisasi massa. Dan gerakan yang dilakukannya pun biasanya mengatasnamakan kampus, organisasi ekstra kampus maupun gabungan kelompok kampus atau organisasi mahasiswa yang biasanya disebut Aksi Gabungan Mahasiswa.
Maka atas dasar itu, aktivis dapat dimaknai sebagai istilah umum yang merujuk kepada kegiatan, baik dilakukan perorangan maupun lembaga swadaya masyarakat untuk memperjuangkan kepentingan masyarakat umum menuju kehidupan yang lebih baik. Dengan kata lain, aktivis merupakan pengabdi yang mengorbankan tenaga, waktu, pikiran bahkan harta bendanya untuk mewujudkan tujuannya.
Nah, begitu juga dengan Aktivis dari golongan mahasiswa, aktivis mahasiswa sendiri adalah mahasiswa yang memiliki minat dan perhatian dengan kondisi sosial masyarakat, ekonomi maupun politik negaranya, namun untuk mencapai tujuan itu. idealnya, mahasiswa harus memiliki wawasan yang luas dan tingkat kepekaan tinggi, mempunyai moral serta akhlak yang tinggi, memiliki pemikiran yang rasional bersandarkan landasan kokoh dan tidak lupa diikuti dengan prestasi akademiknya yang menunjang kampusnya walaupun dia seorang aktivis.
Meskipun begitu, harus diakui bilamana sebagian besar mahasiswa yang menjadi aktivis baik internal ataupun eksternal kampus dengan aktualisasi yang random membuat jalan mahasiswa aktivis tidak selalu mudah dalam akademik, karena terkadang mereka harus mengorbankan nilai akademik lantaran waktu dan daya pikirannya telah terkuras di berbagai aktivitasnya sebagai aktivis. Dan terkadang sebagian dosen tidak pro dengan mahasiswa jenis ini.
Nah dengan gambaran di atas maka dapat dilihat bahwa tidak semua mahasiswa memilih dan berhasil meraih karakter aktivis, lalu bagaimana cara menumbuhkan frasa aktivis seperti itu?
Sependek pengetahuan saya, mahasiswa yang tergolong aktivis selalu memiliki frasa yang namanya Kepedulian. Kepedulian tentang isu sosial politik, kepedulian terhadap bangsa, lebihnya kepedulian terhadap semua hal yang berkaitan kepentingan banyak orang. Dan kepedulian adalah esensi dari seorang aktivis, jika kepedulian itu mati maka mati pula eksistensi seorang aktivis sebaliknya bila kepedulian itu terus hidup maka eksistensi aktivis tetaplah hadir di tengah setiap problem-problem aktual.
Kepedulian tersebut kemudian berubah menjadi sebuah Frasa Keresahan. Dimana keresahan inilah yang menjadi titik balik penguatan pemikiran, di antaranya mencari referensi dibalik sebuah keresahan demi memperjelas, memvalidasi serta memperkuat isu atau problem yang akan di advokasi. Sebelum diwujudkan sebagai sebuah gerakan massa.
Berikutnya ialah menciptakan medium atau mimbar yang diiringi dengan cara-cara untuk menyampaikan pesan yang ingin disampaikan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Berkaitan dengan penyampaian pesan tersebut mahasiswa aktivis selalu memilih medium demonstrasi dengan memobilisasi massa. Dan gerakan yang dilakukannya pun biasanya mengatasnamakan kampus, organisasi ekstra kampus maupun gabungan kelompok kampus atau organisasi mahasiswa yang biasanya disebut Aksi Gabungan Mahasiswa.